7 Sebab Aksi Pamermu Gak Bikin Orang Iri, Flexing Menurunkan Nilai

- Memamerkan kekayaan atau prestasi bisa membuat orang iri
- Orang yang tidak terkesima mungkin memiliki kepemilikan lain atau fokus pada hal lain
- Pameran yang berlebihan dapat membuat hal biasa dan kehilangan daya tarik
Ketika kamu sengaja memamerkan sesuatu tentu ada tujuannya. Salah satunya, supaya orang lain merasa iri dengan apa yang dimiliki atau diraih olehmu. Sering kali ini berhasil karena banyak orang mudah silau saat mendengar atau melihat aksi flexing-mu.
Terlebih kamu mampu menunjukkan dengan jelas barangnya atau bukti dari keberhasilanmu. Maka mereka meyakini kebenaran perkataanmu. Akan tetapi dari sekian banyak orang yang pernah menjadi target pamermu, ternyata ada pula beberapa teman yang seperti tidak terusik.
Mereka tampak tenang-tenang saja melihatmu menunjukkan semua benda mahal yang dipunyai. Mereka tidak terlihat kesal atau sontak sangat menginginkannya juga. Dengan sikap mereka yang seperti ini, malah dirimu yang salah tingkah. Di bawah ini tujuh alasan orang bisa gak iri sedikit pun dengan sesuatu yang amat dibanggakan olehmu.
1. Dia sudah punya meski kamu gak tahu

Jika kamu suka memamerkan segala hal, dengan mudah siapa pun tahu apa saja yang dimiliki olehmu. Bahkan teman maya yang sama sekali tidak pernah bertemu denganmu pun mengetahuinya. Akan tetapi, apa yang dapat kamu ketahui dari seseorang yang tidak banyak membicarakan kepemilikannya?
Dirimu hanya bisa melihat yang terlihat dari dirinya saat ini dan di sini. Padahal, cuma sebagian kecil kepemilikannya yang selalu dibawa ketika ia bertemu denganmu. Oleh sebab itu, boleh jadi dia juga punya sesuatu yang baru saja dipamerkan olehmu. Bahkan dalam jumlah yang lebih banyak.
Misalnya, mobil. Bedanya, kamu langsung setiap hari memakai mobil barumu ke kantor. Sementara itu, beberapa mobilnya dipakai buat usaha rental kendaraan. Dia sendiri setiap hari ke kantor cuma naik motor atau malah kendaraan umum.
2. Belum punya, tapi tak menginginkannya

Hanya lantaran seseorang tak memiliki sesuatu sepertimu, bukan berarti dia pasti menginginkannya. Apabila benda itu dianggapnya tidak penting, tentu ia akan melewatkannya begitu saja. Bahkan baginya bukan masalah bila semua orang di dunia ini mempunyai barang itu, kecuali dirinya.
Sebagai contoh, kamu memamerkan koleksi tas mewahmu. Seseorang yang justru lebih suka tas ransel biasa biar gak sayang kalau kehujanan atau dititipkan saat berbelanja di swalayan tetap tak akan tertarik. Untuk acara pesta pun, ia senang tas tangan dengan harga terjangkau atau malah sama sekali tidak membawanya. Dompet kecil cukup dikantongi serta HP dikalungkan.
3. Seringnya dirimu pamer bikin dia kebal

Saat kamu baru 1 atau 2 kali pamer dua benda yang berbeda, seseorang mungkin masih amat terkesima. Sontak dia mengagumi barang yang dipamerkan itu dan berpikir alangkah beruntungnya dirimu. Namun bila kamu setiap hari flexing dan barang yang dipamerkan cenderung itu-itu saja, orang pun makin tak menaruh perhatian.
Banyak hal dapat kehilangan daya tariknya akibat paparan yang terus-menerus. Sesuatu yang semula tampak luar biasa kini menjadi makin biasa saja. Jangankan untuknya menginginkan barangmu, mendengarkanmu saja barangkali cuma dilakukan sepintas lalu. Mudah sekali untuknya melupakan apa saja yang tadi dipamerkan olehmu.
4. Tahu itu bukan milikmu sepenuhnya

Dia boleh jadi bakal iri kalau sesuatu yang dipamerkan bisa dipastikan milikmu sepenuhnya. Seperti apa-apa yang kamu beli sendiri dengan gajimu. Namun bila dirimu memamerkan berbagai hal yang sebagian atau seluruhnya justru punya orang lain, apa yang perlu bikin iri?
Ia akan menggarisbawahi adanya pemilik lain dari barang tersebut. Termasuk jika sesuatu yang dipamerkan olehmu merupakan prestasi tim. Alih-alih iri, dalam hati dia malah bertanya-tanya penuh keraguan. Memangnya kamu bisa mencetak prestasi pribadi tanpa bergabung dalam sebuah tim?
5. Dia fokus sekali pada hidup sendiri

Fokus setiap orang berbeda-beda. Ada orang yang justru kurang memperhatikan hidup sendiri. Setiap saat ia lebih suka melihat pada kehidupan orang lain. Utamanya pada orang yang gemar flexing sepertimu. Mereka senang membayangkan alangkah enaknya kalau bisa memiliki apa-apa yang dipunyai olehmu.
Orang-orang seperti ini mudah sekali merasa iri terhadapmu. Lain dengan pribadi yang fokusnya pada kehidupan sendiri amat tinggi. Dirimu pamer dengan segala cara dan apa pun yang dibanggakan di hadapannya tidak juga membuatnya berpaling padamu. Kalaupun ia merespons lebih sebatas buat menghargaimu, bukan karena iri dan ingin seperti kamu.
6. Memahami motivasimu pamer

Motivasi di balik sikap pamermu yang ketahuan sama seperti terbongkarnya strategi perang oleh musuh. Lawan akan dengan mudah menggagalkan seranganmu. Begitu pula ketika lawan bicara paham betul bahwa motivasimu flexing di hadapannya tidak lebih dari haus pengakuan atau ingin membuatnya iri dan insecure.
Ada dua respons bertolak belakang yang bisa dilakukannya. Pertama, dia memuaskan keinginanmu dengan mengatakan hal-hal hebat seperti alangkah beruntungnya dirimu. Sekalipun sebenarnya, ia sama sekali gak terkagum-kagum dengan sesuatu yang kamu pamerkan.
Reaksi kedua, dia sengaja bersikap lebih tega dengan sama sekali tak memedulikan aksi pamermu. Ibaratnya, dirimu berjungkir balik pamer pun ia tetap cuek dan membuatmu sebal. Atau, dia bahkan meremehkan sesuatu yang begitu dibanggakan olehmu. Tujuannya, agar bukan mentalnya yang down, melainkan mentalmu.
7. Sikap tak terpujimu menurunkan nilai sesuatu yang dipamerkan

Kalau saja kamu punya sesuatu dan tidak memamerkannya, besar kemungkinan orang lain malah bakal iri. Dirimu tetap memakai atau membawa suatu barang yang gak bisa dimiliki semua orang, tetapi bersikap biasa saja. Seakan-akan itu bukan lagi hal yang istimewa sekali dalam hidupmu.
Namun, sikapmu yang norak dengan pamer melulu justru membuat nilai barang seakan-akan menurun di mata orang lain. Barang hanyalah barang. Sikapmu yang kurang berkelas bikin benda mahal tampak seperti lebih murah dari harga aslinya. Sebaliknya, barang biasa pun dapat terkesan lebih mahal karena faktor attitude pemakainya.
Gagal bikin orang lain iri terhadapmu sebetulnya malah bagus. Pengalaman yang terasa negatif buatmu ini semoga bisa menghentikan kesukaanmu memamerkan apa pun. Toh, tanpa flexing pun kamu tetap menjadi pemiliknya. Dirimu tak perlu lagi membuang-buang energi untuk memikirkan cara pamer yang tepat biar siapa pun sebal gak bisa sepertimu.