Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Sisi Lain Soft Life yang Jarang Diangkat, Kamu Perlu Tahu!

ilustrasi seseorang (unsplash.com/Blake Wisz)
ilustrasi seseorang (unsplash.com/Blake Wisz)

Sering merasa frustrasi dengan tekanan yang bikin kepala pening? Atau merasa bahwa hidupmu teralu grasah grusuh sampai bikin isi kepala rusuh? Barangkali kamu butuhkan sebuah metode baru untuk menjalani hidup yang lebih damai dan menyenangkan. Yaitu soft life.

Sebuah gaya hidup yang mengedepankan kesejahteraan diri, ketenangan batin, dan juga melakoni kehidupan dengan ritme yang tidak terburu-buru. Fenomena yang unik untuk diulik. Tapi apa sebenarnya soft life itu? Yuk, mari kupas hingga tuntas!

1. Soft life tidak berkonotasi dengan rasa malas

ilustrasi seseorang (unsplash.com/Sebastian Romero)
ilustrasi seseorang (unsplash.com/Sebastian Romero)

Salah satu anggapan yang keliru, jikalau soft life disejajarkan dengan yang namanya kemalasan. Sebab mereka adalah dua hal yang berbeda. Masing-masing punya koridornya masing-masing, sehingga mereka tidak dapat berjalan beriringan.

Nah makanya itu, jangan salah paham ya. Soft life itu tetap produktif kok. Tapi tahu kapan harus berhenti. Sementara rasa malas adalah berhenti sebelum waktunya. Atau yang lebih parahnya, tidak mau memulai sama sekali. Jelas timpang, kan?

2. Punya skala prioritas

ilustrasi seseorang (unsplash.com/laurence la madeleine)
ilustrasi seseorang (unsplash.com/laurence la madeleine)

Daripada kehidupan dipenuhi dengan drama, kenapa tidak memilih untuk mengisinya dengan kedamaian yang nyata. Toh itu tidak mustahil untuk didapatkan. Asalkan kamu punya pendirian yang kuat dan tidak gampang goyah.

Soft life memberikan pilihan untuk punya skala prioritas. Di mana kamu disarankan untuk menghindari hal yang mendatangkan keributan, serta melakukan hal-hal yang penting saja. Hal yang memang layak untuk kamu perjuangkan. Jika tidak, ngapain habiskan energi pada hal yang tak mesti. lya, kan?

3. Tidak perlu membandingkan diri

ilustrasi seseorang (unsplash.com/Blake Wisz)
ilustrasi seseorang (unsplash.com/Blake Wisz)

Ini sih poin intinya. Pada akhirnya, siapa pun kamu hari ini, seberapa mentereng pencapaian atau pekerjaan yang kamu punya, jikalau masih membandingkan diri, maka itu tidak ada habisnya. Karena dunia ini sangat dinamis. Setiap orang berlomba menjadi versi terbaik dari dirinya.

Begitu pula dengan dirimu. Kamu punya hak untuk fokus pada pengembangan karier. Peningkatan kapasitas dirimu, tanpa harus terbebani dengan pencapaian orang lain. Utamanya di media sosial. Percayalah, kamu hanya menyakiti dirimu, juga menyia-nyiakan waktumu. Segera hentikan. Tatap masa depan dengan semangat membara di jiwamu. Buktikan kamu mampu. Deal?

4. Hidup tidak harus melulu sibuk

ilustrasi seseorang (unsplash.com/Blake Wisz)
ilustrasi seseorang (unsplash.com/Blake Wisz)

Kerja keras boleh. Malah itu keren banget. Tapi satu hal yang harus diperhatikan bahwa kamu juga harus kerja cerdas. Dalam hal ini tidak mengabaikan kesehatan mental dan fisik. Karena dua aspek itu adalah penunjang yang krusial.

Nah, soft life mengingatkan untuk mengambil jeda. Jikalau tengah lelah, maka istirahat. Itu bukan sebuah keharaman. Sebaliknya, itu bentuk kasih sayang untuk diri sendiri. Jadi, jangan ragu untuk lakukan itu. Tapi awas, jangan kebablasan. Harus tetap bijaksana. Oke?

5. Semua orang dapat menerapkannya

ilustrasi seseorang (unsplash.com/Vonecia Carswell)
ilustrasi seseorang (unsplash.com/Vonecia Carswell)

Mungkin ada pemikiran hanya kalangan tertentu saja yang boleh menerapkan soft life. Tidak, sama sekali tidak demikian. Setiap orang punya peluang yang sama. Jadi, kamu juga termasuk ya.

Silakan katakan tidak pada ajakan yang membuatmu merasa kurang nyaman, atau yang kamu anggap hanya mendatangkan keburukan. ltu jauh lebih realistis ketimbang mentalmu tersiksa. Kemudian jangan begadang jika itu tidak urgen. Makan makanan yang bergizi. Cintai dirimu. Hiasi harimu dengan kesyukuran. Jalani dengan dedikasi yang bersih dari hati. Melangkah dengan pelan tapi pasti. Raih ketenangan sejati.

Setelah membaca artikel ini, apakah kamu tertarik pada fenomena soft life? Berikan tanggapanmu ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us