Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

10 Film Fantasi Terbaik Sepanjang Masa Menurut Rotten Tomatoes!

Potret Poster Harry Potter (dok. Warner Bros./Harry Potter)
Intinya sih...
  • Film fantasi telah menyihir beragam khalayak, mempengaruhi sinema magis dan budaya pop secara keseluruhan.
  • The Return of the King dengan skor 94% di Rotten Tomatoes, menjadi penutup epik bagi saga The Lord of the Rings.
  • The Princess Bride (96%), Pan's Labyrinth (95%), dan A Monster Calls (86%) adalah film fantasi terbaik sepanjang masa menurut Rotten Tomatoes.

Genre fantasi dengan segala nuansanya telah menyihir beragam khalayak mulai dari penggemar fiksi ilmiah epik seperti Dune hingga pencinta dunia fantasi klasik seperti The Lord of the Rings. Meskipun diselingi oleh beberapa karya yang kurang memuaskan, film-film fantasi baik yang berakar pada realitas maupun yang melayang dalam imajinasi murni telah membawa revolusi dalam sinema magis dan budaya pop secara keseluruhan.

Rotten Tomatoes, situs agregator ulasan film, telah merangkum sejumlah film fantasi terbaik sepanjang masa meski tentu saja selera dan preferensi individu selalu berperan dalam menentukan "yang terbaik". Beberapa judul dalam daftar tersebut, seperti trilogi Lord of the Rings dan seri Harry Potter, memiliki pengaruh yang tak terbantahkan pada perkembangan film fantasi selanjutnya. Namun ada pula film-film yang mungkin kurang populer, apa sajakah itu? Yuk, langsung saja simak daftarnya!

10. The Lord of the Rings: The Return of the King (2003)

cuplikan film The Lord of the Rings: The Return of the King (dok. New Line Cinema/The Lord of the Rings: The Return of the King)

Dengan skor 94% di Rotten Tomatoes, The Return of the King menjadi penutup yang epik untuk saga The Lord of the Rings. Film ini menampilkan perjuangan Aragorn melawan kekuatan jahat Sauron untuk menyelamatkan Middle-earth. Sebagai puncak dari trilogi yang panjang ini, film berdurasi empat jam lebih ini memberikan semua yang telah dinantikan oleh para penggemar, termasuk penghancuran Cincin dan perjalanan Frodo dan Sam yang menegangkan melintasi Mordor.

Banyak penonton yang menganggap film terakhir ini sebagai yang terbaik di antara trilogi Lord of the Rings. Sejak perilisannya, The Return of the King terus menerus menerima pujian dan mempengaruhi proyek-proyek Lord of the Rings hingga saat ini. Akhir dari trilogi ini menandai sebuah momen penting dalam dunia hiburan fantasi dengan keberhasilannya dalam menghasilkan sebuah mahakarya visual yang menakjubkan dengan narasi yang konsisten dan mendebarkan.

9. The Lord of the Rings: The Two Towers (2002)

cuplikan film The Lord of the Rings: The Two Towers (dok. New Line Cinema/The Lord of the Rings: The Two Towers)

Dalam sekuel The Fellowship of the Ring, The Two Towers, mendapat skor 95% di Rotten Tomatoes. Cerita berfokus pada dua misi penting, di satu sisi, Sam dan Frodo mengikuti Gollum ke Mordor. Di sisi lain, Aragorn bersama Gimli dan Legolas menuju kerajaan Rohan yang berbahaya di mana Saruman telah mengambil alih kekuasaan.

Meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan penggemar Lord of the Rings tentang film mana yang terbaik, Rotten Tomatoes menempatkan sekuel ini sebagai yang paling luar biasa dalam seri tersebut. Beberapa menganggap daya tarik The Two Towers berasal dari situasi berbahaya yang dihadapi oleh para pahlawan. Yang lain menganggap persahabatan antara Frodo dan Sam serta misi berbahaya para Hobbit sebagai aspek paling menawan dari Lord of the Rings.

8. The Princess Bride (1987)

cuplikan film The Princess Bride (dok. Act III Communications, 20th Century Fox/The Princess Bride)

Dalam The Princess Bride, seorang gadis petani muda bernama Buttercup dijodohkan dengan Pangeran Humperdinck meskipun ia menolak. Sebelum pernikahan berlangsung, ia diculik oleh sekelompok bandit tetapi diselamatkan oleh seorang pria misterius. Ketika ia menyadari bahwa pahlawannya adalah cinta sejatinya, Westley, yang dianggap telah meninggal mereka berdua melakukan petualangan untuk mengagalkan pernikahan Buttercup.

Diadaptasi dari novel ikonik karya William Goldman, The Princess Bride adalah salah satu film fantasi yang paling sering ditonton ulang sepanjang masa. Film tahun 80-an ini terkenal karena kemampuannya dalam melanggar ekspektasi genre, dengan cerdik memadukan komedi dan romansa dengan aksi petualangan yang menyenangkan. Film ini telah teruji oleh waktu dan tetap menjadi sebuah karya fantasi romantis-komedi yang unik. Skor Rotten Tomatoes: 96%.

7. The Green Knight (2021)

cuplikan film The Green Knight (dok. A24, Ley Line Entertainment/The Green Knight)

Dengan skor 89% di Rotten Tomatoes, The Green Knight adalah sebuah film yang diadaptasi dari kisah Arthurian, Sir Gawain and the Green Knight. Film ini mengisahkan petualangan Gawain, keponakan Raja Arthur yang berani dan sombong. Dalam upaya untuk membuktikan dirinya, Gawain melakukan perjalanan untuk mengalahkan Ksatria Hijau yang misterius. Alur ceritanya merupakan narasi klasik tentang cobaan dan kesengsaraan di mana Gawain menghadapi berbagai rintangan yang membuatnya mempertanyakan jati dirinya.

Meskipun terdapat pro dan kontra di kalangan kritikus dan penonton mengenai The Green Knight dengan sebagian penonton merasa bosan dengan legenda Arthurian, adaptasi David Lowery terhadap kisah ini dilakukan dengan sangat baik. Ia berhasil mengambil aspek-aspek kunci dari cerita aslinya sambil menambahkan sentuhan dan detail baru. Daya tarik The Green Knight bukanlah pada trope Arthurian yang sudah umum melainkan pada tema eksplorasi diri yang lebih mendalam dan abadi.

6. Pan's Labyrinth (2006)

cuplikan film Pan's Labyrinth (dok. Estudios Picasso, Warner Bros. Pictures/Pan's Labyrinth)

Dengan skor 95% di Rotten Tomatoes, Pan's Labyrinth mengikuti kisah seorang anak perempuan bernama Ofelia, namun jauh dari sebuah narasi yang ramah keluarga. Kisah yang kelam ini dimulai ketika Ofelia dan ibunya pindah ke sebuah wilayah berbahaya yang dilanda perang di Spanyol pada tahun 1940-an bersama ayah tiri Ofelia yang seorang perwira militer. Dalam upaya untuk melarikan diri dari kenyataan hidupnya, Ofelia bertemu dengan faun bernama Pan yang mengatakan kepadanya bahwa ia harus menyelesaikan tiga ujian untuk kembali ke tanah asalnya, di mana ia adalah seorang putri legendaris yang hilang.

Pan's Labyrinth karya Guillermo del Toro adalah sebuah narasi yang mengganggu tentang trauma masa kecil dan sejauh mana seseorang akan berusaha untuk melarikan diri dari kehidupan mereka yang mengerikan. Meskipun ada seberkas cahaya di akhir film ini, perjalanan Ofelia dipenuhi dengan kekerasan, kematian, dan kesedihan yang mendalam.

5. Beauty and the Beast (1947)

cuplikan film Beauty and the Beast tahun 1946 (dok. DisCina/Beauty and the Beast)

Meskipun penonton mengenal kisah Beauty and the Beast melalui adaptasi Disney, versi asli dari dongeng fantasi terkenal ini adalah film Perancis berjudul La Belle et la Bête yang mendapat skor 96% di Rotten Tomatoes. Dalam narasi ini, Belle menjadi tawanan sang Binatang ketika ia menawarkan nyawanya sebagai ganti nyawa ayahnya. Setelah Belle dan Binatang itu saling terikat, sang Binatang mengizinkan Belle untuk mengunjungi ayahnya yang sakit dan memberinya benda-benda ajaib sebagai ujian kepercayaan.

Meskipun memiliki kemiripan dengan versi Disney yang dikenal oleh banyak orang, La Belle et la Bête adalah salah satu film fantasi romantis terbaik. Mungkin mengejutkan bahwa film ini dianggap sebagai salah satu dari sepuluh film fantasi terbaik sepanjang masa. Tetapi kisah cinta yang magis dan menakutkan ini tetap menjadi permata dalam genre fantasi romantis, meskipun tidak sepopuler versi Disney.

4. A Monster Calls (2016)

cuplikan film A Monster Calls (dok. Participant Media, Lionsgate/A Monster Calls)

A Monster Calls dengan skor 86% di Rotten Tomatoes, berfokus pada Conor seorang anak laki-laki kesepian yang harus menghadapi penyakit ibunya, ketidakhadiran ayahnya, dan kepribadian neneknya yang sulit. Ketika sebuah monster misterius dan liar muncul di jendela kamarnya suatu malam, kehidupan Conor yang membosankan dan sedih berubah menjadi petualangan fantasi yang menyenangkan dan penuh imajinasi.

A Monster Calls adalah sebuah perjalanan fantasi yang mendebarkan dan cocok untuk ditonton bersama keluarga. Film ini menawarkan perpaduan tema tentang hal-hal yang tidak diketahui dan menakutkan dengan dunia magis yang dibangun dengan indah. Meskipun kisah Conor seringkali sedih dan kelam, film ini juga merupakan salah satu film fantasi paling menawan yang berfokus pada seorang remaja yang menemukan keberanian di dunia yang tampaknya tanpa harapan.

3. Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 (2011)

cuplikan film Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 (dok. Warner Bros. Pictures/Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2)

Dalam film terakhir dari seri Harry Potter, film Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 mendapat skor 96% di Rotten Tomatoes dengan narasinya yang berhasil memikat penonton dari awal hingga akhir. Film ini menampilkan pertempuran terakhir antara Harry, Ron, dan Hermione melawan Lord Voldemort yang jahat. Puncak dari pertarungan antara kebaikan dan kejahatan ini berlangsung di Hogwarts dalam sebuah pertempuran yang penuh aksi dan mendebarkan.

Meskipun setiap penggemar Harry Potter memiliki pendapat masing-masing tentang film mana yang terbaik, Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 banyak mendapat pujian dari para kritikus. Film ini memberikan akhir yang sempurna untuk seri fantasi yang dicintai ini dengan taruhan emosional yang tinggi, pertempuran yang mendebarkan, dan penyelesaian dari berbagai subplot.

2. The Jungle Book (2016)

cuplikan film The Jungle Book (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/The Jungle Book)

Dengan skor 94% di Rotten Tomatoes, film live-action The Jungle Book (2016) dari Disney berhasil memukau penonton dengan interpretasi ulang dari film animasi klasik tahun 1967 yang dicintai. Dalam alur cerita yang sudah dikenal luas ini, Mowgli, seorang anak laki-laki yang dibesarkan oleh serigala, melarikan diri karena ketakutan pada harimau Shere Khan. Ia berteman dengan seekor macan kumbang yang serius dan seekor beruang yang kocak dalam perjalanan berbahayanya menembus hutan belantara untuk mencari rumah baru.

Meskipun The Jungle Book telah dibuat ulang dalam beberapa versi live-action, versi ini tetap menjadi favorit. Mungkin mengejutkan bahwa remake Disney ini dianggap sebagai film fantasi terbaik kedua sepanjang masa. Namun, karakter utamanya yang menawan dan berkemauan keras telah teruji oleh waktu dan menjadi salah satu protagonis yang paling dikagumi.

1. The Wizard of Oz (1939)

cuplikan film The Wizard of Oz (dok. Metro-Goldwyn-Mayer/The Wizard of Oz)

The Wizard of Oz dengan skor 98% di Rotten Tomatoes, mengisahkan perjalanan Dorothy dan anjingnya, Toto, menyusuri Jalan Bata Kuning untuk menemukan Penyihir Oz yang dapat mengembalikan mereka ke Kansas. Tugas berat untuk mendapatkan sapu Penyihir Jahat dari Barat menjadi lebih mudah dengan bantuan Scarecrow yang tidak memiliki otak, Tin Man yang tidak memiliki hati, dan Cowardly Lion yang penakut.

Tidak mengherankan jika banyak kritikus yang masih menganggap film klasik dari tahun 1930-an ini sebagai film fantasi terbaik yang pernah dibuat. Dunia magis The Wizard of Oz penuh dengan pesona, lengkap dengan monyet-monyet terbang, penyihir yang kuat, dan petualangan yang menawan. Setelah delapan puluh lima tahun, kisah perjalanan Dorothy ini tetap menjadi alur cerita yang berpengaruh dalam dunia hiburan fantasi.

Inilah 10 film fantasi terbaik sepanjang masa menurut Rotten Tomatoes, yang merupakan bukti dari kekuatan dan keajaiban genre fantasi dalam menghibur dan menginspirasi penonton di seluruh dunia. Film-film ini telah teruji oleh waktu dan tetap relevan hingga saat ini, menawarkan pengalaman menonton yang tak terlupakan bagi para pencinta fantasi dari segala usia. Jadi, jika kamu mencari petualangan yang luar biasa, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan 10 film fantasi terbaik ini!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us