Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Cara Kucing Menenangkan Dirinya Sendiri Saat Stres

ilustrasi kucing tidur (pexels.com/Christopher Schruff)

Meski terlihat santai dan cuek, kucing juga bisa merasakan stres. Perubahan lingkungan, suara bising, hingga kehadiran hewan lain dapat memicu kecemasan pada mereka. Kondisi ini sering kali tidak disadari pemilik karena kucing cenderung menyembunyikan perasaannya.

Namun jangan salah, kucing punya cara sendiri untuk mengatasi tekanan yang ia alami. Mereka tahu kapan harus menenangkan diri dan memilih strategi yang paling nyaman. Ini membuat kucing makin menarik untuk dipahami lebih dalam.

1. Kucing akan mencari tempat tersembunyi untuk menyendiri

ilustrasi kucing bersembunyi dalam kardus (pexels.com/Valeria Boltneva)

Saat merasa tidak nyaman, kucing akan mencari tempat tersembunyi seperti bawah tempat tidur, balik tirai, atau lemari kosong. Mereka merasa aman ketika berada di ruang sempit dan jauh dari gangguan. Ini adalah insting alami yang dibawa sejak nenek moyangnya hidup di alam liar.

Dengan menyendiri, kucing memberi ruang untuk dirinya memulihkan emosi. Jangan paksa mereka keluar. Biarkan saja dulu. Biasanya, setelah merasa aman, mereka akan keluar sendiri dengan sendirinya dan kembali aktif seperti biasa.

2. Ia mulai grooming berlebihan demi meredakan gelisah

ilustrasi kucing sedang membersihkan tubuh (pexels.com/Pixabay)

Salah satu cara kucing mengurangi stres adalah dengan grooming, atau menjilati tubuhnya. Meski ini adalah kebiasaan harian, saat stres mereka bisa melakukannya lebih intens. Menjilat memberikan efek menenangkan bagi mereka, hampir seperti pelukan untuk manusia.

Namun, perlu waspada jika perilaku ini berlebihan hingga menimbulkan kebotakan atau luka. Itu bisa menjadi tanda stres kronis yang butuh perhatian lebih serius. Jika sudah sampai tahap ini, sebaiknya konsultasikan ke dokter hewan.

3. Menggaruk benda sekitar bisa jadi pelampiasan emosinya

ilustrasi kucing sedang menggaruk sesuatu (pixabay.com/Sue Rickhuss)

Bukan cuma sekadar menajamkan kuku, menggaruk juga jadi salah satu ekspresi emosi bagi kucing. Saat stres, mereka cenderung menggaruk lebih sering dan agresif. Sofa, karpet, atau dinding bisa jadi sasaran empuk.

Menggaruk memberi kucing rasa lega dan memperkuat wilayah mereka secara mental. Untuk mencegah kerusakan barang, sediakan scratching post atau papan garuk di beberapa titik rumah. Ini membantu mereka menyalurkan stres tanpa merusak perabotan.

4. Ia tidur lebih lama untuk menenangkan pikirannya

ilustrasi kucing tidur (pexels.com/Christopher Schruff)

Tidur adalah cara alami tubuh untuk pulih, termasuk bagi kucing. Saat stres, kucing bisa tidur lebih lama dari biasanya. Ini bukan karena mereka malas, melainkan karena tidur membantu mereka menenangkan diri dan mengurangi kecemasan.

Biasanya, setelah bangun dari tidur panjang, kucing akan lebih rileks dan ceria. Selama tidak ada perubahan drastis dalam pola makan atau buang air, tidur ekstra ini masih tergolong normal. Pastikan lingkungan tidur mereka tenang dan nyaman.

5. Bermain sendiri atau mengejar bayangan jadi terapi efektif

ilustrasi kucing bergerak dengan lincah (pexels.com/Rabeebur Rahman)

Beberapa kucing memilih bermain sendiri untuk mengalihkan rasa stres. Mereka bisa mengejar bayangan, mengejar ekornya sendiri, atau menggigit mainan karet kecil. Aktivitas ini membantu mereka melepaskan energi negatif dan mengembalikan semangat.

Jika kamu melihat kucingmu mulai asyik sendiri, jangan langsung dihentikan. Selama tidak membahayakan, biarkan mereka bermain. Kamu juga bisa membantu dengan memberikan mainan interaktif yang aman dan seru.

6. Mendekat ke manusia favorit jadi sumber ketenangan

ilustrasi kucing menggigit pemiliknya (pexels.com/Crina Doltu)

Kucing yang dekat dengan pemiliknya akan mencari kehadiran manusia sebagai sumber kenyamanan. Mereka bisa mendekat, tidur di pangkuan, atau hanya sekadar duduk di dekatmu. Kehadiranmu memberi rasa aman dan memperkuat ikatan emosional.

Kalau kucingmu tiba-tiba lengket, itu bisa jadi sinyal bahwa ia butuh dukungan emosional. Beri perhatian dengan membelainya pelan atau berbicara lembut. Tapi tetap hargai batasannya, ya. Jangan terlalu memaksa.

Setiap kucing punya cara berbeda dalam menghadapi stres. Sebagai pemilik, penting untuk peka dan memberi ruang agar mereka bisa menenangkan diri dengan caranya sendiri. Dengan begitu, hubunganmu dengan si meong akan semakin erat dan penuh pengertian.

Kalau kamu sayang kucingmu, yuk mulai perhatikan tanda-tanda kecil yang menunjukkan bahwa ia sedang butuh waktu untuk dirinya sendiri.

Referensi:

  • https://www.chewy.com/education/cat/training-and-behavior/health-pet-safety-injury-prevention-7-places-your-cat-is-probably-hiding
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31609987/
  • https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10816390/
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0168159100000940
  • https://www.frontiersin.org/journals/veterinary-science/articles/10.3389/fvets.2024.1403068/full
  • https://www.popsci.com/science/cats-scratching-behavior/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/224615/
  • https://www.fearfreehappyhomes.com/is-cat-sleep-serene-or-stress-filled-what-to-look-for/
  • https://savingninelives.com/science-behind-cat-play-behavior/amp/
  • https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10340037/#:~:text=interactions%20with%20cats%20can%20trigger%20a%20eustress%20response
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0168159121002318
  • https://www.frontiersin.org/journals/veterinary-science/articles/10.3389/fvets.2022.928943/full
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us