Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Hal yang Harus Dipikirkan Sebelum Ambil Kerja Sampingan

ilustrasi konflik pekerjaan (freepik.com/Drazen Zigic)
ilustrasi konflik pekerjaan (freepik.com/Drazen Zigic)

Punya penghasilan tambahan dari kerja sampingan memang terdengar menggoda. Apalagi di zaman sekarang, banyak pilihan side hustle yang fleksibel, mulai dari jualan online, jadi freelancer, sampai jadi content creator. Tapi sebelum buru-buru ambil peluang, penting banget buat mikir dua-tiga kali. Soalnya kerja sampingan bukan cuma soal nambah cuan, tapi juga soal kesiapan mental, fisik, dan waktu.

Kerja sampingan bisa jadi berkah, tapi juga bisa jadi beban kalau gak dipikirin matang-matang. Kadang niat awal cuma cari pemasukan tambahan, tapi ujung-ujungnya malah bikin burnout atau konflik sama kerja utama. Makanya, sebelum terjun, penting buat merenung sejenak dan memastikan semua aspek udah siap. Ini dia lima hal penting yang harus dipikirin sebelum ambil kerja sampingan.

1.Manajemen waktu

ilustrasi overwork (freepik.com/cookie_studio)
ilustrasi overwork (freepik.com/cookie_studio)

Waktu adalah sumber daya yang gak bisa ditambah. Kalau kerja utama aja udah nyita banyak energi dan waktu, kerja sampingan bisa jadi boomerang. Apalagi kalau sampai gak ada jeda buat istirahat atau waktu pribadi. Gak sedikit orang yang akhirnya tumbang karena overwork, padahal niat awalnya cuma pengin lebih produktif dan punya tambahan pemasukan.

Sebelum ambil kerja sampingan, coba evaluasi jadwal harian. Kira-kira masih ada slot kosong gak buat nambah aktivitas baru? Jangan sampai kerja sampingan malah ngorbanin waktu tidur atau interaksi sama keluarga dan teman. Ingat, kualitas hidup juga penting. Kalau waktunya mepet banget, mending pikir ulang daripada ujung-ujungnya stres sendiri.

2.Tujuan finansial

ilustrasi menabung (freepik.com/jcomp)
ilustrasi menabung (freepik.com/jcomp)

Salah satu alasan umum ambil kerja sampingan tentu buat nambah penghasilan. Tapi, jangan sampai kerja ekstra cuma jadi pelarian dari masalah finansial yang lebih besar, kayak gaya hidup konsumtif atau pengelolaan uang yang buruk. Kadang masalahnya bukan kurang duit, tapi cara ngaturnya yang belum tepat.

Kalau tujuan finansialnya jelas, misalnya buat nabung beli rumah, bayar cicilan, atau investasi, kerja sampingan bisa jadi solusi yang bagus. Tapi kalau cuma buat nutup pengeluaran gak jelas, lebih baik evaluasi dulu pos keuangan. Jangan sampai kerja tambah keras tapi gak tahu uangnya lari ke mana. Punya side hustle itu idealnya buat memperbaiki kondisi finansial, bukan nutup lubang sementara.

3.Kesehatan fisik dan mental

ilustrasi burnout (freepik.com/DC Studio)
ilustrasi burnout (freepik.com/DC Studio)

Tubuh dan pikiran punya batas, dan itu harus dihargai. Nambah kerjaan berarti nambah tekanan dan jam kerja, yang otomatis berdampak ke kesehatan fisik dan mental. Kalau saat ini aja udah sering capek, susah tidur, atau gampang cemas, mungkin kerja sampingan bukan ide bagus untuk sekarang.

Kerja sampingan butuh stamina dan fokus yang gak main-main. Jangan sampai memaksakan diri cuma karena takut ketinggalan atau merasa semua orang bisa kerja dua arah. Ingat, burnout itu nyata dan bisa datang tiba-tiba. Kalau kondisi tubuh dan pikiran belum stabil, lebih baik prioritasin pemulihan dulu sebelum ambil beban baru.

4.Konflik dengan pekerjaan utama

ilustrasi konflik pekerjaan (freepik.com/Drazen Zigic)
ilustrasi konflik pekerjaan (freepik.com/Drazen Zigic)

Kerja sampingan bisa berisiko nabrak kepentingan pekerjaan utama, terutama kalau ada konflik kepentingan atau persaingan bisnis. Misalnya, kerja di bidang pemasaran lalu buka jasa promosi online secara pribadi. Bisa-bisa dianggap gak profesional atau bahkan melanggar etika kerja.

Sebelum mulai, penting buat baca ulang kontrak kerja utama dan pastikan gak ada aturan yang dilanggar. Selain itu, pikirin juga energi dan fokus. Kalau kerja sampingan bikin performa di kantor menurun, bisa bahaya buat karier jangka panjang. Jangan sampai kerja tambahan justru bikin citra buruk di mata atasan atau rekan kerja.

5.Skill dan passion

ilustrasi menulis (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi menulis (freepik.com/pressfoto)

Kerja sampingan yang sesuai passion bisa jadi sumber semangat baru. Misalnya, suka nulis lalu ambil kerja freelance sebagai copywriter. Di situ, kerjaan tambahan malah terasa kayak hobi yang dibayar. Tapi kalau ambil kerjaan yang gak sesuai minat atau kemampuan, bisa jadi beban mental yang luar biasa.

Idealnya, kerja sampingan juga bisa jadi tempat belajar hal baru dan nambah skill. Tapi jangan asal ambil demi uang semata, apalagi kalau gak ngerti bidangnya. Ujung-ujungnya bisa bikin stres, kecewa, dan malah rugi waktu. Pilih kerja sampingan yang bisa ngasih nilai tambah, bukan cuma nilai uang.

Mengambil kerja sampingan itu sah-sah aja, asal semua faktor penting udah dipertimbangin. Jangan cuma ikut tren atau karena rasa FOMO, tapi pastikan semua aspek hidup tetap seimbang. Kalau udah mantap dan siap lahir batin, kerja sampingan bisa jadi jalan buat tumbuh, berkembang, dan tentunya, nambah penghasilan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us