3 Strict Parenting yang Efeknya Menghambat Hidup Anak Berkembang

Anak dilarang melangkah jauh seperti merantau

Intinya Sih...

  • Strict parenting membatasi anak untuk merantau, menghambat perkembangan karier dan kesuksesan anak
  • Memiliki pergaulan yang terbatas juga dapat menghambat perkembangan anak karena relasi berkualitas sangat diperlukan dalam karier
  • Terlalu diatur jalan kariernya oleh orang tua juga dapat menghambat perkembangan hidup anak karena mungkin tidak sesuai dengan minat dan bakatnya

Semua orang tua pasti ingin anaknya berkembang dan sukses dalam karier. Akan tetapi jangan salahkan anak kalau sampai usia matang belum juga berkembang dan sukses dalam kariernya. Karena bisa jadi salah satu penyebab yang menghambat perkembangan diri anak justru orang tuanya sendiri. 

Misalnya dari pola asuh terlalu ketat yang membatasi dan membuat anak tidak bisa melangkah jauh dalam hidupnya. Seperti orangtua yang melarang anaknya merantau, menuntut dan ngatur jalan kariernya, hingga membatasi pergaulannya. Pokoknya untuk pembahasan lebih lengkap bisa simak satu-satu pada poin berikut. 

1. Dilarang melangkah jauh seperti pergi merantau

3 Strict Parenting yang Efeknya Menghambat Hidup Anak Berkembangilustrasi melamun (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Strict parenting terkadang bisa sangat ketat dalam membatasi anaknya. Salah satu contohnya ialah melarang anak untuk melangkah jauh seperti pergi merantau. Efeknya tentu saja membuat langkah hidup anak jadi terbatas dan tidak bisa ke mana-mana. 

Padahal rejeki dan kesuksesan setiap anak itu berbeda-beda. Ada yang bisa sukses dari bekerja di kotanya dan dekat dengan orangtua, akan tetapi ada pula sebagian anak yang justru baru bisa sukses ketika jauh merantau ke luar kota atau bahkan luar negeri. Tugas orangtua yang mestinya mendukung anak malah jadi membatasinya untuk berkembang dengan strict parenting

2. Dibatasi pergaulannya sehingga tidak punya relasi

3 Strict Parenting yang Efeknya Menghambat Hidup Anak Berkembangilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Cottonbro)

Strict parenting lainnya yang menghambat anak untuk berkembang ialah membatasi pergaulan. Dimana orangtua membatasi anak untuk banyak bergaul, gak boleh berteman dengan orang yang tidak mereka suka, atau bahkan lebih suka jika anaknya di rumah saja. Strict parenting yang seperti ini tentu menghambat perkembangan anak karena ia jadi tidak punya relasi. 

Sebab perkembangan anak juga dipengaruhi oleh lingkungannya. Kalau dia punya teman dan relasi berkualitas yang mengajaknya untuk maju, maka hidupnya dan dirinya akan berkembang bersama temannya. Apalagi dalam karier memang sangat diperlukan memiliki relasi yang berkualitas, jadi rugi banget kalau sampai anak terhambat kariernya gara-gara pola asuh strict orangtua. 

Baca Juga: 5 Zodiak Paling Suka Menjaga Kebersihan, Gak Suka Kotor!

3. Terlalu diatur dalam kariernya

3 Strict Parenting yang Efeknya Menghambat Hidup Anak Berkembangilustrasi kerja (pexels.com/Anna Shvets)

Strict parenting lainnya yang menghambat hidup anak ialah jika terlalu diatur jalan kariernya. Dimana orangtua memegang kendali atas pilihan bidang pekerjaan dan jalan karier yang ditekuni anak. Memang tujuannya baik, karena mungkin mengarahkan anak menekuni bidang pekerjaan yang diyakini sukses oleh mereka, namun hal ini tidak bisa berlaku sama untuk semua anak. 

Sebagian anak mungkin sukses dari mengikuti maunya orangtua, tapi ada juga yang rejekinya bukan di situ, atau bahkan tidak bahagia saat menjalaninya. Efeknya tentu bisa jadi menghambat perkembangan hidup anak karena jalan kariernya terbatas. Kalau sampai usia matang anak belum juga sukses karena dipaksa menuruti kemauan orangtua dalam pekerjaan, segeralah sadar dan dukung jalan hidup anak dengan lebih tulus. Karena suksesnya setiap anak itu berbeda-beda caranya, gak bisa selalu nurutin strict-nya orangtua. 

Itulah tadi beberapa strict parenting yang kiranya dapat berefek menghambat hidup anak. Dimana langkah anak jadi terbatas dan gak bisa maksimal karena kemauan dan aturan orang tua yang harus dituruti. 

Baca Juga: 5 Fakta Primacy Effect, Fenomena yang Memprioritaskan Memori Awal

afifah hanim Photo Community Writer afifah hanim

Banyak baca banyak nulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya