6 Kekeliruan Mengatur Keuangan yang Kerap Dilakukan Fresh Graduate

- Fresh graduate masih berjuang mencari sumber pendapatan, sering mengabaikan dana darurat dan gaya hidup hedon
- Kesalahan dalam mengatur keuangan seperti tidak membuat anggaran bulanan dan kurang mengetahui tujuan keuangan yang ingin dicapai
- Mengabaikan peningkatan keterampilan finansial dan lebih mementingkan gengsi daripada kebutuhan, seperti flexing di tempat mewah atau traveling yang menghabiskan banyak biaya
Fresh graduate merupakan sebutan bagi seseorang yang baru saja menyelesaikan pendidikan formal. Umumnya, seorang fresh graduate masih berjuang memperoleh sumber pendapatan yang pasti. Entah dengan membuka bisnis, atau mereka mencari pekerjaan sesuai bidang yang diminati.
Dalam kondisi demikian ini, kondisi keuangan tentu belum stabil. Kesalahan dalam mengatur keuangan justru membuat pengeluaran semakin membengkak. Apalagi tidak diimbangi dengan sumber pendapatan yang pasti. Ternyata dalam mengatur keuangan para fresh graduate masih kerap melakukan beberapa kekeliruan. Berikut di antaranya.
1. Mengabaikan dana darurat

Menjadi seorang fresh graduate, kondisi keuangan mungkin masih belum stabil. Namun demikian, seringkali seorang fresh graduate justru melakukan kekeliruan dalam mengatur keuangan. Kondisi ini berimbas pada keseimbangan finansial yang terganggu dalam jangka panjang.
Di antara kekeliruan yang kerap terjadi adalah mengabaikan dana darurat. Ketika memiliki pendapatan, cenderung menghabiskan seluruhnya. Bahkan sekadar untuk memenuhi kebiasaan belanja impulsif. Padahal, dana darurat memiliki peranan penting saat berada dalam situasi tidak terduga.
2. Masih gemar dengan gaya hidup hedon

Jika kita membahas gaya hidup, tentu tidak akan ada habisnya. Setiap orang dan lingkungan memiliki gaya hidup masing-masing. Baik mereka yang cenderung pada gaya hidup hedon, atau mungkin orang-orang yang berpatokan pada gaya hidup sederhana. Cara kita dalam menerapkan gaya hidup turut mempengaruhi kondisi keuangan.
Di sinilah kekeliruan mengatur keuangan yang sering dilakukan oleh fresh graduate. Mereka masih gemar dengan gaya hidup hedon dan pemborosan. Seolah dianggap sebagai satu-satunya cara untuk memanjakan diri. Gaya hidup hedon tanpa diimbangi dengan sumber pendapatan yang tetap tentu mengacaukan keseimbangan finansial.
3. Tidak membuat anggaran bulanan yang pasti

Pasti kamu sudah tidak asing dengan tantangan menjadi seorang fresh graduate. Salah satunya sumber pendapatan yang masih terbilang pas-pasan. Di satu sisi, fresh graduate merupakan seorang dewasa muda yang harus belajar mencukupi kebutuhannya sendiri.
Tentu kita harus mengetahui kekeliruan mengatur keuangan yang sering dilakukan oleh fresh graduate. Salah satunya tidak membuat anggaran bulanan yang pasti. Banyak fresh graduate langsung menggunakan gaji tanpa rencana. Tanpa anggaran, pengeluaran bisa cepat tidak terkontrol.
4. Kurang mengetahui tujuan keuangan yang ingin dicapai

Keseimbangan finansial menjadi salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup. Tentunya kita harus mampu menjaga keseimbangan finansial dengan baik. Tapi bagi seorang fresh graduate, ternyata ini menjadi tantangan tersendiri. Mengatur keuangan tentu tidak semudah yang terlihat.
Seringkali terdapat kekeliruan mengatur keuangan yang dilakukan oleh freshgraduate. Salah satunya kurang mengetahui tujuan keuangan yang ingin dicapai. Baik mengenai target dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tanpa target keuangan, keuangan berjalan tanpa arah dan kerap tergoda hal-hal impulsif.
5. Mengabaikan peningkatan keterampilan finansial

Keterampilan finansial yang dimiliki seseorang turut membantu menciptakan keseimbangan hidup. Ketika keuangan dalam kondisi yang terjaga, banyak aspek-aspek penting dalam hidup akan terpenuhi. Hal sebaliknya terjadi ketika kita mengabaikan keterampilan finansial.
Bagi seorang fresh graduate, tentu ini menjadi salah satu hal yang patut diperhatikan. Mengabaikan peningkatan keterampilan finansial merupakan kekeliruan yang sering dilakukan tanpa sadar. Akibatnya, kondisi keuangan selalu lebih besar pasak daripada tiang.
6. Lebih mementingkan gengsi daripada kebutuhan

Menjadi seorang fresh graduate dengan sumber pendapatan yang belum mapan, tentu harus lebih berhati-hati. Ketika keuangan dalam kondisi yang tidak seimbang, permasalahan hidup pasti akan terjadi. Namun demikian, seorang fresh graduate ternyata sering kali melakukan kekeliruan dalam mengelola keuangan.
Salah satunya lebih mementingkan gengsi daripada kebutuhan. Mereka lebih mengedepankan gaya hidup yang berorientasi pada tuntutan mewah. Contohnya dengan flexing nongkrong di tempat-tempat mewah. Atau memaksakan diri traveling yang menghabiskan banyak biaya hanya untuk memperoleh validasi.
Beberapa kekeliruan sering dilakukan seorang fresh graduate dalam mengelola keuangan. Seperti memilih gaya hidup yang kurang sesuai, kurang teliti dalam menyusun anggaran bulanan, atau mungkin terjebak pada tuntutan gaya hidup mewah. Tentu keenam hal di atas harus diwaspadai jika ingin kondisi keuangan tetap terjaga meskipun belum memiliki sumber pendapatan pasti.