3 Hidden Red Flags dalam Interview Kerja yang Jarang Disadari

Saat interview kerja, biasanya fokus utama adalah membuat kesan pertama yang baik dan menjawab pertanyaan dengan lancar. Tapi, siapa sangka, ada beberapa red flags yang mungkin luput dari perhatian karena tampak halus atau terselubung.
Banyak pelamar yang terlalu fokus pada performa mereka sendiri, sehingga tanda-tanda yang menunjukkan perusahaan atau posisi ini mungkin tidak ideal jadi terabaikan. Padahal, memahami red flags saat interview itu penting agar terhindar dari lingkungan kerja yang nggak sehat atau posisi yang kurang cocok.
Di artikel ini, kita akan bahas tiga red flags tersembunyi yang sering nggak disadari oleh kandidat saat interview. Jangan sampai kamu baru menyadarinya setelah resmi bekerja, ya. Yuk, simak apa saja tanda-tandanya dan kenapa penting untuk memperhatikannya!
1. Pewawancara menghindari pertanyaan tentang lingkungan kerja

Ketika pewawancara enggan menjawab pertanyaan soal budaya kerja atau lingkungan kantor, ini bisa jadi sinyal yang mencurigakan. Biasanya, perusahaan yang memiliki budaya kerja positif akan bangga membicarakannya dan bahkan akan bersemangat untuk menceritakan pengalaman mereka. Sebaliknya, jika pewawancara terlihat ragu atau menghindari jawaban, bisa jadi ada sesuatu yang disembunyikan.
Menghindari pertanyaan tentang lingkungan kerja bisa menjadi tanda bahwa perusahaan punya masalah internal yang belum terselesaikan. Mungkin ada tekanan kerja yang tinggi, dinamika tim yang buruk, atau masalah lain yang bisa berdampak negatif pada kesejahteraan karyawan. Jadi, jika pewawancara menghindar saat kamu bertanya soal lingkungan kerja, itu adalah red flag yang perlu diwaspadai.
2. Terlalu banyak posisi yang sedang dibuka untuk tim yang sama

Jika dalam wawancara disebutkan bahwa banyak posisi yang sedang dibuka di tim yang sama, ini bisa jadi pertanda ada permasalahan serius di tim tersebut. Turnover yang tinggi dalam satu tim sering kali menandakan ketidakstabilan atau ketidakpuasan yang terjadi di lingkungan kerja itu. Sebuah tim yang sehat biasanya memiliki pergantian karyawan yang normal dan stabil, sehingga jika banyak posisi yang dibuka secara bersamaan, perlu diwaspadai.
Red flag ini juga bisa menunjukkan adanya tekanan kerja yang berlebihan atau manajemen yang kurang baik di dalam tim. Bisa saja pekerjaan di tim tersebut terlalu berat atau ada atasan yang kurang mendukung, sehingga banyak anggota tim yang memutuskan untuk keluar. Jadi, jika kamu melihat banyak posisi terbuka di satu tim, jangan ragu untuk menggali lebih dalam alasan di baliknya.
3. Pewawancara menunjukkan sikap tidak ramah atau terlalu cepat menilai

Pewawancara yang menunjukkan sikap kurang ramah atau terlalu cepat menilai kandidat bisa menjadi tanda lingkungan kerja yang kurang suportif. Jika pewawancara sudah tampak meremehkan atau terlalu cepat menghakimi, bisa jadi budaya perusahaan juga mengutamakan tekanan tinggi tanpa dukungan yang memadai. Sikap ini bisa menjadi pertanda bahwa perusahaan kurang peduli dengan kesejahteraan karyawannya.
Sikap tidak ramah juga bisa mencerminkan atmosfer kerja yang dingin atau tidak kooperatif. Perusahaan dengan budaya positif biasanya ingin memastikan kandidat merasa nyaman selama proses interview. Jadi, perhatikan bahasa tubuh dan nada bicara pewawancara, karena bisa jadi ini gambaran dari budaya kerja sehari-hari di perusahaan tersebut.
Memperhatikan red flags saat interview bisa membantu menghindari lingkungan kerja yang tidak ideal. Tanda-tanda seperti pewawancara menghindari pertanyaan, banyak posisi terbuka di satu tim, atau sikap tidak ramah adalah sinyal penting. Dengan lebih jeli, kamu bisa memilih tempat kerja yang lebih sesuai. Ingat, interview adalah kesempatan dua arah.