Cerita Pelatih PSM di Laga Lawan Persijap, Ubah Formasi Hingga 4 Kali

Makassar, IDN Times - PSM Makassar terpaksa gigit jari tak bisa menurunkan seluruh rekrutan baru di laga pekan pertama BRI Super League 2025/2026 melawan Persijap Jepara, Jumat lalu (8/8/2025). Ini lantaran nama mereka masih tercantum dalam daftar registration bans FIFA, imbas dari masalah gaji Wiljan Pluim yang belum terbayar.
Pelatih kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares, berbicara blak-blakan tentang situasi ini. Ia mengaku harus mengubah susunan pemain beberapa kali di hari pertandingan lantaran menunggu update dari FIFA.
1. Sanksi resgistration bans membuat Tavares berkali-kali mengubah formasi tim

"Ya, saya menyiapkan empat tim. Saya bahkan mengubah formasi 4 kali hari ini. Tapi sebagai pelatih, saya harus siap menghadapi masalah ini dan memecahkannya. Kadang-kadang kita bisa (mengatasi masalah, red.), terkadang juga tidak," ujar Tavares dalam sesi jumpa pers selepas pertandingan rampung.
Praktis, pilihan untuk starting eleven dan cadangan terbatas pada pemain-pemain yang kontraknya belum habis dan diperpanjang tepat waktu. Antara lain Daffa Salman, Akbar Tanjung, Muhammad Arfan, Ananda Raehan Alief, Victor Dethan, plus duo Brasil yakni Aloisio Soares dan Victor Luiz.
2. Masalah sanksi FIFA adalah tanggung jawab pihak manajemen

Tavares menyebut ini masalah ini adalah ranah manajemen. Tugasnya cuma memutar otak dengan menggunakan stok pemain yang ada. Hasilnya sendiri di luar dugaan, PSM dengan mayoritas pemain muda bisa imbang 1-1 melawan tim tamu Persijap yang turun dengan amunisi penuh.
"Tentang siapa yang bertanggung jawab, saya pikir itu bukan staf teknikal, tim kepelatihan atau bahkan pemain. Inilah kondisi yang kita hadapi. Tentu saja kita pusing sebab sudah menyiapkan tim utama, dan ternyata kemudian saya harus mengubahnya empat kali," jelas pelatih asal Portugal tersebut.
3. Diperkirakan bisa turun full team saat berjumpa Bhayangkara Presisi FC

Hingga Senin pagi (11/8/2025), nama PSM Makassar masih tertera dalam daftar tim yang terkena registration bans dari FIFA. Selain itu, jumlah pemain yang mereka daftarkan di database I.League (dulu PT Liga Indonesia Baru) masih belum berubah yakni 21 nama, di mana dua di antaranya adalah legiun asing.
Masalah pembayaran sisa gaji Wiljan Pluim sendiri disebut sudah selesai sejak awal Agustus lalu. Sehingga estimasi nama mereka akan hilang dari daftar registration bans pada pekan ini, sehingga Pasukan Ramang akan turun full team pada laga pekan kedua melawan Bhayangkara Presisi FC pada Sabtu mendatang (16/8/2025).















