Sulsel Tidak Terapkan PSBB karena Masyarakatnya Belum Sadar COVID-19

Upaya membangun kesadaran dianggap jauh lebih penting

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan belum berencana memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam waktu dekat. PSBB banyak dibahas belakangan ini sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 lebih meluas.

Pemprov Sulsel masih mempertimbangkan banyak hal sebelum menuju pada kebijakan PSBB. Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari mengatakan, salah satunya adalah tingkat kesadaran masyarakat tentang bahaya virus corona yang dinilai masih rendah.

"Bukan kita tidak mampu, kita melihat juga sebenarnya bagaimana upaya-upaya yang lebih pada penguatan-penguatan kesadaran masyarakat," kata Ichsan, Selasa (7/4).

Baca Juga: [UPDATE] Kasus COVID-19 di Sulsel Tembus 113 Orang, 19 Sembuh

1. Sulsel belum memenuhi kriteria penerapan PSBB

Sulsel Tidak Terapkan PSBB karena Masyarakatnya Belum Sadar COVID-19IDN Times/Arief Rahmat

Pemerintah pusat resmi memberlalukan PSBB untuk daerah-daerah yang dianggap menjadi episentrum penyebaran wabah Covid-19, sejak Senin (6/4) kemarin. Kebijakan penerapan PSBB disuatu daerah mesti melalui pengajuan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan.

Ichsan Mustari mengakui Sulsel belum mampu memenuhi kriteria pengajuan PSBB. Mengingat, tingkat penyebaran wabah virus corona di Sulsel dianggap tidak begitu masif. Saat ini secara akumulasi tercatat 113 orang positif COVID-19, 296 pasien dalam pengawasan (PDP), serta 2.382 orang dalam pemantauan (ODP).

Ichsan menjabarkan sejumlah poin yang belum dipenuhi Sulsel untuk menerapkan kebijakan PSBB. Pertama, speed atau penyebaran wabah virus sangat cepat. Kedua, skala coverage atau mencakup banyak daerah yang terdampak penyebaran wabah. Ketiga, kemampuan daerah dalam memberikan rasa aman kepada warganya.

Tiga kriteria umum itu menurut Ichsan belum dapat dipenuhi. "Nah ini sementara kita pantau perkembangan-perkembangan itu untuk menerapkan PSBB ini," ujar Ichsan.

2. Yang lebih penting dari PSBB adalah menyadarkan masyarakat agar mematuhi anjuran pemerintah

Sulsel Tidak Terapkan PSBB karena Masyarakatnya Belum Sadar COVID-19Polrestabes Makassar patrolis sosialisasi pencegahan Covid-19. IDN Times/Polrestabes Makassar

Menurut Ichsan, tidak begitu penting mendorong percepatan penerapan PSBB di Sulsel. Yang terpenting saat ini justru berupaya lebih maksimal dalam memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat untuk menerapkan anjuran pemerintah.

Misalnya imbauan tetap berada di rumah, menjaga jarak hingga, mengurangi aktivitas dalam kerumunan massa. Mengingat jumlah penyebaran kasus di Sulsel, turut disebabkan karena faktor local transmission hingga perseorangan. Jika kesadaran itu terbangun, Ichsan yakin, skala penyebaran lambat laun dapat berkurang.

"Bagaimana kita mendorong masyarakat untuk patuh dan disiplin itu yang terpenting. Kalau kita lihat jumlah local transmission ini masih ada masyarakat yang tidak patuh teruatama di Makassar. Itu menjadi salah satu indikator," ungkap Ichsan.

3. Pakar kesehatan berpendapat, PSBB di Sulsel harus diawal dengan kesadaran masyarakat

Sulsel Tidak Terapkan PSBB karena Masyarakatnya Belum Sadar COVID-19Dekan FMK Unhas Dr Aminuddin Syam. Unhas.ac.id

Pakar kesehatan Aminuddin Syam menilai, penerapan PSBB di Sulsel akan efektif jika dibarengi dengan proses edukasi yang masif dan diikuti oleh law enforcement dari aparat penegak hukum. Dengan begitu kebijakan penerapan diperkirakan bisa berjalan dengan maksimal.

"Selain itu, pemerintah perlu menyiapkan jaring pengaman sosial terutama bagi masyarakat yang tidak berpenghasilan tetap," kata Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar ini, kepada IDN Times, kemarin.

Aminuddin menjabarkan empat poin pokok yang dianggap sebagai sebuah pekerjaan rumah yang besar, dan mesti dituntaskan pemerintah dalam upaya penerapan PSBB. Pertama katanya, karena sebagian masyarakat Sulsel, masih rendah tingkat kesadarannya terhadap pentingnya kesehatan.

Kedua, adanya kekhawatiran masyarakat akan keberlangsungan kehidupan ekonominya, terutama yang tidak memiliki penghasilan tetap. "Ketiga, boleh jadi terkait dengan tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah yang rendah," ucap Aminuddin.

Terakhir lanjut Aminuddin, tidak adanya kejelasan proyeksi atau batas waktu dari pemerintah, terkait kapan berakhirnya wabah Covid-19 ini. Jika seluruh pekerjaan rumah itu dituntaskan, kemungkinan besar menurut Aminuddin, PSBB akan berjalan efektif.

Baca Juga: Pejabat Pemkot Makassar Meninggal Berstatus PDP COVID-19

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya