Rumor Suspect Corona di Sulsel, Otoritas Kesehatan Pastikan Itu Hoaks 

Informasi soal pasien corona di Makassar beredar di WAG

Makassar, IDN Times - Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan menepis rumor terkait seorang warga yang diduga atau suspect virus corona dan sementara ditangani pihak rumah sakit. Informasi tentang pasien suspect corona sebelumnya beredar luas di sejumlah grup percakapan WhatsApp.

Informasi itu menyebut, jika terdapat seorang warga di Kota Makassar positif terpapar virus corona. Pasien bahkan disebutkan telah diisolasi di salah satu rumah sakit di Kota Makassar.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari saat dikonfirmasi sejumlah jurnalis, menampik informasi tersebut. Menurutnya, informasi itu tidak benar. "Informasi yang beredar itu adalah hoax," kata Mustari, Senin (2/3).

1. Informasi hoax soal corona menyebar melalui tangkapan layar

Rumor Suspect Corona di Sulsel, Otoritas Kesehatan Pastikan Itu Hoaks pixaybay.com

Informasi dengan tampilan tangkapan layar atau screenshoot disampaikan oleh seorang wanita yang mengaku sebagai dokter. Tangkapan layar itu dengan cepat beredar dan ramai diperbincangkan. "Di Makassar ada positif corona di salah satu rumah sakit. Keluar pakai masker, kurangi tempat umum," katanya dalam tangkapan layar yang diterima sejumlah jurnalis hari ini.

Ichsan mengungkapkan, informasi terkait ada tidaknya warga atau pasien yang tengah dirawat karena terpapar virus corona, akan disampaikan resmi oleh pihaknya. Bukan disampaikan melalui pernyataan atau penyebarluasan informasi yang tidak akurat. "Dari kita informasi resminya dan yang akan menjelaskan. Jadi informasi yang beredar itu kita pastikan hoax," ujar Ichsan.

Di Sulsel, disebutkan Ichsan, Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Wahidin Sudirohusodo merupakan salah satu rujukan perawatan pasien jika terindikasi terpapar virus corona. Pihaknya akan setiap saat berkoordinasi dengan pihak rumah sakit menyoal kondisi kesiapan penanganan.

Ichsan mengimbau, masyarakat tidak cemas dengan penyebaran informasi yang sumbernya tidak akurat. Informasi akan disampakan secara resmi melalui lembaga pemerintahan secara terbuka, jika terdapat keadaan yang betul-betul pasti terkait penanganan pasien corona.

2. Sama dengan Dinkes Sulsel, pihak RS Wahidin Makassar sebut informasi tersebut adalah hoaks

Rumor Suspect Corona di Sulsel, Otoritas Kesehatan Pastikan Itu Hoaks Ruang penanganan pasien suspect corona di Gedung Infection Centre RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar. IDN Times / Sahrul Ramadan

Kasubag Humas dan Pemasaran Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Dewi Rizki Nurmala menambahkan, informasi yang beredar melalui pesan WhatsApp, soal pasien terpapar corona, tidak benar. "Iya jelas itu hoaks. Sama sekali tidak ada (pasien) seperti yang disebutkan di informasi itu," imbuh Dewi kepada IDN Times sesaat lalu.

Dewi menegaskan, petugas rumah sakit sama sekali tidak pernah merawat pasien terpapar corona sejauh ini. RS Wahidin yang ditunjuk sebagai rujukan utama penanganan, telah bersiap siaga jika terdapat pasien terpapar wabah virus corona.

Namun sejauh ini, kata Dewi, keberadaan pasien yang disebutkan dalam informasi tersebut, tidak benar. "Ini masalahnya karena orang yang menyebarkan itu, adalah orang yang kayaknya berpendidikan, makanya orang, masyarakat, langsung percaya," jelas Dewi.

Baca Juga: Klarifikasi RS Wahidin Makassar Disebut Tangani Pasien Virus Corona 

3. Cara sederhana cegah penyebaran wabah virus corona

Rumor Suspect Corona di Sulsel, Otoritas Kesehatan Pastikan Itu Hoaks Tim Kesiapsiagaan Pendemi RSUP Wahidin Sudirohusodo dr Irawaty Jaharuddin. IDN Times / Sahrul Ramadan

Dewi kembali mengimbau agar masyarakat tidak terlalu khawatir dengan peredaran informasi tersebut. Cara sederhana agar tidak mudah terpapar wabah virus corona, disebutkan Dewi, dengan pola hidup bersih dan sehat.

Salah satu yang paling mendasar adalah mencuci tangan setiap kali telah melakukan aktivitas, olahraga rutin, hingga menghindari hingga pusat-pusat keramaian. "Biar kita tidak pakai masker. Kalau kita pakai masker berarti kita dong yang sakit. Dan dia (virus) itu kan menular melalui percikan, ludah atau cairan," jelas Dewi.

Setelah beraktivitas, disebutkan Dewi, masyarakat harusnya lebih membiasakan diri untuk mencuci tangan. Sebab, penularan sederhana virus tersebut bisa melalui bekas orang yang terpapar.

"Misalnya ada yang kena, kemudian kita tidak sengaja pegang bekas yang dia pegang, kemudian kita langsung kucek mata, atau makan sebelum mencuci tangan dengan bersih, nah itu berpotensi," jelasnya menutup.

Baca Juga: Masuk Ilegal ke Sulsel, 2 WNA Tiongkok Dikarantina di RS Wahidin

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya