Ogah PSBB Lagi, Gugus Tugas Utamakan Tes Massal COVID-19 di Makassar

Gugus Tugas anggap tes massal lebih efektif

Makassar, IDN Times - Tim Gugus Tugas COVID-19 Sulawesi Selatan masih mempertimbangkan apakah Pemerintah Kota Makassar akan didorong untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid III atau tidak.

Sebelumnya, Pemkot Makassar telah dua kali melaksanakan PSBB, terhitung sejak (24/4) hingga (22/5) lalu. PSBB saat itu diyakini pemerintah sebagai metode efektif agar pertambahan kasus COVID-19 dapat ditekan.

"Belum dipikirkan itu. Cuman kan ini persoalannya memang karena harus testingnya yang banyak. Jadi memang tetap terkontrol dengan banyaknya itu (testing)," singkat Jubir Gugas COVID-19 Sulsel Ichsan Mustari kepada sejumlah jurnalis saat dikonfirmasi, Kamis (25/6).

1. Test masif dan massal dianggap efektif untuk mencari sumber penularan virus

Ogah PSBB Lagi, Gugus Tugas Utamakan Tes Massal COVID-19 di MakassarIlustrasi rapid test. (Humas Pemprov Sulsel)

Terpisah, dewan pakar dan pertimbangan dari tim Gugus Tugas COVID-19 Sulsel Prof Syafri Kamsul Arif mengungkapkan, tes masif dan massal merupakan bagian dari langkah yang mestinya diambil pemerintah untuk mengidentifikasi sumber penularan.

Hal itu diusulkan ke sejumlah daerah, khususnya Kota Makassar yang dianggap sebagai episentrum penyebaran dan masuk dalam kategori zona merah rawan COVID-19. Terlebih menurut Syafri, sumber kasus saat ini bukan lagi persoalan klaster, namun lebih kepada carrier atau pembawa virus.

"Masif testing ini harus diikuti dengan isolasi. Jadi saya kira gugus tugas bisa lebih masif lagi untuk mencari orang-orang atau carrier yang bisa berpotensi untuk menularkan kembali ke orang lain," kata Syafri yang juga bertindak sebagai jubir Gugas COVID-19 Sulsel, Rabu (24/6) kemarin. 

2. Kapolretabes usul Pemkot Makassar terapkan PSBB jilid III

Ogah PSBB Lagi, Gugus Tugas Utamakan Tes Massal COVID-19 di MakassarKapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono IDN Times / Sahrul Ramadan

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono sebelumnya mengusulkan, agar pemerintah kota menentukan sikap dan mengambil kebijakan untuk meredam laju penyebaran COVID-19. Langkah yang diusulkan ialah penerapan PSBB jilid III. 

"Saya sudah mengusulkan kepada bapak wali kota kalau perlu meninjau ulang kembali untuk memberlakukam PSBB. Karena peningkatan yang luar biasa tajam dan bahkan peningkatannya nomor satu melebihi dari Jawa Timur dan Jakarta. 200 lebih dalam sehari," kata Yudhiawan kepada sejumlah jurnalis, Selasa (23/6) lalu.

Yudhiawan berpendapat, angka penyebaran kasus yang tiap harinya terus mengalami peningkatan, merupakan bukti bahwa kondisi Kota Makassar saat ini sangat mengkhawatirkan. Apabila kondisi ini terus dibiarkan, tidak menutup kemungkinan menurutnya, upaya untuk menekan laju penyebaran akan semakin sulit.

Yudhiawan berkomitmen untuk menyampaikan langsung usulan tersebut dalam pertemuan lanjutan dengan pejabat pemerintah. Baik Pemprov Sulsel maupun Pemkot Makassar. "Nanti ada rapat-rapat lanjutan lagi tapi intinya bagaimana di Kota Makassar ini penyebaran virus corona harus berhenti," tegas Yudhiawan.

Baca Juga: Dua Kali PSBB Tak Ampuh, Makassar Disarankan Lakukan Karantina Wilayah

3. Pemkot Makassar pikir-pikir terapkan PSBB jilid III

Ogah PSBB Lagi, Gugus Tugas Utamakan Tes Massal COVID-19 di MakassarANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Pemkot Makassar, saat ini masih menunggu kajian dan keputusan pemerintah pusat terkait kebijakan yang bakal diambil untuk menekan laju penyebaran wabah COVID-19.

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kota Makassar Ismail Hajiali mengatakan, belum bisa menentukan sikap, apakah akan kembali menerapkan PSBB atau tidak. "Kita tunggu keputusan pusat. Karena mereka memonitor kita punya perkembangan (kasus) COVID-19," kata Ismail kepada IDN Times, Senin (15/6) lalu.

Ismail menerangkan, saat ini Pemkot Makassar bersama pihak-pihak terkait lainnya terus berupaya mencari cara agar penyebaran kasus COVID-19 dapat ditekan. Ismail tidak menampik jika belakangan perkembangan kasus di Kota Makassar cukup mengkhawatirkan.

Penerapan PSBB jilid III dianggap sebagai pilihan terakhir. "Kita lagi gencar-gencaranya melakukan penerapan disiplin untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Kita berharap tidak perlu itu kalau PSBB jilid III. Saya pikir kita belum mengarah ke situ," ungkapnya.

Baca Juga: Jadi Episentrum COVID-19, Pemkot Makassar Pikir-pikir PSBB Jilid III

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya