121 Desa di Gowa Sulsel Terapkan PSBK Cegah Corona, Anggaran Rp15 M

Pemkab jamin ketersediaan pangan warga desa

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Gowa menerapkan sistem pembatasan sosial berskala kecil (PSBK) pada ratusan desa untuk mencegah penyebaran wabah virus corona (COVID-19). Desa yang memberlakukan PSBK umumnya terletak di wilayah dataran tinggi dan rendah di wilayah itu.

"Sebanyak 121 desa dari 18 kecamatan di dataran rendah dan dataran tinggi Kabupaten Gowa hingga saat ini telah memberlakukan PSBK sebagai upaya melindungi masyarakat dari penyebaran dan penularan Covid-19," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Gowa Muhammad Asrul dalam keterangan resminya kepada sejumlah jurnalis, Senin (13/4).

1. Pemkab Gowa siapkan anggaran Rp15 miliar biayai PSBK ratusan desa

121 Desa di Gowa Sulsel Terapkan PSBK Cegah Corona, Anggaran Rp15 MRatusan desa di Kabupaten Gowa terapkan PSBK. IDN Times/Pemkab Gowa

Asrul mengatakan, PSBK merupakan upaya serius Pemkab Gowa dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona hingga ke tingkat desa. Penerapan PSBK yang dilakukan di setiap desa yaitu dengan membuat posko, melakukan penyemprotan disinfektan, memberikan alat pelindung diri (APD) kepada masyarakat.

"Dan juga memberikan bantuan sosial bagi yang masuk dalam kkategori orsng dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) maupun positif Covid-19," ungkap Asrul. 

Muhammad Asrul menyebutkan jumlah anggaran yang disiapkan di 121 desa untuk penanganan COVID-19 ini sekitar Rp15 miliar. Anggaran berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). "Anggaran ini untuk pembuatan posko, penyemprotan disinfektan, pengadaan APD dan pemberian paket sembako kepada yang terindentifikasi," ucap Asrul.

2. Sembako warga desa yang diisolasi karena PSBK dijamin pemerintah

121 Desa di Gowa Sulsel Terapkan PSBK Cegah Corona, Anggaran Rp15 MRatusan desa di Kabupaten Gowa terapkan PSBK. IDN Times/Pemkab Gowa

Kepala Desa Lassa-Lassa, Kecamatan Botolempangan Awaluddin Hamzah mengatakan, pihaknya telah membangun posko pengawasan kepada setiap warga yang akan masuk dan keluar dari wilayahnya.

"Kami membatasi orang yang masuk kalau bukan warga Desa Lassa-Lassa maka kita arahkan untuk mutar balik. Termasuk mengimbau agar masyarakat untuk sementara tidak menerima tamu dari luar jika tidak ada hal yang terlalu penting atau urgent," katanya terpisah.

Di sepanjang jalan masuk ke wilayah desa yang berada di dataran tinggi Kabupaten Gowa ini, juga terpasang pamflet imbauan terkait pencegahan Covid-19 menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) sebagai bentuk edukasi ke masyarakat.

Sementara, bagi warganya yang masuk dalam kategori ODP, PDP maupun positif, diberikan bantuan sembako selama menjalani masa isolasi mandiri sesuai intruksi Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.

"Dalam paket sembakonya kita tambahkan handsanitizer, masker dan sabun antiseptik. Jika ada lansia kita siapkan susu lansia dan warga yang berstatus ODP kita tambahkan multivitamin," tambahnya.

Baca Juga: 67 Peserta Ijtima Gowa Diisolasi di Asrama Haji Gorontalo

3. Pembatasan aktivitas warga diperketat

121 Desa di Gowa Sulsel Terapkan PSBK Cegah Corona, Anggaran Rp15 MRatusan desa di Kabupaten Gowa terapkan PSBK. IDN Times/Pemkab Gowa

Sementara Kepala Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattallassang Rivai Rasyid mengatakan, pihaknya juga telah mendirikan posko siaga di pintu masuk desa antara Kecamatan Pattallassang dan Kecamatan Somba Opu.

"Kita dirikan posko ini untuk memperketat pemeriksaan terhadap orang yang masuk ke wilayah Desa Sunggumanai dan Kecamatan Pattallassang secara umum," ujarnya.

Rivai menyebutkan, setiap harinya posko tersebut dijaga sekitar empat dan lima orang secara bergantian dengan memberlakukan lima kali pergantian jaga. Pemerintah desa bersama Puskesmas Pattallassang juga telah mendata setiap warga yang masuk, utamanya kepada mereka yang memiliki riwayat perjalanan baik dari luar negeri mau dari luar daerah.

"Di posko kami melakukan penyemprotan bagi warga yang akan melintasi Desa Sunggumanai. Tapi di atas pukul 21.00 Wita sudah dilakukan pemeriksaan identitas, karena di khawatirkan ada warga yang baru datang dari luar negeri atau wilayah yang sudah terpapar virus," ujarnya.

Upaya lainnya yang dilakukan dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini, mereka dengan aktif melakukan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum, seperti masjid dan perkantoran, termasuk pula di rumah-rumah warga.

Baca Juga: Satu Keluarga di Berau Diisolasi, Terpapar Corona Klaster Ijtima Gowa

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya