Pesan Ellong Tjandra untuk Atlet: Lanjutkan Sekolah!

Ellong yang mantan jawara karate sempat jadi direktur bank

Makassar, IDN Times - Ellong Tjandra, pria kelahiran Makassar, 26 April 1952 pernah disegani dunia. Dia pernah tercatat sebagai karateka terbaik Indonesia. Salah satu prestasi tertingginya adalah masuk jajaran top dunia pada kejuaraan Karate Open Tournament di Las Vegas, Amerika Serikat, tahun 1982.

Pada umur 19 tahun, Ellong meraih medali emas saat menjuarai Kejuaraan Karate Mahasiswa se-Indonesia. Dia lalu membawa pulang beberapa emas dari Pekan Olahraga Nasional (PON), yang sejak tahun 1973 hingga 1996 dipusatkan di Jakarta. Prestasinya itu membuat dia beberapa kali mewakili Indonesia di ajang internasional.

"Bicara terbagus saja di indonesia, saya pernah peringkat enam terbaik dunia. Waktu itu belum ada (karate) di SEA Games, istilah itu belum ada. Jadi itu saya anggap terbaik," kata Ellong kepada IDN Times Sulsel melalui sambungan telepon, Sabtu (21/5/2022).

Baca Juga: Cerita Atlet Veteran 70-an Dibekali Gubernur Rp50 ribu ke Olimpiade

1. Prestasi sebagai atlet tidak menjamin

Pesan Ellong Tjandra untuk Atlet: Lanjutkan Sekolah!Ellong Tjandra, atlet veteran asal Makassar yang pernah menduduki peringkat 6 dunia karate. Istimewa

Ellong yang mencapai prestasi di karate tidak ingin terbuai kejayaan masa muda. Di tahun 1982, bergelar Sarjana Ekonomi Universitas Hasanuddin, dia memilih bekerja sebagai pegawai bank. 

Pilihan itu tentu tidak salah jika melihat rekam jejak Ellong selama ini. Sebelum pensiun, dia sempat didaulat sebagai Direktur Utama Bank Sulselbar dan pernah juga menjadi Komisaris Utama. Saat ini dia menduduki kursi Komisaris Utama Bosowa Asuransi dan berkantor di Jakarta.

Pengalaman hidup Ellong sering dia jadikan inspirasi bagi para atlet muda. Dia mengingatkan bahwa prestasi sebagai seorang atlet tidak akan menjamin kehidupan, baik saat masih aktif maupun setelah pensiun. Makanya, dia selalu menyarankan para atlet melanjutkan pendidikannya, minimal hingga jenjang sarjana.

"Saya selalu anjurkan kepada atlet-atlet sekarang sekolah ko (kau), karena kalau tidak sekolah tidak akan bisa ko dapat pekerjaan, ko akan hilang. ko juara saja belum tentu dilihat, apalagi ko tidak juara, hilang ko. Jadi atlet tidak bisa menjamin," kata Ellong.

2. Dulu, minim perhatian pemerintah bagi atlet berprestasi

Pesan Ellong Tjandra untuk Atlet: Lanjutkan Sekolah!Ilustrasi medali PON Papua (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Ellong mengaku, dulu di tahun 80an hingga 90an, perhatian pemerintah terhadap atlet, khususnya di Sulawesi Selatan, masih minim. Dia mencontohkan pengalamannya saat membawa tim karate Sulsel meraih medali emas nomor beregu putra di PON. Dia menyebut, saat itu sama sekali tidak ada tanda dukungan atau penghargaan dari pemerintah daerah.

"Saya belum pernah dapat itu hadiah segala macam. Mungkin waktu itu belum ada SEA Games atau Asian Games segala macam. Teman-teman saya pada zaman itu juga tidak ada yang dapat, (tapi) kita tidak berharap juga," kata Ellong.

Ellong lalu mengungkapkan kisah Malawing, salah satu bek legendaris PSM Makassar dan Tim Nasional Indonesia. Malawing mengalami kehidupan yang susah di masa tua dan jauh dari perhatian pemerintah.

"Dia itu sakit dan saya datang ke rumahnya bawakan sedikit uang. Mana pemerintah, ini menyedihkan. Angkatan saya itu sudah banyak meninggal dan selama hidupnya sangat menyedihkan karena tidak ada pekerjaan dan perhatian," kata Ellong dengan nada tinggi.

3. Banyak atlet yang pindah daerah karena alasan ekonomi

Pesan Ellong Tjandra untuk Atlet: Lanjutkan Sekolah!Partai Final Sepak Takraw Putra Double antara Sulawesi Selatan melawan Jawa Timur di GOR Trikora UNCEN Jayapura. Rabu, (29/09/2021). Dok. PB PON XX PAPUA/Ardy Alvez

Ellong Tjandra pernah menjabat sebagai ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan (Sulsel) Periode 2017-2021. Selama memimpin KONI, Ellong menyadari masih kurangnya perhatian pemerintah daerah kepada atlet sendiri.

Ellong mencontohkan saat Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua. Dukungan pemerintah di Sulsel disebut masih jauh dibandingkan daerah lain. Makanya, menurut dia, itu mengapa banyak atlet Sulsel yang pindah membela daerah lain di ajang PON.

"Belum bisa menjamin kalau sulawesi selatan ya. Kalau di Jawa itu orang hebat. Jawa Barat, kebetulan saya lama di situ, (lalu) Jakarta, Surabaya, Palembang, Medan itu luar biasa diperhatikan. Makanya tanya atlet kita (Sulsel) yang ke daerah lain," ungkap Ellong.

4. Tetap aktif karate di masa tua

Pesan Ellong Tjandra untuk Atlet: Lanjutkan Sekolah!Ellong Tjandra, atlet veteran masih aktif melatih olahraga Karate. Istimewa

Di tengah kesibukannya di dunia kerja dan keluarga, Ellong Tjandra mengaku masih aktif di dunia karate. Saat ini dia menempati posisi sebagai Ketua Dewan Guru Indonesia di perguruan Institut Karate-do Nasional (Inkanas).

"Saya masih aktif, tingkatan saya Dan 8 sekarang. Saya masih keliling indonesia dan masih aktif melatih para atlet karate muda dan lanjut," kata mantan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Bank Mandiri Sulsel.

Hingga kini, Ellong yang mulai mencintai olahraga Karate sejak sekolah dasar (SD) itu mengaku tidak lagi mengingat dengan jelas berapa medali emas atau juara selama dia menjadi atlet. Karena menurutnya, itu bukan menjadi prioritasnya sebagai olahragawan sejati.

5. Banyak atlet veteran terlantarkan

Pesan Ellong Tjandra untuk Atlet: Lanjutkan Sekolah!Ilustrasi pertandingan biliar di PON Papua di Gor Biliar Mimika. (Dok.IDN Times/PB PON XX Papua)

Sekretaris Tim Satgas Transisi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel, Prof Andi ikhsan mengungkapkan, soal nasib dan masa depan atlet-atlet veteran, masih banyak yang terlantarkan. Karena menurut dia, dulu pemerintah belum terlalu fokus untuk memperhatikan para atlet.

"Kalau pun ada itu seadanya saja yang mereka bisa dapatkan, beda dengan atlet-atlet yang sekarang ini kan," ungkap Andi Ikhsan saat dihubungi IDN Times Sulsel.

Sekarang kata Andi Ikhsan, para atlet dan pelatih serta pelaksana olahraga itu sudah mendapat perhatian yang sangat tinggi dari pemerintah. Hal ini dengan adanya Undang Undang (UU) yang mengatur tentang penghargaan kepada atlet dan pelatih.

Andi Ikhsan menambahkan, KONI Sulsel sampai hari ini masih melibatkan atlet veteran seperti menjadi pelatih bagi atlet muda yang nanti ikut dalam kompetisi.

"Tapi kembali lagi ke pemerintah daerahnya, kalau kemampuan pemerintah daerah bisa memberi bonus dan sebagainya itu kepada atlet dan pelatih. Seperti bonus di Sulsel danKalimantan itu sangat jauhlah, kita tahu itu," ujar Ikhsan.

Baca Juga: Pecahkan Rekor, Lifter Rahmat Erwin Raih Emas SEA Games

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya