Kasus 500 Ton Beras Bulog Hilang, Polisi Tunggu Penghitungan BPKP

Penyidik memeriksa 14 orang sebagai saksi

Makassar, IDN Times - Pihak Kepolisian Resort (Polres) Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), terus mendalami kasus raibnya 500 ton beras dalam gudang Bulog Kabupaten Pinrang beberapa waktu lalu.

Kapolres Pinrang AKBP Roni Mustofa mengungkapkan, kasus ini masih tahap lidik dan pihak penyidik Reserse Kriminal (Reskrim) masih menunggu penghitungan kerugian negara.

"Jadi saat ini masih jalan penyelidikannya, tetapi kita juga menunggu hasil dari pihak BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)," ungkap Roni kepada IDN Times Sulsel, Rabu (7/12/2022).

1. Penyidik memeriksa 14 orang sebagai saksi

Kasus 500 Ton Beras Bulog Hilang, Polisi Tunggu Penghitungan BPKPIlustrasi penyelidikan. (Pixabay.com/geralt)

Selain menunggu hasil pemeriksaan dan penghitungan kerugian negara dari BPKP, kata Roni Mustofa, pihaknya juga sudah memeriksa sejumlah orang dalam kasus yang sempat viral di media.

"Kemarin laporan terakhir ke saya itu ada empat belas (14) orang yang kita mintai keterangannya, diperiksa sebagai saksi," terang AKBP Roni Mustofa lewat sambungan telepon.

2. Kepala Bulog juga diperiksa Polres

Kasus 500 Ton Beras Bulog Hilang, Polisi Tunggu Penghitungan BPKPRadityo W. Putra Sikado (tengah) selaku eks Pimpinan Cabang Pembantu Bulog Pinrang saat konferensi pers di Makassar, Jumat (25/11/1011). IDN Times/Ashrawi Muin

Sebelumnya, pihak Bulog Sulselbar memastikan ada kerugian negara dalam kasus ini. Untuk itu salah satu langkah yang dilakukan pihak penyidik Reskrim dengan memeriksa pihak internal Bulog Pinrang.

"Yang jelasnya itu, kita tunggu kerugian negaranya berapa? dan termasuk itu memeriksa pihak internal gudang Bulog Pinrang, termasuk juga kepala Bulo juga dimintai keterangan," jelas Roni Mustofa.

Baca Juga: Kronologi 500 Ton Beras Bulog Pinrang Disebut Hilang dari Gudang

3. Kepala Bulog Pinrang langsung dipecat

Kasus 500 Ton Beras Bulog Hilang, Polisi Tunggu Penghitungan BPKPRadityo W. Putra Sikado (tengah) selaku eks Pimpinan Cabang Pembantu Bulog Pinrang saat konferensi pers di Makassar, Jumat (25/11/1011). IDN Times/Ashrawi Muin

Diberitakan IDN Times, kasus 500 ton beras hilang di gudang penyimpanan Bulog Bittoeng Pinrang beberapa waktu yang lalu. Kasus ini pun langsung diselidiki penyidik Polres Pinrang dan internal Bulog Sulselbar.

Buntut dari kejadian ini, Radityo W. Putra Sikado sebagai Pimpinan Cabang Bulog Pinrang pun dipecat. Dalam konferensi pers di Makassar beberapa waktu yang lalu, dia mengaku beras itu diambil pihak ketiga.

"Saya katakan beras ini bukan hilang tapi beras ini diambil oleh pihak ketiga," ungkap Radityo kepada wartawan di Makassar saat gelar konferensi pers.

Pihak ketiga yang dimaksud adalah CV Sabang Merauke Persada (SMP) yang dimiliki pria bernama Irfan, asal Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang.

Baca Juga: Eks Pimcab Bulog Pinrang: 500 Ton Beras Tak Hilang, Diambil Rekanan

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya