Sulsel Libatkan 32 Perusahaan saat Ekspor Serentak ke Pasar Global

Bukti bahwa ekspor Sulsel bergeliat

Makassar, IDN Times - Sebanyak 32 perusahaan di Sulawesi Selatan (Sulsel) turut berpartisipasi dalam ekspor serentak yang dilepas oleh Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo secara virtual, Jumat (4/12/2020).

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah merasa bersyukur dengan kontribusi Sulsel dalam melakukan ekspor ini. Karena meskipun masih masa pandemik COVID-19, namun cukup banyak perusahaan yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. 

"Sulsel ini patut bersyukur, di masa pandemi kita masih bisa melakukan ekspor, termasuk salah satu yang memiliki komoditas terbesar di Indonesia," kata Nurdin saat melepas komoditas ekspor di Terminal Peti Kemas Pelindo IV Makassar, Jumat, (4/12/2020).

1. Diekspor ke 15 negara tujuan

Sulsel Libatkan 32 Perusahaan saat Ekspor Serentak ke Pasar GlobalIlustrasi Ekspor (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain Sulsel, masih ada 15 provinsi lainnya yang berpartisipasi dalam kegiatan ini yaitu Aceh (2 perusahaan), Sumatra Utara (5 perusahaan), Sumatra Selatan (1 perusahaan), dan Riau (4 perusahaan). 

Selanjutnya Lampung (2 perusahaan), Banten (4 perusahaan), DKI Jakarta (6 perusahaan), Nusa Tenggara Barat (2 perusahaan), Bali (2 perusahaan), Papua Barat (3 perusahaan), Jawa Barat (12 perusahaan), Jawa Tengah (18 perusahaan), Daerah Istimewa Yogyakarta (5 perusahaan), Jawa Timur (31 perusahaan), serta Kalimantan Timur (7 perusahaan).

Dalam kegiatan bertajuk 'Pelepasan Ekspor ke Pasar Global' ini, Sulsel melepas komoditas unggulannya seperti nikel, produk kayu, rumput laut, udang dan hasil laut beku, lada, kacang mete, kelapa, dan marmer. Total nilai dalam pelepasan ekspor ini yaitu sebesar USD 6,78 juta. 

Komoditas tersebut diekspor ke 15 negara yaitu Amerika Serikat, Australia, Belanda, Brasil, Tiongkok, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Rusia, Singapura, Taiwan, dan Vietnam.

2. Nurdin ingin Sulsel juga andalkan komoditas perikanan

Sulsel Libatkan 32 Perusahaan saat Ekspor Serentak ke Pasar GlobalIDN Times/Asrhawi Muin

Menurut Nurdin, Sulsel harusnya menjadi ekspor di komoditas perikanan sebab Sulsel adalah daerah maritim. Untuk menjadi daerah dominan ekspor ikan, harus didukung dengan fasilitas armada yang memadai dan keterampilan para nelayan yang perlu ditingkatkan lagi.

"Perlu saya garis bawahi di sini, ekspor perikanan kita sebagai negara maritim harusnya kita menjadi ekspor dominan, tapi kita masih sangat terbatas di teknologi penangkapan," katanya.

Sejauh ini, kata dia, armada penangkapan ikan di Sulsel masih minim. Demikian juga dengan keterampilan para nelayan. Untuk itu, Nurdin merasa kedua hal tersebut masih perlu ditingkatkan. 

"Saya yakin dan percaya, kalau kita fokus untuk menghadirkan teknologi penangkapan, armada penangkapan yang memiliki kapasitas yang lebih besar, Insyaallah kita akan bisa mendominasi ekspor sesuai dengan harapan Bapak Presiden," katanya.

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi, Sulsel Fokus Peningkatan Ekspor dan Investasi

3. Kemendag akui ekspor Sulsel yang terus menggeliat meski pandemik

Sulsel Libatkan 32 Perusahaan saat Ekspor Serentak ke Pasar GlobalANTARA FOTO/Didik Suhartono

Sementara itu, Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI Didid Noordiatmoko, mengakui ekspor Sulsel terus menggeliat meskipun masih dalam masa pandemik COVID-19.

Menurut Didid, peningkatan ekspor tahun 2020 ini memang lebih tinggi dibanding tahun 2019 lalu. 

"Masih ada upaya ekspor kita untuk ke pasar global. Memang kalau kita lihat kinerja dari tahun ini tidak sebaik dari tahun lalu. Tapi setidaknya ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia ini menggeliat terus menerus, yang saat ini fokus ekspor untuk produk-produk dan UMKM," jelasnya.

Baca Juga: Pengusaha Sulsel Klaim Tak Terkait dengan Suap Izin Ekspor Lobster 

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya