Jelang Lebaran, Harga Daging Ayam dan Sapi di Makassar Melonjak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Menjelang lebaran, harga daging ayam dan daging sapi di pasar tradisional di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, cenderung melonjak. Kenaikan harga itu mulai terpantau sejak H-3 lebaran.
Di Pasar Cidu, harga ayam melonjak dari Rp35 ribu per kilogram menjadi Rp50 ribu per kilogram. Novi, seorang pedagang daging ayam di pasar tersebut mengaku sering mendapatkan keluhan dari pembeli.
"Harga tidak normal. Dulu murah sekarang naik," katanya, Rabu (12/5/2021).
Baca Juga: IDI: Antisiapsi Lonjakan Pasien COVID di RS usai Lebaran
1. Harga naik karena permintaan meningkat
Menurut Novi, kenaikan harga daging ayam menjelang lebaran memang sering terjadi setiap tahun. Hal itu dikarenakan permintaan masyarakat akan daging ayam juga meningkat.
Tapi, kata dia, biasanya harga daging ayam akan kembali normal setelah lebaran. Karenanya dia tak terlalu khawatir soal kenaikan harga tersebut.
"Nanti selesai lebaran mulai turun," kata Novi.
2. Harga daging sapi naik
Selain daging ayam, daging sapi juga mengalami kenaikan harga. Umar, salah seorang pedagang di pasar tersebut menyebutkan harga daging sapi kini mencapai Rp125 ribu per kilogram.
"Padahal normalnya Rp110 ribu per kilo. Jadi ada kenaikan Rp15 ribu, ini naik karena mau lebaran Idul Fitri," kata Umar.
Walau ada kenaikan harga, Umar mengaku tidak khawatir dengan stok daging. Karena stok dagingnya masih banyak. "Stok banyak. Kita suplai daging dari RPH Antang," katanya.
3. Pedagang berharap harga stabil setelah lebaran
Sementara itu, kenaikan harga daging ayam juga terpantau di Pasar Panakkukang. Di sana, harga daging ayam yang semula hanya Rp50 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp55 ribu per kilogram.
"Naik memang harganya. Tapi orang tetap beli karena lagi butuh kan," kata Mus, pedagang daging ayam.
Meski begitu, dia berharap supaya harga bisa stabil secepatnya. Dengan begitu, pembeli tidak ada yang mengeluhkan harga.
"Pembeli kadang tanya kenapa mahal sekali. Tapi kita juga tidak bisa apa-apa karena harganya memang sudah begitu," katanya.
Baca Juga: Cerita Perajin Ketupat di Makassar, Harga Lebih Mahal Jelang Lebaran