Hasilkan Aneka Panen, Intip Urban Farming Warga Tamamaung di Makassar

Diharap jadi solusi jangka panjang untuk keterbatasan lahan

Intinya Sih...

  • Urban farming di Makassar menjadi solusi ketahanan pangan keluarga di perkotaan.
  • Program urban farming di RT04/RW08 Kelurahan Tamamaung bertujuan pemberdayaan masyarakat dan kemandirian ekonomi.
  • Tren urban farming diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk keterbatasan lahan pertanian dan ketahanan pangan di perkotaan.

Makassar, IDN Times - Urban farming atau pertanian urban kini menjadi alternatif untuk bercocok tanam di tengah perkotaan. Urban farming bahkan dianggap sebagai solusi ketahanan pangan keluarga.

Salah satu upaya urban farming itu berada di tengah pemukiman padat penduduk, tepatnya di RT04/RW08 Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Warga setempat rupanya berhasil mengelola urban farming hingga menghasilkan panen.

Baru-baru ini, warga telah menghasilkan panen cabai, tomat hingga terong ungu dari urban farming. Komoditas tersebut ditanam di Rumah Bibit dan Kebun KWT Lorong Wisata (Longwis) Sipakalebbi yang berada di wilayah setempat.

1. Bagian dari program pemberdayaan masyarakat

Hasilkan Aneka Panen, Intip Urban Farming Warga Tamamaung di MakassarWarga RT04/RW08 Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, panen hasil urban farming, Minggu (14/7/2024). (IDN Times/Istimewa)

Urban farming tidak hanya menjadi solusi bagi keterbatasan lahan pertanian di perkotaan. Metode ini juga memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat setempat. 

Ketua RT04/RW08, Yusran, menjelaskan bahwa urban farming merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat. Hal ini bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi warga serta memberikan keterampilan baru dalam bidang pertanian.

"Kami ingin warga di sini dapat mandiri secara ekonomi dengan memanfaatkan lahan yang ada untuk bercocok tanam. Ini juga sekaligus menjadi kegiatan yang mempererat kerja sama antarwarga," ujar Yusran, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Minggu (14/7/2024).

2. Warga akan terus manfaatkan lahan kosong

Hasilkan Aneka Panen, Intip Urban Farming Warga Tamamaung di MakassarWarga RT04/RW08 Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, panen hasil urban farming, Minggu (14/7/2024). (IDN Times/Istimewa)

Yusran mengatakan semakin populer tren urban farming maka warganya juga akan semakin memanfaatkan lahan kosong di lingkungan mereka untuk bercocok tanam. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk masalah keterbatasan lahan dan ketahanan pangan di perkotaan.

Yusran berharap, kegiatan bercocok tanam ini dapat menggerakkan secara kolaboratif dan membawa perubahan positif di berbagai aspek kehidupan masyarakat, khususnya di wilayah RT04/RW08 Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.

"Kami melihat ini sebagai langkah penting untuk memastikan ketersediaan bahan pangan yang segar dan sehat di lingkungan kami," kata Yusran.

3. Urban farming berikan banyak dampak positif

Hasilkan Aneka Panen, Intip Urban Farming Warga Tamamaung di MakassarIlustrasi urban farming (Dok. Idn Globe)

Panen cabai dan terong ungu ini, kata Yusran, juga memberikan dampak positif pada ekonomi lokal. Hasil panen tersebut bahkan ada yang di jual pasar lokal dan sebagian lainnya dibagi ke warga setempat.

"Hasil panen ini kami jual di pasar lokal, dan sebagian juga kami konsumsi sendiri. Ini membantu meningkatkan ekonomi keluarga di sini," kata Yusran.

Selain itu, urban farming juga berkontribusi pada lingkungan yang lebih hijau dan bersih. Pasalnya, metode tersebut diyakini meminimalisir transportasi bahan pangan, jejak karbon dapat dikurangi.

Sementara dari sisi kesehatan, konsumsi produk organik yang ditanam sendiri tentu memiliki manfaat kesehatan yang lebih baik.

"Kami menanam secara organik, jadi lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi," jelas Yusran.

Baca Juga: 7 Menu Sarapan di Makassar yang Enak, Wajib Coba!

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya