Bahtiar Beberkan 3 Masalah Prioritas di Sulsel Ditangani Pj Gubernur
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin saat ditemui di kantor gubernur, Rabu (6/9/2023). IDN Times/Asrhawi Muin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, akan langsung tancap gas menjalankan tugasnya. Dia menyebut akan fokus pada beberapa hal sebagai prioritas utama.
Hal pertama yaitu, Bahtiar memastikan pengawalan Pemilu 2024. Terlebih lagi, pelaksanaan pemilu dan pilpres juga kian dekat. Tanggal 10 Oktober sudah masuk tahap pendaftaran pilpres dan tanggal 3 November penetapan DCT.
"Saya harus pastikan kesiapan daripada penyelanggara pemilu baik KPU, Bawaslu dan instasi terkait yang mendukung sukses pemilu itu harus kita pastikan sudah siap, siap dari sisi SDM, alat, yang dan seterusnya," kata Bahtiar yang ditemui di Kantor Gubernur, Rabu (6/9/2023).
Selanjutnya, dia juga memastikan kesiapan Pilkada Serentak 2024. Tahun ini, kata dia, anggaran sudah disiapkan untuk tahapan Pilkada Serentak yang dimulai bulan Desember 2024.
"Kalau di UU yang tersedia jadi harus siap anggarannya tahun ini berapa tahun depan berapa. Kan tahun depan pertama kali serentak," katanya.
1. Memprioritaskan penanganan inflasi
Suasana Masjid Terapung Amirul Mukminin di Anjungan Pantai Losari yang telah ditutup untuk umum saat matahari tenggelam di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/4/2020). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)Kemudian, Bahtiar juga akan memprioritaskan penanganan inflasi. Hal ini, kata dia, dibahas oleh seluruh kepala daerah bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) setiap hari Senin.
"Inflasi itu adalah terkait ketersediaan sembako, tapi sekarang bukan 9 tapi 21 bahan pokok sekarang, 21 ini harus mencukupi dan tersedia di masyarakat," kata Bahtiar.
Baginya, penanganan inflasi merupakan tantangan tersendiri, apalagi Sulsel memiliki infrastruktur yang cukup menantang dengan wilayah kepulauannya. Hal ini pun berpengaruh pada mobilisasi arus barang karena tidak semua daerah menghasilkan sumber daya alam yang sama.
"Tidak semua daerah sumber daya alamnya, misalnya bisa menghasilkan sayur-sayuran. Tomat, cabai, bawang yang memang menjadi bahan pokok yg mempenagruhui tingkat inflasi daerah," katanya.
Kendati demikian, Bahtiar menyebut pengendalian inflasi di Sulsel termasuk yang terbaik di Indonesia. Bahkan Kabupaten Bulukumba menempati urutan kedua di Indonesia.
2. Mengatasi masalah stunting
Ilustrasi upaya pencegahan stunting. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)Prioritas lainnya yakni masalah stunting. Bahtiar mengatakan anggaran stunting harus dipastikan ada, serta terkendali dan dikelola dengan baik.
Menurutnya, Sulsel juga bisa menggunakan aplikasi pengelolaan stunting Indonesia seperti yang dikembangkan oleh Pemkab Sumedang. Aplikasi stunting bisa mencantumkan data penduduk Sulsel mulai dari data warga hamil hingga bayi.
"Sebaiknya menggunakan aplikasi jadi harus menggunakan basis teknologi, termasuk gizi. Jangan sampai ada daerah kita yang misalnya busung lapar, kita harus pastikan tidak boleh itu, kita ini Sulsel daerah kaya," kata Bahtiar.
Baca Juga: Pj Gubernur Sulsel Dilantik, Sederet Tugas Telah Menanti
3. Menjaga ketahanan pangan
Ilustrasi persawahan (IDN Times/Herka Yanis)Prioritas selanjutnya ketahanan pangan. Bahtiar menegaskan bahwa pembahasan inflasi tidak bisa lepas dari ketahanan pangan, stunting hingga kemiskinan ekstrem.
"Pangan harus mencukupi, kata BMKG, cuaca kita tidak terlalu bagus karena faktor El Nino," kata Bahtiar.
Salah satu solusi untuk menjaga ketahanan pangan di musim kemarau ini yakni memastikan sumber air. Dia menyebut sumber air bisa berasal dari tanah dan dari langit.
"Kalau dari tanah ada sumber air jangan sampai masyarakat kekeringan untuk menanam, kalau dari atas kan dari langit, caranya dengan rekayasa alam, kalau perlu adakan itu, rekayasa hujan kan bisa hujan direkayasa," katanya.
Baca Juga: Hari Pertama Pj Gubernur Sulsel Berkantor: Langsung Sowan ke DPRD
