Cerita Ayah Korban Dugaan Penganiaayan Polisi di Makassar: Saya Marah!
Jenazah korban penuh luka lebam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Ayah Arfandi Ardiansah (18), tersangka kasus narkoba yang meninggal dunia usai ditangkap polisi anggota Satresnarkoba Polrestabes Makassar, mengungkap kejanggalan atas kematian anak sulungnya itu.
Saat ditemui IDN Times di rumah duka, Jalan Kandea III, Bungaeja Beru, Kecamatan Tallo, Makassar, Selasa (17/5/2022) sore, Mukram (40), ayah Arfandi, menceritakan karakter korban yang dikenal sebagai sosok penyabar.
"Itu anakku orang sabar, kasihan. Sumpah demi tuhan dia orang sabar, mana mungkin dia bisa melawan saat ditangkap," katanya.
Arfandi ditangkap pada Minggu (15/5) dini hari. Saat ditangkap, Arfandi disebut melakukan perlawanan dan pergumulan dengan polisi.
Pihak Kepolisian menyebut, Arfandi ditangkap dengan barang bukti narkoba jenis sabu seberat 2 gram atau 6 saset. Arfandi pun dinyatakan meninggal dunia pukul 06.00 WITA pagi.
1. Keluarga sebut kematian Arfandi coba ditutupi
Mukram menyeka air matanya saat coba mengingat kembali saat pertama kali mendengar kabar kematian anaknya. Dia menyebutkan polisi coba menyembunyikan info kematian korban.
"Itu kabar meninggalnya almarhum coba disembunyikan polisi, karena sampai saya tahu anak saya meninggal bukan dari polisi tapi dari keluarga saya," ungkap Mukram.
Kepada IDN Times, Mukram menceritakan kabar kematian anaknya ia ketahui pukul 16.00 WITA. Sementara pihak kepolisian menerangkan ke media kematian Arfandi 06.00 WITA.
"Minggu pagi jam 10 saya ditelepon, tidak tahu siapa yang telepon, tapi itu saya disuruh ke Dokpol (RS Bhayangkara) karena anak saya ditangkap kasus narkoba," katanya.
Saat itu, Mukram sempat menanyakan kenapa sampai anaknya ditangkap terkait narkoba dan hubungannya dengan Kedokteran Kepolisian (Dokpol) RS Bhayangkara, tetapi teleponnya ditutup.
"Saya juga minta bicara dengan anak saya tapi itu orang tidak mau, katanya disuruh saja ke Dokpol. Jadi saya suruh saudara ke Dokpol tapi tidak ada kabar," ujar Mukram.
Kemudian sekitar pukul 13.30 WITA, Mukram meminta istrinya ke Polrestabes Makassar. Tapi setelah kurang lebih dua jam di Kantor Polrestabes, mereka tidak juga dapat kejelasan.
"Nanti 20 menit sekitar jam 4 sore itu ada teman telepon ke saya, bilang saya sabar. Di situ saya rasa anak saya itu meninggal karena di (rumah sakit) Bhayangkara," tambah Mukram.
Baca Juga: Napi Narkoba Lapas Bollangi Gowa Tewas usai Dijemput Polisi
Baca Juga: Polisi di Makassar Diduga Aniaya Tersangka Narkoba hingga Tewas
Baca Juga: Bandar Sabu di Makassar Tewas Setelah Ditangkap Polisi