MUI Sulsel Mengimbau Jemaah Haji Tidak Pamer Emas saat Pulang

Ibadah haji semestinya membuat orang lebih rendah hati

Makassar, IDN Times - Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan KH Ruslan Wahab menanggapi heboh video wanita asal Makassar pamer perhiasan emas saat pulang dari menunaikan ibadah haji.

Dalam video yang beredar beberapa waktu lalu, seorang wanita yang diketahui bernama Suarnati Daeng Kanang mengenakan perhiasan emas pada kepala, tanga, dan lehernya. Dia mengaku perhiasannya seberat total 180 gram, di mana 100 gram dibeli di Arab Saudi, dan sisanya dibawa sejak dari Indonesia.

Menurut Ruslan, aksi pamer perhiasan bukan bagian dari tradisi Bugis Makassar. Perbuatan seperti itu sebaiknya dihindari.

“Dalam budaya kita yang ditonjolkan adalah semangat beragamanya bukan penampilan glamornya.Ini adalah perbuatan orang-orang tertentu dan menyalahi agama Islam dan tradisi Bugis Makassar,” kata Ruslan dikutip dari laman resmi MUI Sulsel, Rabu (12/7/2023).

Baca Juga: Tampilan Mewah Jemaah Haji Makassar Pakai Emas 180 Gram dari Makkah

1. Edukasi perlu disampaikan saat manasik haji

MUI Sulsel Mengimbau Jemaah Haji Tidak Pamer Emas saat PulangIlustrasi rombongan jemaah haji. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Ruslan mengatakan, semestinya panitia manasik haji selalu mengingatkan jemaah haji agar tidak memamerkan perhiasannya. Sebab perbuatan seperti itu merupakan bagian dari kesombongan.

“Kita berharap kepada panitia Haji agar jangan hanya menyampaikan materi seputar Rukun Haji saja tetapi juga menyampaikan dakwah kepada jamaah agar lebih merendah diri dan terhindar dari perbuatan sombong,” katanya.

2. Ibadah haji semestinya membuat orang lebih rendah hati

MUI Sulsel Mengimbau Jemaah Haji Tidak Pamer Emas saat Pulangilustrasi Masjidil Haram, Makkah (IDN Times/Mela Hapsari)

Sekretaris Umum MUI Sulsel Prof. KH. Muammar Bakry juga menyayangkan tayangan video yang viral di media sosial. Dia mengatakan, ibadah haji semestinya membuat orang jadi lebih rendah hati. 

“Misalnya dalam ihram kita hanya menggunakan dua helai kain saja. Dalam talbiyah dan wukuf juga harus dimaknai bahwa manusia tidak apa-apanya di hadapan Allah," ucapnya.

Dia melanjutkan, pesan-pesan yang terkandung dalam ibadah haji seharusnya terus terbawa di tengah masyarakat. “Kalau pun ada harta yang kita miliki itu hanyalah sementara. Orang yang memiliki harta tentunya bukan untuk dibanggakan tetapi lebih mendekatkan kita dengan Allah dan masyarakat," katanya.

3. Diperiksa Bea Cukai, ternyata perhiasan emas imitasi

MUI Sulsel Mengimbau Jemaah Haji Tidak Pamer Emas saat PulangSalah satu jemaah haji asal Makassar, Suarnati Daeng Kanang (46). (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Video viral Suarnati mengenakan banyak perhiasan emas beredar usai kepulangannya di Makassar dari Saudi, Rabu, 5 Juli 2023 lalu. Penampilannya menarik perhatian di antara jemaah haji yang rata-rata berdandan mewah.

"Sebenarnya dari tanah suci sudah saya siapkan, jadi saat di pesawat langsung saya pakai (emasnya). Tidak semua (emas) saya beli di sana, jadi 80 (gram) itu saya bawa dari Makassar, 100 gram saya beli di sana," ungkap Suarnati saat diwawancarai wartawan.

Bea Cukai Makassar memanggil Suarnati untuk mengklarifikasi pembalian perhiasan emas di luar negeri. Sebab menurut aturan, barang yang dibeli seharga di atas 500 dolar AS harus kena pajak masuk. Namun belakangan pihak Bea Cukai memastikan bahwa emas disebut seharga ratusan juta merupakan imitasi.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Penyuluhan dan Pelayanan Informasi Bea Cukai Makassar, Ria Novika Sari saat dikonfirmasi di kantornya, Senin sore (10/7/2023).

"Berdasarkan penelitian kami, barang itu sudah kami koordinasikan juga dengan Pegadaian dan disiimpulkan bukan emas, begitu hasilnya. Kemungkinan seperti itu (palsu)," ungkap Ria Novika.

Ria Novika menyebutkan, tim Unit Pengawasan Bea Cukai Makassar telah mendatangi rumah Suarnati di wilayah Kecamatan Tamalate untuk memeriksa emas yang dibeli sebanyak 100 gram di Makkah.

"Kami sudah kunjungi kediamannya, melakukan konfirmasi permintaan keterangan dan memang beliau kooperatif atas kedatangan bea cukai termasuk menunjukkan barang atau perhiasan itu," terang Ria.

"Dan memang dia bawa pada saat turun dari pesawat itu, sudah kami cocokkan juga dengan video. Kesimpulan kami adalah itu barang atau perhiasan yang sama pada saat dia datang dari Jeddah," lanjutnya.

Baca Juga: Emas 100 Gram Milik Jemaah Haji Makassar yang Dibeli di Makkah Imitasi

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya