Lebih Dekat dengan Toraja Utara, Kabupaten Termuda di Sulsel
Instagram/torajasulawesi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 tidak hanya bakal digelar di Tana Toraja. Pilkada juga bakal dilangsungkan di daerah tetangga, yakni Kabupaten Toraja Utara.
Toraja Utara merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah Tana Toraja. Selain kedua daerah berbatasan langsung, Toraja Utara memang lahir dari pemekaran daerah Tana Toraja.
Toraja Utara resmi berdiri sebagai kabupaten atau daerah tingkat dua, pada 26 November 2008. Berusia sebelas tahun, Toraja Utara merupakan kabupaten termuda di Sulawesi Selatan.
Jelang pilkada, mari mengenal lebih dekat Toraja Utara. Berikut sejumlah fakta-fakta tentang daerah tersebut, yang dihimpun IDN Times dari berbagai sumber.
Baca Juga: Pilkada 12 Daerah di Sulsel Tahun 2020, Ini 4 Faktanya
1. Terdiri dari 21 kecamatan dan 111 lembang
Kantor Bupati Toraja Utara. torajautarakab.go.idKabupaten Toraja Utara dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008. Daerahnya berada di sebelah utara Tana Toraja, dengan ibu kota Rantepao. Letaknya 355 kilometer dari ibu kota provinsi Sulsel, Makassar.
Toraja Utara memiliki luas wilayah 1.151,47 kilometer persegi. Daerahnya terbagi menjadi 21 kecamatan dan 40 kelurahan.
Sama seperti di Tana Toraja, di sini orang pun tidak mengenal pemerintahan administratif desa. Sebagai pengganti, terdapat 111 lembang yang kedudukannya setingkat desa.
Baca Juga: Tana Toraja, Primadona Pariwisata Sulawesi Selatan
2. Tempat bermukim suku Toraja
Kampung Lolai, Toraja Utara. ANTARA FOTO/Zabur KaruruToraja utara merupakan daerah kediaman suku Toraja, yang tersebar di wilayah bagian jazirah Sulawesi Selatan. Seperti tetangganya, Toraja Utara juga dikenal sebagai primadona di industri pariwisata, dengan panorama alam memukau dan kekayaan adat tradisional masyarakatnya.
Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen. Sedangkan sebagian lain menganut Islam, dan kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk To Tolo.
3. Ada empat bupati yang pernah memimpin
Bupati-Wakil Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan dan Yosia Rinto Kadang. torajautarakab.go.idSaat pertama diresmikan tahun 2008, Toraja Utara dipimpin Pejabat Bupati Y.S. Dalipang. Dia menjabat tahun 2008 hingga 2010, sebelum mundur karena ikut pilkada. Daerah itu kemudian dipimpin Pj Bupati Tautoto T.R. Sarongalio hingga tahun 2011.
Tahun 2011, Toraja Utara memiliki bupati dan wakil bupati definitif pertama. Mereka adalah Frederik Batti Sorring dan Frederik Buntang Rombelayuk, yang menjabat pada periode 2011-2016.
Saat ini, Toraja Utara dipimpin Bupati Kalatiku Paembonan dan Wakil Bupati Yosia Rinto Kadang. Mereka menjabat pada periode 2016-2021.
4. Daftar pemilih berisi 125 ribu orang
(Ilustrasi pemilu) IDN Times/Imam RosidinBerdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, penduduk Toraja Utara berjumlah 216.762 orang. Penduduk terbesar ada di Kecamatan Rantepao, dengan jumlah 25.585 jiwa.
Di Pemilihan Presiden 2019, KPU mencatat daftar pemilih tetap (DPT) Toraja Utara berjumlah 125.100 orang. Jelang pemilihan, jumlah pemilih meningkat jadi 134.327 orang. Saat itu, pengguna hak pilih tercatat sebanyak 106.498 orang.
5. Mantan bupati ingin bertarung kembali
Ilustrasi surat suara pilkada. IDN Times/Sukma ShaktiPilkada Toraja Utara 2020 kemungkinan bakal diikuti pasangan petahana. Selain itu, sejumlah tokoh sudah meramaikan bursa kandidat.
Mereka yang digadang-gadang sebagai kandidat, antara lain, eks bupati Frederik Batti Sorring. Ada juga eks Wakil Bupati Mikika, Papua, Yohanis Bassang yang telah menyatakan rencananya bertarung.
Baca Juga: Bukan Makassar, 5 Pilkada di Sulsel Berpotensi Hadirkan Kolom Kosong
