Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Wisuda dan Perpisahan SD, Ortu Murid di Makassar: Ini Memberatkan

ilustrasi anak SD (unsplash.com/Bayu Syaits)
Intinya sih...
  • Wisuda dan perpisahan di SD menuai kritik dari orang tua siswa terkait beban finansial dan sosial.
  • Rubianti Sudikio, salah satu orang tua siswa, menentang kegiatan di hotel karena anaknya dirundung saat tak ikut wisuda.
  • Pemerintah Kota Makassar melarang perpisahan siswa SD di luar sekolah jika membebani orang tua secara finansial atau logistik.

Makassar, IDN Times - Tradisi wisuda dan perpisahan kini tak hanya menjadi milik perguruan tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, tren seremonial kelulusan menyebar hingga ke jenjang taman kanak-kanak, SD, SMP, hingga SMA.

Namun fenomena ini mulai menuai kritik dari sebagian orang tua siswa yang merasa terbebani secara finansial dan sosial. Rubianti Sudikio, karyawan swasta yang juga salah satu orang tua siswa di Makassar, mengaku mendukung larangan pemerintah kota terhadap acara perpisahan atau wisuda yang digelar di hotel.

Menurutnya, kegiatan tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai pendidikan dan justru menimbulkan kesenjangan di antara siswa.

"Karena itu sebenarnya sudah tidak sejalan dengan apa yang menjadi ketetapan. Apalagi, sekaitan dengan adanya iuran yang juga memberatkan bagi orang tua siswa," kata Rubianti saat berbicang dengan IDN Times, Jumat (9/5/2025).

1. Anak dirundung karena orang tua tidak setuju ikut wisuda

Ilustrasi anak belajar di sekolah (freepik.com/freepik)

Rubi salah satu orang tua murid yang menentang kegiatan perpisahan dan wisuda SD di hotel. Dia mengaku anaknya pernah mengalami perundungan di sekolah lantaran dia tak menyetujui acara perpisahan dan wisuda beberapa tahun lalu.

"Saya pernah mengalami hal itu dan ternyata juga ada pem-bully-an kepada anak saya sendiri karena anak saya tidak mengikuti kegiatan perpisahan yang digelar di hotel," kata Rubi.

Rubi menyebut iuran per siswa mencapai Rp15 ribu yang dibayarkan dicicil sampai mendekati hari H. Jika dikalikan jumlah siswa per kelas dan seluruh kelas di satu angkatan, maka angkanya bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Dia juga mengkritik pihak sekolah yang dinilai kurang responsif terhadap keberatan orang tua. Menurutnya, pihak sekolah hanya mendukung keputusan yang menyepakati kegiatan wisuda dan perpisahan itu.

"Saya berapa kali diajak tapi saya tidak pernah mau melibatkan diri dalam rapat karena tidak ada gunanya juga. Komite sekolah menyetujui perpisahan ataupun wisuda. Jadi untuk apa kita bagi orang tua yang tidak setuju, hanya menjadi pendengar setia saja," katanya.

2. Sekolah sebaiknya gelar acara perpisahan yang lebih bermanfaat

Ilustrasi perpisahan sederhana di sekolah (pexels.com/Alejandra Montenegro)

Rubi menilai perpisahan yang digelar di hotel adalah hal yang tidak mendidik. Dia pun menyarankan sekolah sebaiknya mengadakan perpisahan di sekolah, itupun dengan kegiatan bermanfaat seperti menyumbangkan buku dan sebagainya.

Di sisi lain, dia sebagai orang tua murid merasa uang untuk perpisahan di hotel merasa memberatkan. Tak sedikit orang tua murid lain juga merasakan hal demikian.

"Terkhusus buat saya sendiri karena jika orang tua memiliki dua anak di sekolah yang berbeda ataupun di sekolah yang sama, kita sebagai orang tua sudah mengeluarkan anggaran kurang lebih Rp1 juta," kata Rubi.

Jika tren ini terus dilanggengkan maka akan terus memberatkan masyarakat. Pasalnya, setamat sekolah, orang tua akan memikirkan lagi keberlanjutan sekolah anak-anak mereka.

"Itu luar biasa biayanya. Itu kira-kira diapakan anggarannya. Sementara, sekolah-sekolah kan seharusnya memikirkan bagaimana keberlanjutan anak-anak didiknya nanti selepas pas mereka tamat, bukan memikirkan perpisahan," kata Rubi.

3. Sekolah mulai gelar perpisahan sederhana

Ilustrasi perpisahan sederhana di sekolah (pexels.com/Vanessa Loring)

Di sisi lain, masih ada sekolah yang menyelenggarakan perpisahan secara sederhana dan inklusif. Nur Jannah (ibu rumah tangga) orang tua siswa lainnya, mengaku tidak keberatan dengan acara perpisahan di sekolah anaknya yang digelar tanpa kemewahan dan tak keberatan dengan

“Tidak ada toga, tidak di hotel. Cuma pakai baju biasa, baca puisi, undang orang tua. Iurannya Rp250 ribu dicicil dari jauh hari, dibayar Rp10. 000 per minggu," katanya.

Dia menyayangkan jika perpisahan dijadikan ajang pamer atau beban bagi orang tua. Dia punya pengalaman wisuda anaknya saat masih TK.

"Saat itu saya membayar Rp900 ribu untuk mengikuti wisuda di hotel dengan pakaian formal yang pakai toga," kata Nur.

4. Pemkot Makassar larang perpisahan SD di luar sekolah

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat membuka Musrenbang RPJMD 2025–2029 di Lapangan Karebosi, Senin (5/5/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Pemerintah Kota Makassar menegaskan larangan kegiatan perpisahan siswa SD di luar lingkungan sekolah apabila kegiatan tersebut membebani orang tua siswa, baik secara finansial maupun logistik. Kebijakan itu tertuang dalam Surat Edaran bernomor 800/2048/S.Edar/Disdik/IV/2025 yang diteken pada 21 April 2025.

“Proses perpisahan cukup dilakukan di sekolah. Jangan berkeliaran, jangan berkendaraan. Cukup ditutup dengan upacara. Selesai,” katanya.

Dia juga menyoroti tren pelaksanaan wisuda SD yang dinilai terlalu berlebihan untuk tingkat pendidikan dasar. Munafri menyatakan kegiatan di luar sekolah hanya bisa digelar jika tidak menimbulkan beban kolektif kepada orang tua siswa.

“Kalau umpamanya dia mampu. Anggaplah begini, anak saya sekolah, lalu saya biayai semua. Tidak memberatkan orang tua siswa lain, silakan,” katanya.

Namun, dia menegaskan tidak semua orang tua siswa memiliki kemampuan ekonomi yang sama. Karena itu, pihak sekolah diminta untuk tidak membuat kebijakan atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan diskriminasi atau tekanan sosial bagi siswa dan keluarganya.

"Tapi kalau masih membebani orang tua lain, itu tidak boleh. Tidak semua punya kemampuan yang sama, dan tidak semua bisa hadir," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us