Viral, Kericuhan Warnai Salat Idul Fitri di Lapangan Karebosi Makassar

- Kericuhan terjadi antara panitia dan jemaah saat Salat Idul Fitri di Lapangan Karebosi, Makassar
- Video pertengkaran viral di media sosial, dimulai dari permintaan panitia kepada jemaah untuk berpindah tempat
- Situasi memanas hingga terjadi aksi dorong-mendorong dan pengroyokan terhadap panitia sebelum akhirnya dilerai oleh aparat kepolisian
Makassar, IDN Times - Momen Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriyah di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, diwarnai insiden kericuhan antara panitia dan jemaah, Senin (31/3/2025) pagi.
Video pertengkaran ini terekam oleh jemaah lain dan viral di berbagai platform media sosial, terutama Instagram dan TikTok. Rekaman berdurasi 41 detik yang pertama kali diunggah oleh akun TikTok @Tahsinusman.
Dalam video tersebut, memperlihatkan seorang jemaah berbaju koko pink bersitegang dengan panitia bagian kesejahteraan rakyat (Kesra) yang mengenakan baju koko putih.
1. Kronologi kejadian

Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden berawal saat salah satu panitia dari bagian Kesra meminta sejumlah jemaah untuk berpindah ke belakang karena dianggap menghalangi jalan.
Namun, permintaan tersebut tidak diindahkan oleh jemaah, yang akhirnya memicu perdebatan di lokasi.
"Sudah mi biar mi tawwa," seru beberapa jamaah sebagai bentuk protes agar panitia tidak mempermasalahkan posisi mereka.
2. Panitia diduga bersikap arogan

Situasi semakin memanas ketika panitia berbaju koko putih ditegur oleh seorang jemaah berkemeja pink, yang mencoba menengahi dan meminta agar permasalahan tidak diperbesar karena salat akan segera dimulai.
"Sudah mi pak, sudah terlanjur. Jangan dipermasalahkan orang sudah mau salat ini," ujarnya.
Namun, panitia tersebut merespons dengan nada keras, menegaskan bahwa aturan harus ditegakkan. "Tidak boleh, ini mengganggu, kau siapa," ketusnya.
Perkataan panitia yang dianggap arogan memancing emosi jemaah lain, hingga akhirnya panitia tersebut diteriaki oleh puluhan jemaah.
3. Situasi memanas dan berujung kericuhan

Kericuhan semakin tidak terkendali ketika dua jemaah lainnya yang berada di belakang turut terpancing emosi dan mendekati panitia berbaju koko putih.
Situasi berubah menjadi aksi dorong-mendorong, hingga akhirnya panitia tersebut dikeroyok oleh beberapa jemaah. Suasana yang semula khusyuk berubah menjadi gaduh sebelum akhirnya dapat dilerai oleh beberapa jemaah lainnya dibantu aparat kepolisian yang bertugas di lokasi kejadian.
Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin mengatakan, kericuhan tersebut tidak berlanjut ke proses hukum. Para pihak yang bertikai, kata dia, tidak melayangkan laporan ke pihak kepolisian.
"Tidak ada laporan ke polisi, kebetulan itu polisi mau salat juga pas waktu (terjadi) ribut," kata Wahiduddin kepada IDN Times, Selasa (1/4/2025).