Viral Guru SMK di Pinrang Paksa Siswi Ladeni Video Call Sex
- Guru di SMK Negeri Pinrang memaksa siswi untuk VCS dengan iming-iming perbaikan nilai
- Guru berinisial A kini diperiksa polisi dan disebut merekam aktivitas korban saat melakukan aksi mesum
- Korban juga mengalami tindakan pencabulan di ruangan Badan Konseling oleh oknum guru tersebut
Makassar, IDN Times - Aksi tidak terpuji diduga dilakukan oleh seorang guru di salah satu SMK Negeri di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Guru tersebut disebut meminta video call sex dengan salah seorang siswi dengan iming-iming perbaikan nilai.
Guru mesum berinisial A tersebut kini tengah diperiksa oleh pihak kepolisian untuk dimintai klarifikasi.
"Iya kita sudah memanggil korban, oknum guru dan saksi untuk klarifikasi," kata Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Andi Reza Pahlawan saat dikonfirmasi jurnalis, Selasa (17/9/2024).
1. Iming-iming perbaikan nilai
Andi Reza menjelaskan, kelakukan guru tersebut sengaja dilakukan pada sekitar 1 atau 2 bulan lalu dengan menawarkan iming-iming perbaikan nilai mata pelajaran. Saat beraksi, pelaku juga disebut merekam aktivitas korban.
"Ini modusnya selain dibelikan baju juga katanya modus untuk perbaikan nilai," kata Andi Reza.
Korban menerangkan kepada polisi, kata Andi Reza, bahwa pelaku guru SMK Negeri ini selalu menghubungi korban baik melalui chatting atau video call dan memaksa korban membuka pakaian. "Kejadian ini sudah terjadi sekitar 1 atau dua bulan lalu tapi baru viral sekarang," ucap Andi Reza.
2. Guru lecehkan korban di ruang BK
Selain itu, kata Andi Reza bahwa korban juga pernah mengalami tindakan pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru tersebut di ruangan Badan Konseling (BK).
"Korban juga mengaku pernah dilecehkan oleh oknum guru dengan memegang bokongnya," jelasnya.
3. Polisi sebut kasus ini pernah diselesaikan pihak sekolah
Namun begitu, kasus pelecehan seksual di SMK Negeri Pinrang ini, kata Andi Reza, baru sebatas klarifikasi kepada seluruh pihak, baik oknum guru maupun siswi tersebut. Kata dia, kasus ini pernah diselesaikan secara kekeluargaan oleh pihak sekolah setempat, tapi kembali viral belakangan ini.
"Itu tidak ada laporannya. Intinya sudah memanggil korban dan terduga pelaku untuk dimintai keterangan tentang vidio viral yang beredar," katanya.
