Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tarif Parkir Naik 10 Kali Lipat demi Program Hari Ojol di Makassar

default-image.png
Default Image IDN

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menyatakan bahwa setiap hari Selasa ditetapkan sebagai Hari Ojol. Di hari itu, semua warga Kota Makassar disarankan menggunakan ojek online sebagai moda transportasi.

Hari Ojol merupakan bagian dari program Makassar Recover yang diluncurkan Danny Pomanto berasama wakilnya, Fatmawati Rusdi, di kediaman pribadi Danny di Jalan Amirullah Makassar, Jumat 5 Maret 2021 lalu.

"Kami akan menetapkan hari Selasa sebagai Hari Ojol. Supaya kita pro kepada orang-orang yang hari ini jalan tidak punya pelanggan lagi karena pandemik," jelas Danny.

1. Warga Makassar diimbau menggunakan jasa angkutan online pada Selasa

(Ilustrasi aplikasi ojek online GoJek) ANTARA FOTO/Asprilia Dewi Adha

Penetapan Hari Ojol dimaksudkan Danny untuk membantu perekonomian para pengemudi ojol di masa pandemik. Danny menyebut pengemudi ojol merupakan kelompok masyarakat yang ekonominya sangat terdampak akibat pandemik COVID-19.

Dengan menyarankan masyarakat menggunakan ojol, sebut Danny, berarti secara tidak langsung hal itu akan membantu perekonomian para pengemudi yang pendapatannya menurun selama pandemik.

"Dengan prokes yang akan kita atur, hari Selasa saya tetapkan semua orang di Kota Makassar diimbau untuk naik ojol," kata Danny.

2. Tarif parkir dinaikkan 10 kali lipat

Ilustrasi tempat parkir (IDN Times/Sahrul Ramadan)

Danny mengklaim tidak ada pemaksaan bagi warga untuk menggunakan ojol pada hari Selasa. Hanya saja, dia akan memastikan bahwa aturannya itu akan berhasil. Caranya, dengan menaikkan tarif parkir 10 kali lipat. 

Jika biaya parkir per jam Rp2.000 maka bisa menjadi Rp20.000. Biaya parkir tertinggi ada di Jalan Kartini yang mencapai Rp15.000 per jam. Jika dinaikkan 10 kali lipat maka menjadi Rp150.000 per jam.

Menurut Danny, tarif parkir yang selangit akan membuat warga berpikir ulang untuk menggunakan kendaraan pribadi sehingga memilih menggunakan jasa angkutan daring.

"Ada yang bertanya, apakah ini pemaksaan? Tidak. Bagaimana caranya kebijakan ini bisa berhasil? Saya akan naikkan parkir 10 kali lipat pada saat itu. Kalau kita parkir lebih mahal lebih baik naik ojol," kata Danny.

3. Warga merasa berat jika tarif parkir dinaikkan

Ilustrasi parkir motor. (IDN Times/Sunariyah)

Sita, seorang warga yang tinggal di Jalan Sultan Alauddin menilai kebijakan menaikkan tarif parkir di Makassar hingga sepuluh kali lipat, cukup berlebihan. Pasalnya, dia mempunyai mobiltas tinggi setiap harinya yang membuatnya akan kesulitan jika harus menggunakan jasa angkutan daring.

Menurutnya, jasa angkutan daring memang kadang menawarkan harga murah. Tapi dalam sehari dia tidak hanya mendatangi satu tempat saja sehingga biayanya akan tetap terasa mahal.

"Katanya tidak memaksa tapi biaya parkir yang berlipat jelas-jelas itu memaksa," kata Sita.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Ashrawi Muin
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us