Sering Cekcok, Pria di Makassar Minta Istri Kembalikan Uang Panai'

14 Jan 2020, 01:20 WIB

Ilustrasi uang (IDN Times/Mela Hapsari)

Makassar, IDN Times - Perselisihan sepasang suami istri di Kota Makassar sempat menghebohkan jagat media sosial. Kisah viral tersebut menceritakan tentang sang pria yang meminta uang mahar atau uang panai' yang sudah dibayarkan kepada istrinya sebesar Rp30 juta dikembalikan.

Konflik hubungan yang menyita perhatian itu pun akhirnya diambil alih pihak kepolisian. Jajaran Polsek Tamalate, Kota Makassar, bertindak sebagai mediator untuk mendamaikan pasangan remaja AH dan NB. Panit II Binmas Polsek Tamalate Aiptu Izaac mengatakan, jalur mediasi diambil, setelah pihaknya menerima laporan dari pihak keluarga sang suami, AH, pada Jumat (10/1), pekan lalu.

"Jadi ada warga merasa dirugikan melapor kepada keluarganya lalu kemudian dibawa ke polsek," kata Izaac kepada sejumah jurnalis, saat dikonfirmasi, Senin (13/1).

1. Cekcok berujung permintaan pengembalian uang mahar

Polsek Tamalate memediasi keluarga kedua belah pihak / Polsek Tamalate

Izaac mengungkapkan, merujuk dalam laporan mediasi, kejadian ini secara umum diawali karena persoalan cekcok urusan rumah tangga. Usai menikah pada Desember 2019 lalu, sang suami mengaku kerap ditinggalkan oleh istrinya.

"Setelah nikah, perempuan ini dibawa ke rumah laki-laki. Dibawa ke mertuanya. Akhirnya perempuan ini dia tinggalkan si laki-laki. Dia pulang ke mamanya, dijemput lagi oleh si suami. Dibawa lagi ke sana (rumah suami). Sampai akhirnya tidak pulang-pulang katanya sampai itu hari," ungkap Izaac.

Orang tua NB disebutkan Izaac, bahkan tidak mengetahui ke mana sang anak pergi setelah kejadian itu. Kepergian NB yang kesekian kalinya dari rumah AH, memantik kemarahan pihak keluarga sang suami. Perjalanan kemudian berlanjut, hingga AH dan keluarganya memutuskan untuk meminta uang mahar sebagai tanda pernikahan saat itu, dikembalikan.

2. Pihak keluarga kedua belah pihak sepakat uang mahar dikembalikan setengah

Ilustrasi uang. (IDN Times/Mela Hapsari)

Izaac mengatakan, pihak keluarga masing-masing dari pasangan muda itu sebelumnya sempat berbincang, menyoal pengembalian uang mahar Rp30 juta yang telah dibayarkan AH kepada NB. Namun perbincangan antar keluarga tak membuahkan hasil.

Karena cemas sekaligus mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam perbincangan mahar yang dianggap bersifat sakral, keluarga lelaki kemudian memutuskan agar pihak kepolisian turut berperan dalam memediasi.

Sabtu (11/1) lalu disebutkan Izaac, kesepakatan kedua belah pihak akhirnya ditemukan. Itu pun setelah kedua belah pihak keluarga, terlibat perbincangan alot di Mako Polsek Tamalate. Hasilnya, disebutkan Izaac, pihak keluarga perempuan bersedia untuk mengembalikan mahar.

Dengan catatan, uang yang dikembalikan pihak perempuan hanya setengah dari uang mahar yang telah terbayarkan sebelumnya. "Akhirnya pihak perempuan sampaikan, lalu saya bilang ke pihak laki-laki bagaimana sehingga anak dan ibu dari laki-laki berembuk. Lalu berbicara disepakati dikembalikan Rp15 juta," ujarnya.

3. Uang Rp15 juta dikembalikan dalam tiga bulan ke depan dan pasangan itu memutuskan untuk berpisah

Ilustrasi perceraian (pxhere.com)

Lebih lanjut kata Izaac, pihak keluarga wanita menjanjikan kepada pihak keluarga pria untuk membayarkan sisa uang Rp15 juta dalam waktu tiga bulan. Mengingat, uang itu sebelumnya telah habis dipergunakan pihak keluarga wanita untuk beragam keperluan lainnya.

Jika telah terbayarkan sepenuhnya, keduanya bahkan telah berkomitmen untuk tidak lagi menjalani hidup bersama-sama. "Kenapa mediasi kita ambil karena ini jalan yang betul-betul kita anggap bisa diselesaikan baik-baik. Musyawarah tanpa ada hal-hal yang mengarah ke perbuatan tindak pidana atau melanggar hukum," ucap Izaac menutup.