Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Satgas Tinombala Ditarget Tumpas Anggota MIT Poso sebelum Natal 2020

Analis Utama Intelijen Densus 88/Antiteror Polri, Brigadir Jenderal Ibnu Suhendra saat dimintai keterangan oleh jurnalis di Kota Palu, Sulteng (3/12/2020). IDN Times/M. Faiz Syafar

Palu, IDN Times - Analis Utama Intelijen Densus 88/Antiteror Polri, Brigjen Pol Ibnu Suhendra, menargetkan tim Operasi Satuan Tugas Tinombala Jilid IV meringkus Ali Kalora, pemimpin teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, sebelum Hari Raya Natal 2020.

“Perintah dari Bapak Menkopolhukam untuk mengungkap dan menangkap Ali Kalora sebelum natal dan tahun baru,” kata Ibnu Suhendra ketika ditemui jurnalis di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (3/12/2020).

1. Kapolri dan Panglima TNI perintahkan penangkapan seluruh anggota MIT Poso

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Aziz memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Lapangan Benteng, Kota Medan, Kamis (19/12) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Ibnu menjelaskan, Kapolri Jenderal Idham Aziz dan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, juga telah memerintahkan agar tim pemburu segera menangkap Ali Kalora dan seluruh komplotannya. 

“Nah ini menjadi motivasi kita untuk lebih aktif dan untuk lebih serius lagi melakukan penangkapan Ali Kalora dan kelompoknya,” kata Ibnu.

2. Satgas Tinombala kesulitan menembus wilayah basis MIT Poso

Ilustrasi teroris. IDN Times/Mardya Shakti

Perintah penangkapan segera anggota MIT Poso, jelas Ibnu, juga datang langsung dari Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo. Meski begitu, kata dia, operasi penangkapan membutuhkan waktu.

Ibnu menjelaskan, medan di Gunung Biru, wilayah basis kelompok Ali Kalora, tidak mudah ditembus oleh Satgas Tinombala.

“Kita harus berupaya keras untuk bisa segera menangkap dan mengungkap ini (kelompok MIT Poso),” tutur Ibnu.

3. Senjata api milik kelompok MIT Poso berasal dari jaringan teroris di Filipina Selatan

Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Ibnu, Kelompok MIT Poso saat ini menggunakan senjata api jenis senapan M16, senjata laras pendek rakitan, dan bom rakitan. Senjata api yang dimiliki MIT Poso, kata Ibnu, dipasok dari kelompok teroris di Filipina Selatan.

“Dari kelompok-kelompok yang supporting mereka (MIT) melakukan upaya untuk koordinasi dengan kelompok jaringan teroris di Filipina Selatan,” pungkas Ibnu Suhendra.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us