RSUP Wahidin Gandeng Tim Arab Saudi Tangani Bedah Kompleks

20 Des 2025, 17:47 WIB

Tim medis RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo bersama tim King Salman Humanitarian Aid and Relief (KSR) Arab Saudi dan Muslim World League (MWL) melaksanakan program Alih Iptek atau proctorship penanganan kasus bedah kompleks di Makassar. (Dok. RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo)

Makassar, IDN Times - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar menggelar program Alih Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) atau proctorship penanganan kasus bedah kompleks. Kegiatan ini berlangsung melalui kolaborasi bersama tim medis dari King Salman Humanitarian Aid and Relief (KSR) Arab Saudi dan Muslim World League (MWL).

Program ini berlangsung pada 20-29 Desember 2025 dan dipusatkan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Makassar. Kegiatan mencakup penanganan bedah maksilofasial, bedah onkologi kepala dan leher, rekonstruksi, serta bedah tiroid.

Program kolaborasi ini termasuk dalam upaya memperkuat layanan kesehatan rujukan nasional di Sulawesi Selatan. Kegiatan ini memfasilitasi pertukaran pengetahuan antara tenaga medis Indonesia dan Arab Saudi.

1. Penguatan layanan kesehatan rujukan nasional

Konferensi pers manajemen RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo bersama tim King Salman Humanitarian Aid and Relief (KSR) Arab Saudi dan Muslim World League (MWL) terkait program Alih Iptek atau proctorship penanganan kasus bedah kompleks di Makassar. (Dok. RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo)

Direktur Utama RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Prof. dr. Syafri Kamsul Arif, menyampaikan program alih iptek tersebut menjadi sarana peningkatan kemampuan tenaga medis lokal. Program ini diarahkan pada penanganan kasus bedah kompleks melalui penguatan keterampilan dan penguasaan teknologi terkini.

"Program ini mencakup alih keterampilan dan teknologi terkini, termasuk pengenalan teknik minimal invasif yang akan sangat bermanfaat bagi tim dokter spesialis kami," kata Syafri.

2. Penanganan 65 pasien bedah kompleks

RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo di Makassar tampak dari luar. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Sebanyak 65 pasien telah terdata untuk mendapatkan penanganan dalam program ini. Rinciannya meliputi 23 pasien bedah tiroid atau kanker tiroid, 10 pasien utama dan 15 pasien tambahan pada bedah onkologi kepala dan leher, 11 pasien rekonstruksi oral dan maksilofasial, serta 6 pasien kasus maksilofasial akibat trauma dan celah wajah.

Syafri menyebut kolaborasi internasional ini membawa pengaruh nyata bagi layanan kesehatan di Sulawesi Selatan. Kerja sama tersebut memperluas akses pasien terhadap layanan bedah lanjutan di kawasan timur Indonesia.

"Kolaborasi ini bertujuan memperluas akses pelayanan bagi masyarakat di Kawasan Timur Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan dan sekitarnya, sehingga pasien dengan kondisi bedah kepala, leher, dan wajah tidak perlu lagi dirujuk ke Pulau Jawa," katanya.

3. Didukung fasilitas modern

RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo di Makassar tampak dari luar. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Selain tindakan operasi, rangkaian kegiatan juga mencakup Guest Lecture atau Mini Symposium yang digelar pada 21 Desember 2025 di Auditorium Mochil Lantai 8. Kegiatan ilmiah tersebut menghadirkan pakar internasional, antara lain Prof. Basem T. Jamal dan Dr. Dhafer M. Alsuweid, dengan fokus pembahasan pemutakhiran tata laksana bedah tiroid dan rekonstruksi rahang.

Seluruh tindakan bedah didukung fasilitas Modular Operating Theater (MOT) milik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo yang dikenal sebagai salah satu kamar operasi paling modern dan terintegrasi di kawasan Indonesia Timur. Tim KSR Arab Saudi turut membawa dukungan berupa bahan medis habis pakai serta alat kesehatan penunjang.

Tim KSR Arab Saudi juga membawa berbagai perlengkapan kesehatan sebagai dukungan program. Di antaranya termasuk Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dan alat kesehatan pendukung lainnya.