Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi anak jalanan. IDN Times/Aditya Pratama

Makassar, IDN Times - Tiga orang pengemis tajir terjaring razia Dinas Sosial Kota Makassar. Dari penangkapan itu terkuak bahwa mereka memiliki penghasilan fantastis.

Aksi pengemis tajir ini tekuak dari hasil penjaringan Dinas Sosial Kota Makassar dalam kurun waktu empat bulan terakhir. Mereka dijaring dalam waktu dan lokasi yang berbeda.

"Dimulai bulan Januari sampai dengan bulan ini (April)," ujar Plt Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Andi Pangerang Nur Akbar, Kamis (25/4/2024).

1. Dijaring di tiga lokasi berbeda

Anak jalanan beraktivitas sebagai badut di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (13/4/2024). IDN Times/Ashrawi Muin

Pengemis pertama yang terjaring yaitu seorang perempuan berinisial H (26). Perempuan ini rupanya telah sering terjaring razia oleh Dinas Sosial Kota Makassar. 

Saat dirazia, H mengantongi uang tunai dengan jumlah besar hasil penghasilannya sebagai badut jalanan. Tak tanggung-tanggung, dia mengantongi uang tunai sebesar Rp8 juta. 

"H dijangkau di Jalan Sungai Saddang dengan mengantongi uang tunai sebesar Rp8 juta," kata Pangerang.

Pengemis tajir kedua yang terjaring juga seorang perempuan. Dia bahkan dijuluki sebagai juragan emas karena saat terjaring razia, dia membawa sejumlah nota pembelian emas.

"Berdasarkan pengakuannya, dia selalu membeli emas dari hasil mengemis. Kalau mengemisnya, dia berpindah-pindah," kata Pangerang.

Pengemis tajir ketiga yaitu seorang anak berinisial S. Dia juga beraksi sebagai badut di perempatan Jalan Pengayoman dan Adhyaksa. Dalam sehari, dia mengantongi Rp800 ribu dari hasil mengemisnya sebagai badut.

2. Dinsos beri pembinaan

Editorial Team