Pelaksanaan MBG di Makassar Masih Terkendala Akses Wilayah Pinggiran

- Distribusi MBG di Makassar belum merata ke semua kecamatan, terutama di wilayah pinggiran seperti Kecamatan Sangkarrang dan Ujung Tanah.
- Sebanyak 49 dapur MBG melayani 104 ribu siswa di Kota Makassar, termasuk sekolah negeri, swasta, PAUD, TK, SD, dan SMP.
- Siswa-siswa di Makassar membawa pulang makanan MBG untuk keluarga mereka, menunjukkan nilai pentingnya program tersebut dalam memenuhi kebutuhan gizi harian anak-anak.
Makassar, IDN Times - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Makassar terus berjalan sesuai arahan Presiden Prabowo. Distribusi makanan diatur dari dapur yang ditempatkan dekat sekolah, sehingga mutu dan kualitas makanan tetap terjaga hingga sampai ke tangan siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soelaiman, mengatakan pelaksanaan program MBG sejauh ini sudah sesuai dengan target. Dia menjelaskan target tersebut mencakup jarak tempuh dari dapur, ketepatan waktu distribusi, hingga pengiriman makanan ke sekolah-sekolah.
"Jadi dapurnya memang mendekatkan kepada layanan untuk ke sekolah-sekolah, supaya makanannya tidak lama di jalan, memang terjaga dari segi mutu dan kualitas. Pemenuhan gizinya memang sudah bagus,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soelaiman, Kamis (18/9/2025).
1. Distribusi MBG di belum merata ke semua kecamatan

Meski begitu, pelaksanaan MBG belum menjangkau seluruh wilayah. Achi menyebut Kecamatan Sangkarrang dan Ujung Tanah masih menjadi titik lemah distribusi. Ketiadaan dapur di dua kecamatan itu membuat siswa di wilayah pulau dan pinggiran belum sepenuhnya mendapatkan layanan.
"Sekiranya nanti memang ada dapur yang ditempatkan di pulau, tentu masyarakat dan siswa-siswa yang ada di pulau sangat senang dan antusias menyambut program MBG ini, termasuk anak-anak yang ada di Kecamatan Ujung Tanah," jelas Achi.
2. Sebanyak 49 dapur MBG layani 104 ribu siswa

Saat ini, Dinas Pendidikan mencatat ada 49 dapur MBG yang beroperasi di Kota Makassar. Jumlah tersebut mampu memenuhi kebutuhan makan bergizi untuk 104.443 siswa, baik di sekolah negeri maupun swasta, termasuk jenjang PAUD, TK, SD, hingga SMP.
"Sasarannya ke sekolah swasta juga ada, sekolah negeri juga ada, PAUD, TK, SD, SMP mengakomodir. Tapi, memang untuk dua kecamatan itu, Sangkarrang dan Ujung Tanah, butuh perhatian khusus untuk pendirian dapur di situ," kata Achi.
3. Cerita siswa bawa pulang MBG untuk keluarga

Achi melihat sekolah-sekolah sudah menyesuaikan porsi makanan dengan kebutuhan gizi harian anak. Dia juga menceritakan ada siswa yang membawa pulang makanan MBG.
Ketika ditanya mengenai tujuan membawa pulang makanan, anak tersebut menjelaskan sudah kenyang setelah makan di sekolah. Dia mengatakan jatah temannya yang tidak hadir disimpan untuk diberikan kepada nenek dan ibunya di rumah.
"Ditanya buat siapa nak? Dia bilang buat katanya neneknya sama mamanya supaya bisa cicip makanan di sekolah. Begitu berharganya makan bergizi gratis ini untuk anak-anak," kata Achi.