251 Siswa Dirawat usai Konsumsi Menu MBG di Salakan, 173 Dipulangkan

Banggai Kepulauan, IDN Times – Kejadian Luar Biasa (KLB) terjadi di Kabupaten Banggai Kepulauan setelah ratusan siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala alergi dan keracunan massal usai mengonsumsi menu program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (17/9/2025). Hingga Kamis (18/9/2025) pagi, Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan mencatat 251 siswa sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Trikora Salakan.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 173 siswa telah diizinkan pulang, sementara 78 lainnya masih menjalani perawatan intensif. Gejala yang dialami siswa-siswi antara lain mual, muntah, gatal-gatal, sesak napas, hingga bengkak pada wajah.
1. Siswa keracunan berasal dari enam sekolah berbeda

Berdasarkan laporan awal, gejala yang dialami siswa-siswi muncul setelah mereka mengonsumsi menu lauk ikan cakalang. Diduga beberapa ekor ikan yang digunakan dalam penyajian sudah tidak layak konsumsi.
Sebelumnya, 157 siswa dari tingkat SD hingga SMA di Kota Salakan dilaporkan mengalami keracunan massal. Enam siswa dari SDN Inpres Tompudau menjadi yang pertama tiba di RSUD Trikora, kemudian disusul oleh siswa dari sekolah lain seperti SMP Negeri 1 Tinangkung, SMA Negeri 1 Tinangkung, SMK Negeri 1 Tinangkung, SDN Pembina, SDN Saiyong, dan MTS Alkhairat Salakan.
Pihak Kepolisian Resor Banggai Kepulauan telah melakukan penyidikan awal dan mengambil sampel makanan untuk uji laboratorium di Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Sulawesi Tengah di Kota Palu. Langkah ini dilakukan untuk memastikan penyebab pasti keracunan, apakah karena kontaminasi mikroba atau bahan kimia berbahaya.
Data pasien keracunan massal yang dihimpun Pemkab Banggai Kepulauan:
– Pasien Masuk = 251 Org
– Pasien kembali = 173 Org
– Pasien rawat = 78 Org
Indikasi/gejala pada siswa-siswi yang terdampak keracunan:
– Gatal-gatal di seluruh badan
– Mual muntah
– Bengkak wajah
– Gatal tenggorokan
– Sesak Nafas
– Pusing, sakit kepala
Data sementara sekolah yang Siswa-siswinya terdampak keracunan:
– SMA 1 Tinangkung
– SMK 1 Tinangkung
– SDN Tompudau
– SDN Pembina
– SDN saiyong
– MTS Alkhairat salakan
2. Pemerintah daerah pastikan penanganan maksimal

Bupati Banggai Kepulauan, Rusli Moidady, bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) meninjau langsung kondisi para siswa di RSUD Trikora. Ia menegaskan bahwa seluruh tenaga medis sudah dikerahkan untuk menangani korban.
“Semua para Dokter dan Tenaga Kesehatan talah di kerahkan agar bisa menangani siswa-siswi dan Alhamdulillah sampai dengan saat in tidak ada yang di nyatakan kritis,” tutur Rusli.
Bupati juga menyampaikan bahwa para siswa akan menjalani observasi selama 1x24 jam. “Kami juga akan melakukan observasi atau pemulihan selama 1×24 jam, dan jika tidak terdapat gejala-gejala alergi maka akan di kembalikan atau dipulangkan,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah daerah menyiapkan tenda darurat di depan RSUD untuk mengantisipasi lonjakan pasien. Hingga Kamis pagi, siswa-siswi yang terdampak masih terus berdatangan untuk mendapatkan perawatan medis.
3. Permohonan maaf pengelola program MBG

Penanggung jawab program MBG, Zulkifli Lamiju, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka terkait insiden tersebut. Ia menegaskan tidak ada unsur kesengajaan dalam penyajian makanan dan menyatakan siap bertanggung jawab.
“Kejadian ini kejadian ini baginya benar-benar di luar kemampuan kami sebagai pengelola dan penanggung jawab. Kami sangat menyesal dan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak, terutama kepada para siswa dan orang tua. Saat ini, saya bersama Ketua SPPG masih di Palu dan malam ini langsung kembali ke Salakan untuk menangani situasi,” ungkap Zulkifli.
Ia juga memastikan staf lapangan, termasuk ahli gizi, sudah diarahkan untuk memprioritaskan penanganan siswa terdampak. Pemerintah daerah pun menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG, mulai dari distribusi bahan makanan hingga standar keamanan pangan, agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi.