- Rumput laut (seaweed)
- Produk kimia dasar dan olahan
- Ikan dan produk hasil laut lainnya
- Kayu serta barang dari kayu
Nilai Ekspor Sulawesi Selatan Oktober 2025 Tembus USD 140 Juta, Naik 15,13%

Makassar, IDN Times – Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Selatan pada Oktober 2025 mengalami kenaikan signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel dalam Berita Resmi Statistik yang dirilis Senin (1/12/2025), nilai ekspor tercatat mencapai USD 140,41 juta, atau meningkat 15,13 persen dibanding bulan sebelumnya yang berada pada angka USD 121,96 juta.
Kenaikan ini menunjukkan mulai pulihnya kinerja perdagangan luar negeri Sulsel setelah dua bulan sebelumnya bergerak fluktuatif. Sebagian komoditas unggulan kembali menguat, terutama nikel, rumput laut, serta produk olahan kimia.
1. Produk nikel masih mendominasi ekspor Sulsel

Hilirisasi komoditas logam masih menjadi tulang punggung kinerja ekspor Sulsel. Pada Oktober 2025, nikel dan produk turunannya tercatat menjadi komoditas dengan nilai ekspor terbesar.
Sektor ini berkontribusi besar terhadap total ekspor, sejalan dengan tingginya permintaan global untuk bahan baku baterai kendaraan listrik. BPS melaporkan bahwa ekspor nikel Sulsel meningkat baik secara volume maupun nilai, sehingga menjadi penopang utama kenaikan perdagangan internasional daerah.
Selain nikel, kelompok komoditas lain yang juga menyumbang kenaikan ekspor adalah:
Kombinasi kenaikan pada beberapa komoditas inilah yang akhirnya mendorong total ekspor Sulsel ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir.
Dari sisi negara tujuan, Tiongkok (China) masih menjadi pasar utama bagi produk asal Sulsel. Negara tersebut menyerap proporsi terbesar ekspor nikel dan mineral lain yang banyak dihasilkan oleh industri pengolahan di Luwu Timur.
Selain China, negara tujuan ekspor lain yang tercatat cukup signifikan meliputi Filipina, India, Korea Selatan, dan Malaysia. Permintaan dari negara-negara tersebut bergerak naik pada Oktober, terutama untuk komoditas perikanan, rumput laut, dan produk kayu.
2. Secara kumulatif, ekspor Januari–Oktober 2025 masih tertekan

Meski ekspor Oktober naik tajam, secara kumulatif Januari–Oktober 2025 kinerja ekspor Sulsel masih menunjukkan tekanan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. BPS mencatat beberapa komoditas utama mengalami perlambatan nilai, terutama yang terkait sektor pertanian dan perikanan.
Beberapa faktor eksternal seperti melemahnya ekonomi global, pengetatan perdagangan, serta perubahan harga komoditas internasional turut mempengaruhi performa tahunan tersebut.
Di sisi lain, nilai impor Sulsel pada Oktober 2025 juga mengalami kenaikan. BPS melaporkan impor mencapai USD 64,04 juta, meningkat dibanding bulan sebelumnya. Komoditas impor terbesar meliputi: mesin dan peralatan mekanis, bahan kimia industri, barang logam, serta bahan bakar dan pelumas tertentu. Kenaikan impor ini menunjukkan meningkatnya aktivitas industri pengolahan di Sulsel, terutama yang membutuhkan bahan baku dari luar negeri.
3. Neraca perdagangan Sulsel masih surplus

Dengan nilai ekspor mencapai USD 140,41 juta dan impor sebesar USD 64,04 juta, neraca perdagangan Sulsel pada Oktober 2025 masih surplus sekitar USD 76,37 juta. Surplus ini menjadi indikator penting yang menunjukkan ketahanan sektor perdagangan luar negeri di tengah kondisi ekonomi global yang masih bergejolak.
Meski surplus dan menunjukkan tren membaik, BPS mengingatkan bahwa struktur ekspor Sulsel masih sangat bergantung pada komoditas tertentu, khususnya nikel. Diversifikasi menjadi penting untuk memperkuat ketahanan ekspor dalam jangka panjang.
Komoditas potensial yang dinilai memiliki peluang besar untuk naik kelas meliputi:
- Rumput laut olahan bernilai tambah tinggi
- Produk makanan dan minuman olahan
- Produk perikanan beku dan processed seafood
- Kayu olahan berkualitas ekspor
Penguatan hilirisasi dan industrialisasi di sektor-sektor tersebut dinilai dapat mengurangi ketergantungan pada komoditas tambang.


















