Miris! Siswa SDN Pannara Makassar Terganggu Lumpur Proyek Perumahan

- Kepala SD Negeri Pannara Makassar menyayangkan lambatnya pembangunan tembok sekolah yang roboh oleh WoodLand Residance.
- Progres pembangunan lambat, mengganggu aktivitas pembelajaran siswa dan mengotori lingkungan sekolah.
- Warga dan orangtua siswa gelar aksi unjuk rasa menuntut pengembang segera memperbaiki tembok sekolah yang roboh.
Makassar, IDN Times - Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri Pannara Makassar, Rahdan Rahman menyayangkan pihak perumahan WoodLand Residance yang dinilai lambat membangun kembali tembok sekolah yang roboh.
Akibatnya, aktivitas pembelajaran siswa di sekolah tersebut terhambat karena lumpur timbunan perumahan masih ada dan mengotori lingkungan sekolahnya.
"Sudah ada pengerjaan, cuma progresnya lambat. Kan sekarang musim hujan jadi setiap hujan kotor lagi sekolah," ucap Rahdan kepada awak media, Senin (11/11/2024).
1. Progres perbaikan lambat

Padahal, kata Rahdan, dari hasil kesepakatan disebutkan pihak WoodLand Residance memprioritaskan membangun kembali tembok sekolah yang roboh. Namun faktanya hingga saat ini tembok yang roboh belum dibangun kembali.
"Hasil kesepakatan itu, tidak ada pengerjaan selain itu (tembok). Jadi semua (pengerjaan) dipusatkan ke situ karena darurat ini sekolah. Bahkan setiap malam ada pengerjaan (proyek perumahan), tapi bukan tembok sekolah dia kerja," tuturnya.
2. Pihak sekolah kecewa kepada pengembang perumahan

Dia mengungkapkan, warga dan orangtua siswa menggelar aksi unjuk rasa di depan proyek perumahan, sebagai bentuk kekecewaan terhadap pihak WoodLand Residance selaku pengembang perumahan.
"Itumi tadi orangtua murid sama warga turun demo. Karena terus terang masih proses (belajar-mengajar) daring di sekolah. Masih terganggu pembelajaran. Ini di sekolah becek terus, jadi kalau pagi itu kerja bakti dulu membersihkan," ungkapnya.
"Sebenarnya tidak masukji (lumpurnya) di kelas, tapi kan jalanan. Di halaman sekolah itu penuh lumpur. Jadi mau tidak mau siswa masuk di kelas kotor lagi," tambahnya.
3. Ancam turunkan massa yang lebih banyak

Rahdan mengaku, saat aksi ada satu orang perwakilan dari pihak pengembang perumahan yang menemui massa aksi. Dia berjanji akan segera membangun tembok sekolah yang roboh tersebut. "Dia berjanji cepat dikerjakan tapi dilihat lagi, kalau ini tidak diindahkan massa lebih besar lagi akan turun," tegas Rahdan.
Sebelumnya diberitakan, Sejumlah warga dan orangtua siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Pannara menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Antang Raya, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (11/11/2024).
Mereka menuntut pihak perumahan WoodLand Residance untuk segera memperbaiki tembok SD Negeri Pannara Antang yang roboh akibat timbunan perumahan.
Warga juga meblokade jalan dengan bambu dan membakar ban bekas tepat di depan pintu masuk area perumahan WoodLand Residance hingga mengakibatkan kemacetan.