Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sejumlah warga menikmati suasana sore sambil menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit di kawasan Masjid 99 kubah, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (5/4/2022). Kawasan tersebut menjadi salah satu lokasi favorit warga saat bulan Ramadhan untuk menunggu waktu berbuka puasa. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/hp.

Makassar, IDN Times - Masjid Kubah 99 Asmaul Husna atau Masjid 99 Kubah diresmikan pada Minggu (20/8/2023). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman.

Pembangunan masjid ini memiliki sejarah cukup panjang sejak 2017. Proses grounbreaking dilaksanakan di era Gubernur Syahrul Yasin Limpo. Kemudian sempat terhenti di era Nurdin Abdullah karena ada proses audit pada 2019. Lalu pembagunan dilanjutkan kembali di era Andi Sudirman Sulaiman pada 2021. 

Meski baru diresmikan, masjid ini telah dimanfaatkan sejak 12 Maret 2022 lalu. Kini setelah diresmikan, Masjid 99 Kubah disebut menjadi ikon baru wisata religi di Sulawesi Selatan. 

"Diharapkan dengan selesainya dan diresmikannya pembangunan Masjid Kubah 99 Asmaul Husna ini bisa menjadi ikon wisata religi di Sulsel," kata Sudirman.

1. Punya daya tampung 13.000 jemaah

Masjid 99 Kubah. IDN Times/Istimewa

Masjid 99 Kubah dibangun di lahan seluas sekitar 2 hektar. Masjid ini memiliki kapasitas sekitar 13.075 orang jamaah, baik di ruang utama Masjid, mezzanine, dan pelataran suci. 

Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Sulsel, Andi Darmawan Bintang, menyebutkan dengan rincian sekitar 3.800 jemaah laki-laki dan 1.008 jemaah perempuan, dan sekitar 8.000 untuk pelataran suci. 

"Apabila ternyata nanti para jemaah meluber itu bisa ditampung di pelataran suci," kata Darmawan.

2. Tersedia lahan parkir memadai

Editorial Team

Tonton lebih seru di