Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mappatoppo, "Wisuda" Haji Khas Jemaah Sulsel

Suasana Wukuf di Padang Arafah (Pinterest: riayetalkan62)
Suasana Wukuf di Padang Arafah (Pinterest: riayetalkan62)

Makassar, IDN Times - Sebagian anggota jemaah haji Kloter 6 Embarkasi Makassar menggelar tradisi unik usai menjalani puncak ibadah haji di Arafah, Arab Saudi. Mereka menjalankan ritus yang dikenal dengan nama mappatoppo' alias 'wisuda' haji.

Kloter berisi jemaah haji asal Kabupaten Soppeng sebanyak 276 orang, 109 asal Kabupaten Gowa, serta tujuh petugas kloter.

1. Satu persatu disematkan surban atau jilbab di kepala

post_eCZsR9mf9q.jpg
Tradisi mappatoppo, 'wisudah haji' khas jemaah asal Sulsel. (Dok. Kemenag Sulsel)

Ritus ini digelar secara sederhana namun penuh makna di tenda tempat jamaah menginap. Mereka menggelarnya setelah jamaah melontar jumrah aqabah di Mina pada Jumat, 10 Zulhijjah 1446 H.

Jamaah yang mengikuti tradisi ini mengenakan pakaian rapi, sebagian mengenakan baju putih, dan satu per satu “diwisuda” dengan disematkan jilbab atau sorban di kepala, sebagai simbol penghormatan atas gelar “Haji” yang telah sah disandang.

2. Simbol ungkapan rasa syukur telah menunaikan haji

ilustrasi orang melakukan haji (pixabay.com/ziedkammoun
ilustrasi orang melakukan haji (pixabay.com/ziedkammoun

Di kalangan masyarakat Sulsel, tradisi mappatoppo' adalah merupakan ungkapan kebahagiaan dan rasa syukur, sekaligus pengesahan simbolik terhadap prosesi ibadah haji yang telah dijalani. Prosesi ini juga menjadi wadah mempererat kebersamaan jamaah serta ekspresi suka cita usai menyelesaikan salah satu rukun Islam yang paling agung.

“Tradisi ini tidak sekadar seremonial. Ia adalah ungkapan syukur dan wujud kekhusyukan atas nikmat Allah yang telah memperkenankan kita menyelesaikan rangkaian haji dengan selamat,” ujar Musriadi, Pembimbing Ibadah Kloter 6 Embarkasi Makassar.

3. Para jemaah haji diharapkan menjadi teladan

Suasana Jabal Rahmah jelang Wukuf di Arafah, Sabtu (15/6/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)
Suasana Jabal Rahmah jelang Wukuf di Arafah, Sabtu (15/6/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Kegiatan berlangsung dalam suasana haru, diiringi salawat dan doa bersama. Meski dilaksanakan sederhana di tenda, tradisi ini mencerminkan kearifan lokal yang terus dilestarikan oleh masyarakat Bugi Makassar, meski berada ribuan kilometer dari tanah air.

“Kami sebagai Ketua Kloter merasa bangga melihat semangat dan kekompakan jamaah. Mappatoppo ini menjadi simbol bahwa perjuangan spiritual mereka telah mencapai puncaknya. Semoga menjadi haji yang mabrur,” tutur Wardiah, Ketua Kloter 6 UPG.

Dengan terus menjaga keberlangsungan tradisi mappatoppo' ini, diharapkan semakin memperkokoh soliditas antar jamaah, dan membawa pulang semangat haji yang penuh berkah, tidak hanya dalam bentuk gelar, tetapi juga dalam perilaku dan keteladanan sebagai insan yang telah menunaikan ibadah haji.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us