Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kronologi Gonzalo Ditipu Calo Akpol, Pelaku Catut Sahroni

Tante korban, Sherly (kiri) dan Nenek korban, Rosdiana (kanan) saat jumpa pers di Kafe Bakso Mercon BBC Makassar Jalan Monginsidi, Rabu (16/10/2024) malam. (IDN Times/Darsil Yahya Mustari)

Makassar, IDN Times -- Keluarga Gonzalo Algazali (19), pemuda yang tertipu saat ingin masuk taruna Akademi Kepolisian (Akpol) lewat jalur khusus buka suara. Korban mengaku membayar Rp4,9 miliar lewat calo.

Rosdiana, nenek korban mengatakan, dia dan pelaku Andi Fatmasari Rahman (AFR) awalnya tidak saling kenal. Beberapa waktu lalu, AFR tiba-tiba datang ke kafe korban di Jalan Monginsidi dan menawarkan cucunya masuk Akpol.

"Saya tidak kenal, pelaku (AFR) datang sendiri di sini (kafe saya) pura-pura mau makan bakso terus tawarkan Gonzalo masuk Akpol," kata Rosdiana kepada awak media saat ditemui di Kafe Bakso Mercon BBC Makassar Jalan Monginsidi, Rabu malam (16/10/2024).

1. Pelaku janji luluskan Akpol lewat jalur khusus

Gonzalo saat disuruh oleh pelaku AFR berfoto di sebuah karangan bunga pada sebuah pesta pernikahan. (Dok. Istimewa)

Mulanya, Rosdiana dan pihak keluarga masih belum percaya. Namun AFR terus meyakinkan mereka dan tak segan-segan menjual nama anggota DPR RI terkenal, Ahmad Sahroni. Katanya, lanjut Rosdiana, ada jatah Sahroni satu orang bisa masukan cucunya Akpol melalui Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. 

"Dia mengaku dekat sama Pak Sahroni, dua bulan saya kenal dia (AFR) bilang saya sudah nikah siri dengan Pak Sahroni. Jadi kami percaya, katanya dia (AFR) juga sudah bilang sama Pak Sahroni dan aman mi (Gonzalo pasti lulus Akpol)," ujarnya.

Merasa percaya dengan pelaku, keluarga Gonzalo melalui neneknya Rosdiana dan tante korban Sherly kemudian memberikan uang Rp 4,9 miliar. Uang diberikan secara bertahap sesuai dengan permintaan pelaku.

"Pertama ambil Rp1,5 miliar dan nyusul lagi transfer Rp1,5 miliar. Minta uang katanya mau kasi pengurus untuk dokpol, irwasda,  karena katanya banyak saingan. Tapi cucu saya tidak lolos (Akpol)," bebernya.

2. Terungkap usai korban melarikan diri dari pelaku

Nenek korban, Rosdiana saat menunjukan foto kalung emas yang diminta oleh pelaku sebagai hadiah pernikahan anak Kapolri, Rabu (16/10/2024) malam / IDN Times : Darsil Yahya Mustari

Gonzalo bahkan, lanjutnya, diajak ke Jakarta dan Semarang oleh pelaku dengan dalih mengikuti pelatihan sebelum pengumuman final Akpol. Namun selama kurang lebih sebulan di sana Gonzalo hanya dijadikan alat memeras uang oleh pelaku.

"Selama di Semarang minta lagi Rp1 miliar dia datang sama sopirnya ambil uang dalam koper merah di Hertasning (rumah Gonzalo). Katanya untuk tambahan uang kuota khusus," jelasnya.

Tak sampai disitu, pelaku kembali meminta uang Rp2 miliar. Namun Rosdiana tapi mengaku bersedia berikan uang tersebut jika Gonzalo sudah dinyatakan lulus Akpol.

"Totalnya Rp 4,9 miliar dengan tiga emas  batangan masing-masing 10 gram dan kalung dibikin kado katanya buat hadiah pernikahan anak Kapolri. Saya belikan di Jakarta harganya Rp100 juta. Padahal bukan acara kapolri," kata Rosdiana.

Tante korban Sherly mengungkapkan, kasus ini terbongkar setelah Gonzalo kabur dari Semarang. Saat tiba di Makassar dan bertemu keluarganya.

"Setelah hampir sebulan di Semarang, Gonzalo pulang dan bilang stop kasi uang karena mereka ini tim (komplotan) penipu," ujar Sherli menirukan ucapan Gonzalo.

3. Selama di Semarang korban diminta berbohong

Tante korban, Sherly saat menunjukan bukti transfer uang miliaran ke kerekening pelaku AFR kepada awak media saat ditemui di Kafe Bakso Mercon BBC Makassar Jalan Monginsidi, Rabu (16/10/2024) malam / IDN Times : Darsil Yahya Mustari

Diungkapkan Sherly bahwa Gonzalo juga menceritakan semuanya bahwa selama di Semarang ia dipaksa berbohong oleh pelaku. Salah satunya soal keterangan bahwa mereka sudah bertemu dengan Kapolri.

"Saya kemarin berbohong makan siang bersama Kapolri, saya bohong karena diancam sama mereka, kalau mengaku saya tidak urus masuk Akpol. Gonzalo ketakutanlah saat itu makanya dia bohong sama kita," tandasnya.

Bahkan kata Sherly, keponakannya sempat diajak foto di depan gerbang lokasi pendidikan taruna Akpol di Jl Sultan Agung, Semarang Jawa Tengah. Pelaku juga mengaku akan bawa Gonzalo ke Mabes Polri untuk tanda tangan kalau TR (surat telegram) karena diterima Akpol.

"Pintarnya dia (AFR) bawa Gonzalo di depan gerbang pendidikan, jadi Gonzalo sempat lapor ke grup (WA) keluarga Alhamdilillah saya sudah sampai ditempat pendikan Akpol ini tempatnya. Ternyata tidak, dijanji begitu terus jadi di sana hanya dibodohi sama mereka," dia melanjutkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Darsil Yahya Mustari
Aan Pranata
Darsil Yahya Mustari
EditorDarsil Yahya Mustari
Follow Us