Kisah Pilu Karmila di Pinrang: Sempat Viral Ditandu, Kini Meninggal

- Karmila, wanita asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan yang viral karena ditandu ke rumah sakit akibat akses jalan rusak, meninggal dunia di Rumah Sakit Wahidin Seodirohusodo, Makassar.
- Karmila mengalami gangguan kesehatan di tenggorokan selama setahun terakhir dan jenazahnya harus dibawa pulang dengan cara yang sama seperti saat ia viral dulu—ditandu menggunakan bambu dan sarung.
Makassar, IDN Times - Wanita asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Karmila (22), yang sempat viral karena ditandu ke rumah sakit akibat akses jalan yang rusak, telah meninggal dunia.
Karmila mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Wahidin Seodirohusodo, Makassar, pada Senin (31/3/2025) sekitar pukul 09.00 WITA.
“Iya, meninggal dunia di RS Wahidin,” kata Suparman, keluarga Karmila, kepada awak media, Selasa (1/4/2025).
1. Sakit pada tenggorokan setahun terakhir

Suparman menjelaskan, Karmila meninggal dunia setelah menderita penyakit yang hingga kini belum diketahui jenisnya. Menurutnya, Karmila sudah mengalami gangguan kesehatan di bagian tenggorokan selama sekitar satu tahun terakhir.
"Itu penyakitnya belum diketahui. Ada gangguan di bagian tenggorokan. Sudah lama memang sakit, sekitar setahunan," ungkapnya.
2. Jenazah Karmila dipulangkan ke kampung halaman

Setelah berpulang, jenazah Karmila dibawa kembali ke kampung halamannya di Dusun Paleleng, Desa Kaseralau, Kecamatan Batulappa, Pinrang. Namun, akses jalan yang masih rusak membuat pemulangan jenazah harus dilakukan dengan cara yang sama seperti saat ia viral dulu—ditandu menggunakan bambu dan sarung.
Proses pemulangan jenazah Karmila kembali menjadi sorotan, karena ambulans tidak bisa menjangkau rumahnya akibat kondisi jalan yang rusak.
"Ditandu lagi, karena kan tidak bisa ambulans masuk karena kondisi jalan," ujar Suparman.
3. Harapan untuk perbaikan infrastruktur

Suparman berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang memberikan perhatian serius terhadap kondisi jalan di Dusun Paleleng. Ia tidak ingin kejadian serupa kembali terulang, di mana warga sakit harus ditandu untuk mendapatkan perawatan medis.
"Ini sudah sangat-sangat parah. Kami berharap Pemkab Pinrang menjadikan ini kasus terakhir pasien harus ditandu. Semoga akses jalan dapat segera diperbaiki," harapnya.
Kisah Karmila menjadi pengingat tentang pentingnya infrastruktur yang layak, terutama di daerah terpencil, agar tidak ada lagi warga yang mengalami nasib serupa.