Kesehatan Mental Jadi Fokus di Wikithon Partisipasi Publik 2025
- Kesehatan mental menjadi perhatian serius di tengah kehidupan modern, dengan angka penderita depresi dan gangguan mental memprihatinkan.
- Wikithon Partisipasi Publik 2025 hadir sebagai wadah untuk menyuarakan ide dan solusi kreatif terkait kesehatan mental.
- Lomba Wikithon berhasil menjaring 364 karya peserta, delapan di antaranya dikompilasi menjadi bahan perumusan kebijakan publik.
Makassar, IDN Times - Kesehatan mental kini menjadi perhatian serius di tengah kompleksitas kehidupan modern. Tuntutan pekerjaan, masalah finansial, relasi antarpersonal yang rumit, dan dampak media sosial, menjadi tantangan tersendiri. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan angka penderita depresi dan gangguan mental emosional yang memprihatinkan, baik di tingkat global maupun nasional.
Menyadari urgensi permasalahan ini, Wikithon Partisipasi Publik 2025 hadir sebagai wadah bagi masyarakat untuk menyuarakan ide dan solusi kreatif terkait kesehatan mental. Acara tersebut berlangsung di Rumata' Artspace pada Selasa kemarin (25/3/2025), mengusung misi menghasilkan rekomendasi kebijakan yang berdampak positif dan dapat diimplementasikan.
1. Wikithon Partisipasi Publik 2025 berperan penting dalam mendorong lahirnya kebijakan terkait kesehatan mental
"Dengan mengedepankan solusi atau aksi nyata yang dapat diimplementasikan, Wikithon Partisipasi Publik 2025 berperan penting dalam mendorong lahirnya kebijakan yang tidak hanya relevan secara konseptual tetapi juga dapat diimplementasikan di lapangan," ungkap Ita Ibnu, Manager Program BASAsulsel Wiki, dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times pada Rabu (26/3/2025).
Lomba Wikithon Partisipasi Publik berhasil menjaring 364 karya peserta, dalam bentuk opini dan poster, yang menawarkan solusi dan aksi sosial untuk mendukung kesehatan mental. Delapan karya terbaik kemudian dikompilasi menjadi bahan perumusan kebijakan publik (policy brief). Langkah selanjutnya, BASAsulsel Wiki memfasilitasi dialog kebijakan untuk memperkaya policy brief tersebut.
2. Menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah, organisasi kepemudaan hingga komunitas
Kegiatan utama acara ini, yakni Dialog Kebijakan #1, menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah, organisasi kepemudaan, komunitas hingga stakeholder lainnya. Tujuannya adalah merancang langkah konkret, mengidentifikasi masalah utama, menganalisis kebijakan, dan menyusun rekomendasi awal untuk policy brief.
"Dialog kebijakan publik ini akan mengubah kebajikan dari para pemuda agar bisa menjadi embrio kebijakan. Kebijakan yang dimaksud dapat berupa surat edaran, imbauan, peraturan lembaga/organisasi, kesepakatan bersama, seruan bersama dan bentuk konsensus/kesepakatan lainnya," ujar Ita Ibnu.
"Dialog kebijakan ini melahirkan beberapa rekomendasi penting melalui aksi nyata terkait kesepakatan aksi bersama untuk mewujudkan lingkungan yang mendukung kesehatan mental," sambungnya.
3. Acara ini sendiri dihadiri oleh 60 peserta dari berbagai latar belakang
Acara ini sendiri dihadiri oleh 60 peserta dari berbagai latar belakang. Mulai dari perwakilan pemerintah, komunitas, akademisi, dan profesional kesehatan mental. Para peserta dibagi menjadi lima kelompok untuk mendiskusikan tema-tema yang diangkat dalam karya pemenang Wikithon. Turut pula penyerahan hadiah pemenang Lomba Wikithon Partisipasi Publik.
"Dialog kebijakan ini bertujuan untuk mengumpulkan ide, masukan, dan pendapat dari pemuda, pemerintah, dan berbagai pihak terkait isu kesehatan mental," papar Ita Ibnu.
"Kami juga ingin mendapatkan dukungan dan legitimasi dari pemangku kebijakan agar policy brief yang dihasilkan dapat diimplementasikan secara nyata. Selain itu, dialog ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemuda dalam partisipasi bermakna terhadap isu-isu publik dan mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan," tutupnya.
