Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Keluarga Pria Gowa Dibunuh di Papua Minta Prabowo Tangkap Pelaku

Keluarga Safaruddin Dg Nojeng/Istimewa
Keluarga Safaruddin Dg Nojeng/Istimewa
Intinya sih...
  • Safaruddin Dg Nojeng ditemukan tewas dengan luka bacok parah di kepala dan kaki di Papua Tengah.
  • Keluarga korban kehilangan kontak sejak Kamis, dinyatakan hilang pada Jumat setelah bekerja sebagai tukang ojek. Mereka terkejut mendapat kabar duka dari kerabat di Puncak Jaya.
  • Keluarga terkendala biaya pemulangan jenazah korban ke Kabupaten Gowa untuk dimakamkan, meminta bantuan pemerintah atau siapapun untuk membantu biaya pemulangan.

Makassar, IDN Times – Keluarga besar Safaruddin Dg Nojeng (40), warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, meminta bantuan Presiden Prabowo Subianto untuk mengusut dan menangkap pelaku pembunuhan.

"Kalau bisa saya minta diproses, karena banyak sekali di sana pendatang mati dengan percuma, tanpa ada perlindungan," kata Rusdiati, kakak korban mengatakan adiknya sudah dinyatakan hilang sejak hari Jumat (11/7/2025).

1. Jenazah Korban Ditemukan di Jurang

Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mia Amalia)
Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mia Amalia)

Safaruddin diduga tewas dibunuh oleh perampok bersenjata saat bekerja sebagai tukang ojek di Distrik Wanwi, Puncak Jaya, Papua Tengah, Sabtu (12/7/2025) siang.

Pria yang sudah 3 tahun merantau di Papua Tengah ini, ditemukan tak bernyawa dengan luka bacok parah di kepala dan kaki, lalu jenazahnya dibuang ke jurang sedalam sekitar 500 meter.

Menurut Rusdiati, pemerintah harus memberikan perhatian kepada para perantau di tanah Papua, jika tidak kejadian serupa akan terus terulang.

"Saya mohon kepada bapak Presiden Republik Indonesia untuk turun tangan memberikan bantuan hukum kepada para pendatang yang ada di Papua," ujarnya.

2. Hilang Kontak Sejak Kamis

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mardya Shakti)

Rusdiati, mengatakan bahwa adiknya sempat dinyatakan hilang sejak Jumat (11/7/2025) setelah tak pulang seharian.

"Dia pergi ojek, dicari sampai sore belum pulang-pulang dari kemarin. Dapat info dia sudah tidak bernyawa lagi," ucap Rusdiati

Safaruddin terakhir menghubungi keluarga pada Kamis malam (10/7/2025). Keesokan harinya, keluarga mendapat kabar duka dari kerabat yang tinggal di Puncak Jaya.

"Laporan dari kerabat di Puncak Jaya. Tidak bernyawa lagi, parahnya lukanya terlalu sadis. Diduga perampokan karena motornya tak ditemukan," ungkap Rusdiati.

Safaruddin sendiri sudah tiga tahun merantau dan mencari nafkah sebagai tukang ojek demi menghidupi istri dan empat anaknya.

"Dia ke sana cari rezeki buat anak-anaknya. Sampai di sana, dia pulang nama saja," tutur Rusdiati sambil menangis.

3. Keluarga Terkendala Biaya Pemulangan Jenazah

ilustrasi peti mati (unsplash.com/panyawat auitpol)
ilustrasi peti mati (unsplash.com/panyawat auitpol)

Saat ini, pihak keluarga masih berusaha memulangkan jenazah korban ke Kabupaten Gowa untuk dimakamkan. Namun, mereka mengaku terkendala biaya yang cukup besar.

"Kami mohon bantuannya, uluran tangan pemerintah Kabupaten Gowa atau darimanapun, berapa pun kami terima untuk biaya pemulangan jenazah," kata Rusdiati.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us