Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jumat, Jemaah Annadzir Gowa Mulai Puasa Sambut Ramadan

Jamaah An Nadzir bersiap melaksanakan Shalat Idul Adha di Kampung Butta Ejayya, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (19/7/2021). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Makassar, IDN Times - Jemaah Annadzir yang bermukim di kawasan Danau Mawang, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, akan mulai berpuasa pada Jumat, 1 April 2022. 

Mereka berpuasa lebih cepat, meski telah menetapkan bahwa 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.

"Di hari Jumat itu sudah berpisah bulan Sya'ban ke Ramadan, maka kami berpuasa dengan niat menjemput Ramadan di hari Jumat," kata Pimpinan Jemaah Annadzir, Ustaz Samiruddin Pademmui, Kamis (31/3/2022).

1. Annadzir memantau bulan untuk penetapan awal Ramadan

Ilustrasi pengamatan hilal. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Samiruddin mengungkapkan, Annadzir menetapkan awal Ramadan dengan cara memantau pergerakan bulan. Tim pemantau bulan sudah mulai bekerja sejak purnama, yakni tanggal 14, 15, dan 16 Sya'ban di penanggalan Hijriah.

Tim tersebut masih bekerja hingga kini, dan akan terus memantau pergerakan bulan hingga akhir bulan.

"Namun estimasinya, hari Jumat kami sudah mulai berpuasa dengan niat menjemput Ramadhan," katanya.

2. Tanggal 1 Ramadan 1443 Hijriah ditetapkan jatuh pada 2 April 2022

Jamaah An Nadzir bersiap melaksanakan Shalat Idul Adha di Kampung Butta Ejayya, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (19/7/2021). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Menurut hasil pemantauan dan perhitungan Tim Pemantau Bulan Annadzir pada momen bulan purnama, maka pada hari Jumat 1 April 2022 sudah terjadi perpisahan bulan Sya'ban ke Ramadhan. Tepatnya pada sekitar jam 14.39 Wita di siang hari.

"Namun puasa penuh 1 Ramadan 1443 Hijriah terhitung Insyaa Allah, dimulai hari Sabtu 2 April 2022," kata Samiruddin.

3. Kebiasaan Annadzir berpuasa lebih cepat

Pimpinan Jemaah An-Nadzir Ustadz Samiruddin Pademmui saat diwawancarai wartawan, Rabu (12/5/2021). IDN Times/Istimewa

Jemaah Annadzir di Gowa dikenal kerap menetapkan awal Ramadan berbeda, yang umumnya lebih cepat dibandingkan penetapan pemerintah maupun ormas Islam lainnya. Itu karena mereka punya metode perhitungan yang berbeda.

Jelang Ramadan tahun 2021 lalu, Samiruddin menjelaskan, keputusan melaksanakan ibadah puasa ditetapkan setelah Tim 9 merampungkan semua hasil pemantauan dan mengaji tanda-tanda alam. Tim 9 sendiri merupakan tim internal An Nadzir yang ditugaskan memantau tanda alam, seperti pergantian bulan dan pasang surut air laut. 

Samiruddin menjelaskan, pihaknya memantau bulan purnama pada tiga waktu, yakni tanggal 14, 15, dan 16 pada penanggalan Hijriah. Dari pengamatan itu kemudian bisa dihitung tanggal 27, 28, dan 29 yang jadi penanda bahwa bulan baru segera masuk.  

"Sebenarnya itu biasa dalam forum musyawarah ada hal-hal yang mungkin sedikit berbeda, kemudian antara satu dengan yang lain menyampaikan pandangannya. Itu hal yang biasa saja, wajar saja," katanya.

Tim 9 sudah melaksanakan pemantauan sejak dua kali Jumat. Pemantauan juga disebut merujuk dalam hadis Nabi Muhammad SAW.

"Bahwa untuk mengetahui bulan Syaban itu, pantau dari bulan Rajab. Untuk mengetahui Ramadan itu, pantau dari bulan Syaban," Samiruddin menerangkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us