Gubernur Sulsel Jamin Keamanan Mahasiswa Papua di Makassar

Nurdin Abdullah mengunjungi Asrama Mahasiswa Papua di Makassar usai terjadi keributan Senin (19/8) malam. Asrama dilempari sekelompok orang tak dikenal, dan dibalas oleh orang-orang dari dalam asrama.

Akibat kejadian itu, sejumlah kaca di asrama dilaporkan pecah. Belum diketahui penyebab keributan, namun saat berita ini dihimpun,  situasi sudah kondusif. Aparat kepolisian sudah berjaga di lokasi dan jalan sekitarnya.

"Kejadian ini kita sesalkan bersama. Oleh karena itu kita berharap apa yang terjadi malam ini, besok kita selesaikan. Besok kita perbaiki semua," ucap Nurdin.

Usai keributan di Asrama Mahasiswa Papua, situasi berangsur normal. Namun Polisi menjaga ketat daerah di sekitar lokasi. Itu ditandai dengan pemblokiran sejumlah jalan yang menuju asrama.

Aparat membatasi akses ke lokasi dengan memasang garis polisi. Tidak sembarang orang dibiarkan melintas.

Pada Senin siang, mahasiswa Papua dan Papua Barat di Makassar menggelar aksi solidaritas di halaman Asrama Mahasiswa Papua. Mereka menyatakan kecaman terhadap isu-isu rasisme yang belakangan merebak, terutama setelah insiden di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

Mahasiswa menyampaikan tiga tuntutan. Pertama, stop intimidasi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua dan Papua Barat di kota studi mana pun. Kedua, menuntut mahasiswa asal Papua yang diamankan agar dibebaskan. Mereka juga mengecam tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oknum aparat dan ormas di Jawa Timur.