Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Enam Bakal Calon Rektor Unhas Serap Aspirasi Sivitas Akademika

1001227402.jpg
Suasana sosialisasi hari pertama Bakal Calon Rektor Unhas periode 2026-2030 di Aula Prof. Fachruddin, Sekolah Pascasarjana Unhas, Senin (6/10/2025). (Dok. Humas Unhas)
Intinya sih...
  • Sivitas akademika sampaikan ragam aspirasi
  • Dosen vokasi soroti penguatan riset dan tata kelola digital
  • Bakal calon rektor siap tindaklanjuti aspirasi sivitas akademika
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Universitas Hasanuddin mengawali rangkaian sosialisasi dan penjaringan aspirasi bagi Bakal Calon Rektor periode 2026-2030. Kegiatan perdana berlangsung di Aula Prof. Fachruddin, Sekolah Pascasarjana Unhas, pada Senin (6/10/2025). 

Enam nama yang akan bersaing dalam pemilihan rektor kali ini adalah Prof. Jamaluddin Jompa, Marhaen Hardjo, Prof. Budu, Prof. Muhammad Iqbal Djawat, Zulfikar Basri Hasanuddin, dan Prof. Sukardi Weda. Mereka hadir untuk memaparkan gagasan serta menerima berbagai masukan dari sivitas akademika.

Sesi perdana ini ditujukan untuk Zona A (Saintek dan SPS) yang meliputi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Sekolah Pascasarjana, serta Fakultas Vokasi. Acara dipandu oleh Prof. Daeng Paroka sebagai moderator.

Masing-masing bakal calon menyampaikan kertas kerja dan presentasi berisi pokok-pokok pikiran, arah kebijakan, serta strategi pengembangan Unhas yang diselaraskan dengan Rencana Pengembangan (RP) Unhas 2030. Selain pemaparan gagasan, kegiatan ini juga menjadi ruang bagi sivitas akademika untuk menyampaikan aspirasi dan tanggapan terhadap arah kebijakan universitas lima tahun mendatang.

1. Sivitas akademika sampaikan ragam aspirasi

1001227403.jpg
Suasana sosialisasi hari pertama Bakal Calon Rektor Unhas periode 2026-2030 di Aula Prof. Fachruddin, Sekolah Pascasarjana Unhas, Senin (6/10/2025). (Dok. Humas Unhas)

Beragam pandangan mengemuka dari unsur dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa. Prof. Yusran Yusuf menyoroti menurunnya kualitas praktik lapangan di fakultas agrikompleks akibat keterbatasan anggaran yang berdampak pada berkurangnya keterlibatan mahasiswa. Dia juga menilai percepatan pencapaian Unhas di level global seperti QS Ranking masih perlu ditingkatkan.

"Selain itu, penting membentuk unit usaha untuk meningkatkan kesejahteraan dosen. Saya berharap rektor terpilih memastikan tidak ada mahasiswa yang berhenti kuliah karena kendala biaya," kata Prof. Yusran.

Sementara itu, Prof. Winarni menyoroti arah kebijakan yang disampaikan para bakal calon rektor. Dia menilai program prioritas Unhas sebaiknya ditetapkan dengan tolok ukur kualitatif, bukan sekadar berorientasi pada capaian angka.

"Unhas menghadapi tantangan untuk terus mempertahankan capaian SDGs Award yang telah diraih secara berturut-turut," kata Prof. Winarni.

Dari kalangan mahasiswa, Yulistia Anggriani menyoroti ketimpangan pendanaan pendidikan. Menurutnya, dana riset dan dukungan kesejahteraan mahasiswa masih belum merata.

"Saya berharap adanya upaya membangun kesadaran kolektif dalam memperkuat nilai pendidikan agar tidak ada lagi mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam proses banding UKT," katanya.

2. Dosen vokasi soroti penguatan riset dan tata kelola digital

1001227407.jpg
Suasana sosialisasi hari pertama Bakal Calon Rektor Unhas periode 2026-2030 di Aula Prof. Fachruddin, Sekolah Pascasarjana Unhas, Senin (6/10/2025). (Dok. Humas Unhas)

Seorang dosen Fakultas Vokasi juga menekankan perlunya perhatian terhadap pengembangan pendidikan vokasi. Menurutnya, pendidikan vokasi seharusnya tidak sekadar mengikuti kebijakan nasional, tetapi menjadi kekuatan strategis Unhas menuju World Class University. 

Dia mendorong peningkatan riset kolaboratif lintas disiplin serta optimalisasi laboratorium melalui sistem terpadu yang memudahkan akses dan efisiensi penggunaan fasilitas riset.

Nurfadhilla, salah seorang dosen muda, mengungkapkan apresiasi atas digitalisasi yang telah ditempuh oleh Unhas.  Namun masih terdapat tantangan dalam penerapan sistem digitalisasi manajemen data yang dinilai belum efisien, karena proses permintaan data kerap memakan waktu lama. 

"Saya berharap adanya pembenahan sistem manajemen data yang lebih transparan, harmonisasi antar fakultas, serta peningkatan sharing resources. Selain itu, distribusi pengajaran perlu ditata kembali, dan sistem penggajian dosen harus disesuaikan secara proporsional dengan status kepegawaian," katanya.

3. Bakal calon rektor siap tindaklanjuti aspirasi sivitas akademika

Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar / Istimewa
Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar / Istimewa

Beragam masukan yang muncul selama sesi dialog menjadi catatan penting bagi para Bakal Calon Rektor Unhas. Dalam penutupannya, mereka menyampaikan komitmen untuk menjadikan seluruh aspirasi itu sebagai bahan penguatan dan penyempurnaan kertas kerja masing-masing.

Sementara itu, Prof. Jamaluddin Jompa selaku rektor petahana menanggapi berbagai masukan yang disampaikan sivitas akademika. Dia menjelaskan, sebagian usulan tersebut telah dijalankan pada periode sekarang dan akan dimatangkan dalam rencana pengembangan berikutnya.

"Sebagai rektor tapi juga sebagai calon rektor saat ini, tentu saya merasa berbahagia, bersyukur banyak sekali masukan. Saya percaya bahwa ini adalah niat baik yang harus kita usahakan bersama," katanya. 

Sementara itu, Marhaen Hardjo menyampaikan apresiasi atas antusiasme sivitas akademika yang hadir dalam forum sosialisasi. Dia berharap seluruh masukan yang disampaikan menjadi pijakan awal untuk membawa Unhas lebih maju.

"Mudah-mudahan apa yang telah disampaikan oleh audiensi kita catat bahkan saya rekam. Semoga titik awal ini akan menjadi langkah menuju Unhas sebagai institusi unggul, berdampak dan internasional," kata Marhaen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Tujuh Tahun Disita, 23.185 Lembar Uang Palsu di Sulsel Dimusnahkan

07 Okt 2025, 01:23 WIBNews