Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250911-WA0672.jpg
Menteri PKP Maruarar Sirait rumah kepada keluarga korban demonstrasi Makassar di Perumahan Grand Sulawesi, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Kamis (11/9/2025). (Dok. Humas Pemkab Gowa)

Intinya sih...

  • Maruarar Sirait: Rumah simbol kehadiran negara

  • Bupati Gowa: Duka cita dan pesan semangat untuk keluarga

  • Keluarga korban: Terima kasih atas bantuan rumah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Empat keluarga korban kerusuhan massa di Makassar menerima hunian baru di Perumahan Grand Sulawesi, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Kamis (11/9/2025). Rumah itu diberikan kepada keluarga almarhum Syaiful Akbar, Akbar Basri, Sarinawati, dan Rusdamdiansyah, yang meninggal saat kerusuhan memprotes kebijakan pemerintah pada 29 Agustus 2025.

Rumah tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait bersama Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Penyerahan itu juga didampingi Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang. 

Acara penyerahan rumah dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Fatmawati Rusdi, Walikota Makassar Munafri Arifuddin, dan Ketua DPRD Sulsel Andi Rachmatika Dewi. Hadir pula Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho serta perwakilan Forkopimda Sulawesi Selatan dan Kabupaten Gowa.

1. Maruarar sebut rumah untuk keluarga korban jadi simbol kehadiran negara

Menteri PKP Maruarar Sirait memberi sambutan di sela penyerahan rumah kepada keluarga korban demonstrasi Makassar di Perumahan Grand Sulawesi, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Kamis (11/9/2025). (Dok. Humas Pemkab Gowa)

Maruarar Sirait menegaskan bahwa penyerahan rumah ini lebih dari sekadar bantuan fisik. Menurutnya, hunian tersebut menjadi simbol kehadiran negara yang memastikan keluarga korban memperoleh perlindungan dan rasa aman.

Penyerahan rumah ini, kata Maruarar, merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo. Ia menambahkan, Presiden menitipkan pesan agar keluarga korban bisa merasa lebih tenang dan terlindungi.

"Rumah ini bukan sekadar bangunan, melainkan simbol kehadiran negara yang tidak meninggalkan rakyatnya di saat berduka," kata Bang Ara, sapaan akrabnya.

2. Bupati Gowa duka cita untuk korban dan pesan semangat untuk keluarga

Bupati Gowa Husniah Talenrang memberi sambutan di sela penyerahan rumah kepada keluarga korban demonstrasi Makassar di Perumahan Grand Sulawesi, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Kamis (11/9/2025). (Dok. Humas Pemkab Gowa)

Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, menyampaikan rasa duka mendalam atas peristiwa yang menimpa korban demonstrasi di Makassar. Dia berharap hunian yang diberikan dapat menjadi tempat bagi keluarga korban untuk membangun kembali harapan dan menata kehidupan.

"Kami turut berduka atas kejadian yang telah menimpa saudara kita di Makassar. Kami ingin rumah ini menjadi tempat tumbuhnya harapan baru, tempat keluarga kembali menata kehidupan dan sumber semangat untuk menatap masa depan yang lebih baik," kata Husniah.

Bupati Talenrang menegaskan bahwa meski luka akibat peristiwa tersebut masih terasa, pemerintah tetap hadir memberikan dukungan. Dia menyampaikan harapan agar bantuan rumah ini menjadi awal baru bagi keluarga penerima untuk memulai kembali kehidupan mereka.

"Rumah ini adalah bukti bahwa pemerintah tidak pernah menutup mata atas duka yang dialami oleh masyarakatnya," kata Husniah

Bantuan perumahan ini, kata dia, selaras dengan visi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dia menjelaskan, pemerintah daerah terus berupaya mempercepat penanganan kemiskinan ekstrem, termasuk perbaikan ratusan rumah tidak layak huni lewat kerja sama dengan masyarakat, BAZNAS, dan dunia usaha.

"Kami percaya, dengan gotong royong, beban yang berat akan terasa lebih ringan. Upaya ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tugas bersama seluruh elemen," jelasnya.

3. Keluarga korban sampaikan terima kasih atas bantuan rumah

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyerahkan kunci rumah secara simbiolis kepada keluarga korban demonstrasi Makassar di Perumahan Grand Sulawesi, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Kamis (11/9/2025). (Dok. Humas Pemkab Gowa)

Sri Ayu Basri, kakak almarhum Akbar Basri, mengungkapkan rasa haru sekaligus terima kasih atas perhatian pemerintah, khususnya Presiden Republik Indonesia. Dia menilai bantuan rumah ini menjadi penguat bagi keluarga di tengah duka yang masih mereka rasakan.

Dia mengaku keluarga masih diliputi duka atas kepergian adiknya. Meski begitu, perhatian pemerintah, khususnya presiden, disebutnya memberi kekuatan baru untuk tetap bertahan.

"Terima kasih atas rumah ini, semoga bisa menjadi tempat kami kembali menata kehidupan. Kami berharap peristiwa tragis yang merenggut nyawa seperti ini tidak lagi terulang di negeri ini," katanya.

Editorial Team