Dinkes Sulsel Temukan Suspek COVID-19 di Makassar, Warga Diminta Tetap Waspada

- Ditemukan kasus suspek COVID-19 di Makassar, pasien sudah ditangani dan dalam keadaan aman.
- Flu dan batuk meningkat, puskesmas diimbau tingkatkan pengawasan terhadap penyakit saluran pernapasan. Pengawasan diperketat terhadap pelaku perjalanan dari luar negeri.
- Kontak erat dari kasus suspek COVID-19 di Makassar telah ditelusuri, belum ada instruksi vaksinasi massal, vaksinasi dilakukan secara sukarela.
Makassar, IDN Times – Kasus dugaan penyebaran COVID-19 kembali muncul di Makassar. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan melaporkan temuan satu kasus suspek virus Corona tersebut dari warga lokal.
Kepala Dinkes Sulsel, Ishaq Iskandar, mengatakan meski belum terkonfirmasi positif, pasien sudah ditangani dan kondisinya disebut dalam keadaan aman.
1. Warga yang dilaporkan suspek COVID-19 adalah seorang perempuan
"Ya (ditemukan kasus suspek COVID-19), sudah ditangani dan sudah diperiksa. Alhamdulillah sekarang sudah aman, ya. Mudah-mudahan tidak ada lagi," ujar Ishaq Iskandar, kepada wartawan di Makassar, Minggu (22/6/2025).
Ishaq menjelaskan bahwa pasien suspek adalah seorang perempuan dan bukan pelaku perjalanan dari luar negerin“Dari di sini saja, orang di sini. Ya, Makassar. Bukan," ucapnya.
2. Flu dan batuk meningkat, Puskesmas diimbau tingkatkan pengawasan

Saat ini, tren penyakit yang menyerupai gejala influenza seperti flu, batuk, dan demam meningkat di tengah masyarakat. Dinkes Sulsel meminta puskesmas di Makassar untuk terus melakukan surveillance aktif terhadap penyakit saluran pernapasan.
"Itu memang kita sudah alami sekarang. Banyak yang flu, banyak yang batuk. Sudah biasa di masyarakat, tapi kita harus tetap antisipasi karena lagi musim (COVID-19) di luar negeri, di Thailand, Malaysia, Singapura," jelas Ishaq.
Selain itu, pengawasan diperketat terhadap pelaku perjalanan dari luar negeri, termasuk jemaah haji yang baru kembali ke tanah air. Pemeriksaan dilakukan secara ketat di bandara maupun pelabuhan.
“Nah, orang-orang yang dari sana atau orang yang datang dari luar negeri, misalnya, dari jemaah haji juga kita antisipasi semua, di bandara, di pelabuhan,” imbuhnya.
3. Belum ada instruksi vaksinasi massal, kontak erat sudah ditelusuri

Dinkes Sulsel juga memastikan bahwa seluruh kontak erat dari kasus suspek COVID-19 di Makassar telah ditelusuri. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pencegahan penyebaran virus secara lebih luas. “Pasti di-tracing semua. Intinya kita kita semua antisipasi semua,” kata Ishaq.
Terkait vaksinasi, hingga kini belum ada arahan pelaksanaan vaksinasi massal. Vaksinasi dilakukan secara sukarela, menyesuaikan dengan data warga yang belum divaksinasi sebelumnya.
"Kan, rata-rata sudah hampir semua sudah vaksin yang lalu. Kita lihat saja yang mana yang belum. Itu yang akan kita lihat bersama. Belum ada juga instruksi secara luas. Ini sukarela sekarang," pungkasnya.