Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Darurat Kekeringan di Maros, Mobil Tangki Suplai Air ke 9 Kecamatan

Ilustrasi distribusi air bersih.(IDN Times/Istimewa)
Intinya sih...
  • Pemerintah Kabupaten Maros mengerahkan 9 unit armada mobil tangki berukuran 4.000 liter untuk menyuplai air bersih ke 9 kecamatan terdampak kekeringan.
  • Penyaluran air bersih akan dilakukan setiap hari selama masa tanggap darurat, diperkirakan berlangsung hingga dua bulan ke depan.
  • Kekeringan telah mengakibatkan lebih dari 45.000 jiwa terdampak, dengan warga terpaksa membeli air bersih seharga Rp40.000 per bak.

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Maros mengerahkan 9 unit armada mobil tangki berukuran 4.000 liter guna menyuplai air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan. Sejauh ini, tercatat ada 9 kecamatan yang terdampak kekeringan di Kabupaten Maros.

Plt Bupati Maros, Suhartina Bohari, mengatakan 9 unit mobil tangki ini akan beroperasi di setiap kecamatan terdampak kekeringan. Satu unit mobil bisa beroperasi hingga tiga kali agar menjangkau semua wilayah.

"Kita ada 9 unit armada sebisa mungkin mengakomodir airnya ke satu kecamatan sehingga di setiap kecamatan setiap harinya mendapat bantuan air dari Pemkab Maros," kata Suhartina, Senin (14/10/2024).

1. Maros tetapkan status tanggap darurat

Ilustrasi bencana kekeringan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sembilan kecamatan yang mengalami kekeringan itu yakni Kecamatan Bontoa, Lawu, Maros Baru, Marusu, Turikale, Mandai, Simbang, Bantimurung dan Tanralili. Pemkab Maros bahkan telah menetapkan status tanggap darurat karena kekeringan yang terus meluas.

"Awalnya didapatkan 4 kecamatan yang mengalami kekeringan. Ternyata ditinjau ulang menjadi 9 kecamatan," kata Suhartina.

Akibat kekeringan yang terus meluas, diperkirakan ada lebih 45.000 jiwa terdampak. Jumlah terbanyak ada di Kecamatan Bontoa sekitar 30.000 jiwa.

2. Penyaluran air bersih selama dua bulan

Plt Bupati Maros, Suhartina Bohari, meninjau distribusi air bersih kepada warga di Jembatan Pute, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Senin (14/10/2024). (IDN Times/Istimewa)

Penyaluran air bersih ini bakal dikerahkan setiap hari selama masa tanggap darurat. Kemungkinan penyaluran air bersih berlangsung hingga dua bulan ke depan mengingat musim hujan telah diprediksi.

"Dua bulan ke depan. Mudah-mudahan kita berharap Maros bisa ada hujan," kata Suhartina.

3. Warga harus beli air karena kekeringan

Distribusi air bersih kepada warga di Jembatan Pute, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Senin (14/10/2024). (IDN Times/Istimewa)

Rusni (40), salah satu warga Kecamatan Bontoa, yang menerima air bersih mengatakan kekeringan mulai terjadi seiring masuknya musim kemarau. Kondisi ini terjadi sekitar bulan Mei lalu.

Akibat kekeringan dan krisis air bersih ini, dia terpaksa harus membeli air. Sungai yang berada di sekitar tempat tinggalnya tak bisa dimanfaatkan saat kemarau apalagi kekeringan.

"Kalau musim hujan masih bisa. Soalnya kan airnya tawar. Tapi kalau musim kemarau airnya asin jadi buat siram-siram saja. Nda bisa difungsikan," katanya.

Dia mengatakan bantuan air bersih biasanya datang dari PMI maupun UMKM. Itupun hanya ada sekali seminggu. Kebanyakan, Rusni hanya membeli air bersih yang dibanderol seharga Rp40.000 per satu bak.

"Dengan adanya penyaluran air, alhamdulillah cukup membantu. Kalau tidak ada air ya beli," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Ashrawi Muin
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us