Makassar, IDN Times - Sebagai salah satu wilayah yang telah mengonfirmasi kasus positif virus corona (COVID-19), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, Sulawesi Selatan, mulai berbenah untuk menangani dan menahan laju penyebaran virus corona. Salah satunya yakni keputusan mengisolasi para pendatang.
Sebuah tempat pun telah ditunjuk oleh Pemkab Bulukumba yaitu gedung Pusat Pelayanan Sosial Bina Karya (PPSBK) Nirannuang, yang terletak di Desa Paenre Lompoe, Kecamatan Gantarang.
Gedung PPSBK Nirannuang tersebut rencananya akan menjadi tempat para warga Bulukumba yang baru saja tiba dari luar daerah, baik pendatang lokal atau pemudik, yang masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali pun telah melakukan peninjauan ke tempat tersebut pada hari Jumat (3/4) kemarin. Ia didampingi oleh Komandan Kodim (Dandim) 1411 Bulukumba Letkol Arm Joko Triyanto dan Wakapolres Bulukumba Kompol Syarifuddin.
Menurut Bupati AM Sukri, edung tersebut memiliki kapasitas yang mencukupi. "PPSBK Nirannuang ini memiliki 90 kamar yang bisa dimanfaatkan sebagai area karantina bagi warga pendatang," ungkapnya dalam keterangan yang diterima IDN Times, Sabtu (4/4).
Lebih jauh, ini diambil setelah menerima laporan dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bahwa akan ada sekitar 7 ribu warga berstatus TKI yang akan segera kembali. Upaya karantina pun diutamakan bagi orang-orang yang berasal dari wilayah yang memiliki kasus positif coronavirus.
Lebih jauh, ia berharap langkah melakukan karantina ini bisa diterima demi kemahlahatan bersama. "Kami harapkan juga agar seluruh masyarakat untuk dapat memahami dengan keadaan ini," pungkasnya.
Menurut data Gugus Tugas COVID-19 Bulukumba per Sabtu (4/4) pukul 19.30 WITA, satu-satunya pasien positif di daerah tersebut telah dinyatakan sembuh. Ada juga 13 warga berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Rinciannya 7 orang sedang jalani perawatan intensif, 4 dalam isolasi mandiri, satu telah diizinkan pulang dan satu lainnya telah meninggal dunia.
Sementara itu total ODP telah mencapai 110 orang, di mana 55 diantaranya telah selesai jalani pemantauan.