Cegah Corona, Imigrasi Makassar Awasi Ketat WNA dari Tiongkok

Pallawarukka mengungkapkan, langkah pengetatan itu sebagai tindak lanjut dari instruksi Direktorat Jendral Imigrasi tentang peningkatan kewasapadaan dan pencegahan penularan virus melalui pengawasan intens WNA yang masuk ke Indonesia.

Khusus di Bandara Sultan Hasanuddin (Sulhas) Makassar, kata Pallawarukka, pengawasan dilakukan melalui pendeteksi suhu panas tubuh manusia atau thermal scanner. Imigrasi berkoordinasi dengan instansi terkait apabila menemukan WNA yang suspect 2019-nCoV. 

"Khusus pendataan di Bandara belum ada kita temukan, khususnya warga negara Cina, yang terjangkit penyakit (virus) corona ini," ungkap Pallawarukka.

Bagi WNA yang bakal masuk ke Sulsel melalui pintu utama Bandara Sulhas Makassar, kata Pallawarukka, lebih awal akan dimasukkan dalam fase karantina kesehatan. Hal itu bertujuan agar petugas mengetahui kondisi turis, baik-baik saja atau tidak.

Pihaknya, setelah itu akan mendata tujuan turis yang bakal masuk ke Sulsel. Berikut kelengkapan administrasi lainnya. Sebelum petugas karantina melakukan tindakan penanganan medis.

"Dan apabila ditemukan penyakit yang seperti itu akan ditindaklanjuti langsung oleh pihak karantina kesehatan," ujarnya.

Selain itu, petugas di lapangan yang mengawasi langsung kedatangan WNA di bandara diimbau untuk menggunakan sarung tangan dan masker.  Langkah itu merupakan bentuk sederhana untuk mencegah penularan virus yang dikhawatirkan dibawa oleh WNA yang datang ke Makassar.

Sejauh ini, imbuh Pallawarukka, belum ada penerbangan langsung dari Tiongkok yang masuk ke Bandara Sulhas Makassar. Adapun penerbangan yang dari luar negeri yang masuk Bandara Sulhas adalah Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi.

"Saya sudah menginstruksikan kepada petugas jajaran untuk betul-betul memperkatat kedatangan WNA Cina. Jadi koordinasinya akan cepat teratasi dengan petugas karantina di sana," ucap Pallawarukka.