Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Helmi Shemi

Makassar, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu ) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tengah menelusuri dugaan pelanggaran Pemilu berupa praktik politik uang. Dugaan tersebut berdasarkan hasil temuan petugas maupun informasi dari masyarakat.

Ketua Bawaslu Makassar Nursari belum mau menyebutkan siapa oknum yang terlibat dalam dugaan politik uang, karena masih dalam tahap investigasi. Hal ini baru akan dibawa ke tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk dibahas secara bersama.

“Ada yang sementara memberi, ada yang menjanjikan,” kata Nursari di sela kegiatan penyuluhan hukum masyarakat pencari keadilan di Kantor LBH Makassar, Kamis (11/4).

1. Masyarakat diajak bantu mengawasi praktik politik uang

IDN Times / Aan Pranata

Di samping upaya penegakan hukum, Bawaslu mengajak masyarakat Makassar untuk terlibat aktif mengawasi serta menolak praktik politik uang. Praktik itu rawan terjadi pada tahapan kampanye, masa tenang, serta jelang pemungutan suara pemilu.

Keterlibatan masyarakat mutlak dibutuhkan karena Bawaslu kekurangan sumber daya manusia untuk mengawasi Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legistlatif yang digelar secara serentak. Di tingkat kota, Bawaslu hanya punya lima komisioner, serta masing-masing tiga petugas pengawas di kecamatan dan kelurahan. Sedangkan di tingkat TPS, petugas pengawas baru bekerja jelang pemungutan suara.

“Tenaga pengawasan sangat minim terutama di masa kampanye. Kita mendorong pengawasan partisipatif, karena kesukesan pemilu butuh kontribusi masyarakat,” ucap Nursari.

2. Makassar selalu masuk zona rawan pelanggaran

Editorial Team

Tonton lebih seru di