Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Atlet PON XXI Sulsel Kecewa Nilai Bonus Tak Sesuai Janji Awal

Nur Rizka Fauziah (kiri) dan Nadya Baharuddin (kanan), peraih medali emas cabor Karate Nomor Kata Beregu Putri
Nur Rizka Fauziah (kiri) dan Nadya Baharuddin (kanan), peraih medali emas cabor Karate Nomor Kata Beregu Putri. IDN Times/Ashrawi Muin
Intinya sih...
  • Atlet Sulsel kecewa bonus tidak sesuai janji awal
  • Bonus peraih medali jauh di bawah janji sebelumnya, atlet beregu merasa nominal tidak sebanding
  • Para atlet masih berharap bonus sesuai janji awal, Pemprov Sulsel minta maaf karena keterbatasan dana

Makassar, IDN Times - Penyerahan bonus masih menyisakan kekecewaan bagi atlet Sulawesi Selatan (Sulsel) peraih medali Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumater Utara. Pasalnya, mereka menerima bonus yang dinilai tidak sesuai dengan janji sebelumnya. 

Pemprov Sulsel menyalurkan dana Rp6,75 miliar yang diambil dari APBD 2025. Bonus diberikan kepada 61 atlet, pelatih, dan ofisial. Peraih emas mendapatkan Rp150 juta, perak Rp100 juta, dan perunggu Rp50 juta.

Bonus diserahkan dalam rangkaian kegiatan Sulsel Anti Mager di depan Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (27/6/2025) pagi. Namun, beberapa atlet mengaku terkejut dengan jumlah yang diterima.

1. Sulit percaya bonus yang diterima tidak sesuai yang dijanjikan

IMG-20250627-WA0196.jpg
Penyerahan bonus bagi atlet peraih medali PON XXI 2024 berlangsung di depan Rumah Jabatan Gubernur Sulsel dalam rangkaian kegiatan Sulsel Anti Mager, Jumat (27/6/2025). (Dok. Istimewa)

Nadya Baharuddin, atlet karate peraih medali perak nomor Kata Beregu Putri bersama Nur Rizka Fauziah, mengungkapkan kekecewaannya. Dia masih sulit percaya bonus yang diterima dirinya dan timnya tidak sesuai dengan angka yang dijanjikan sebelumnya.

Di atas kertas, angkanya mungkin terdengar besar. Namun bagi Nadya, angka ini jauh di bawah janji awal. Dia masih ingat, pada PON Papua 2021 lalu, peraih medali emas mendapatkan Rp200 juta. 

"Kami masih kaget karena sebelumnya kami dijanjikan bonus setara dengan PON Papua (XX 2021). Saat itu, peraih emas mendapatkan Rp 200 juta, perak Rp 150 juta, dan perunggu Rp 100 juta," tutur Nadya.

2. Nominal bonus tidak sebanding bagi atlet beregu

1000949905.jpg
Nur Rizka Fauziah (kiri) dan Nadya Baharuddin (kanan), peraih medali emas cabor Karate Nomor Kata Beregu Putri

Nadya berbicara mewakili rekan-rekannya menyampaikan kekecewaan ini. Dia berdiri bersebelahan dengan Nur Rizka Fauziah, rekan satu timnya di nomor Kata Beregu Putri cabor karate. Rizka yang sedang hamil ini juga tak sanggup menahan air matanya. 

Nadya dan Rizka datang bersama puluhan atlet peraih medali lainnya. Para atlet tiba mengenakan jaket kontingen kebanggaan mereka. Namun rasa bangga mereka harus bercampur dengan kekecewaan. 

Namun, bagi Nadya dan rekan-rekannya, penjelasan dari Dispora tidak cukup meredakan rasa kecewa. Dia menyebut ketidakpastian komunikasi membuat banyak atlet merasa dibohongi. Apalagi, dalam cabor beregu, bonus harus dibagi rata. 

"Karena kalau melihat nominal sekarang, khususnya bagi atlet beregu, sangat tidak sebanding. Kalau beregu hanya dua atau tiga orang mungkin masih terasa. Tapi kalau timnya besar, ya, dibagi berapa mereka?," katanya dengan mata berkaca-kaca.

3. Para atlet masih berharap bonus sesuai janji awal

Kontingen Sulawesi Selatan menempati peringkat 16 klasemen perolehan medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024. (Dok. Istimewa)
Kontingen Sulawesi Selatan menempati peringkat 16 klasemen perolehan medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024. (Dok. Istimewa)

Meski demikian, para atlet masih berharap pintu komunikasi tetap terbuka. Nadya mengatakan Ketua KONI Sulsel sempat menegaskan di depan para atlet bahwa pihaknya akan memperjuangkan kekurangan anggaran agar bonus bisa sesuai janji awal.

"Kami lebih tenang mendengar penjelasan beliau (Ketua KONI Sulsel) dibanding pernyataan dari pihak Dispora, yang langsung menegaskan bahwa nominal bonus hanya segitu dari Pemprov," kata Nadya. 

Bagi Nadya dan puluhan atlet lainnya, bonus ini bukan sekadar angka. Bagi mereka, ini adalah penghargaan atas keringat, waktu, dan tenaga yang telah dikorbankan demi membawa nama Sulawesi Selatan di pentas olahraga nasional.

"Kami ini juga memperjuangkan rekan-rekan kami, bukan hanya untuk kepentingan pribadi. Kalau ditanya, apakah bonus yang diberikan saat ini sesuai harapan? Jawabannya jelas, tidak sesuai," kata Nadya.

4. Pemprov Sulsel minta maaf

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Selatan, Suherman. (Dok. Humas Pemprov Sulsel)
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Selatan, Suherman. (Dok. Humas Pemprov Sulsel)

Menjawab hal itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel, Suherman, mengakui paham dengan perbandingan nominal tersebut. Pada PON XX Papua lalu, peraih emas mendapat Rp200 juta, perak Rp150 juta, dan perunggu Rp100 juta.

Namun, dengan kondisi efisiensi saat ini, dana yang dialokasikan hanya memungkinkan Pemprov Sulsel memberikan Rp150 juta untuk medali emas. Menurutnya, para atlet memang membandingkan besaran bonus dengan PON sebelumnya karena nilai yang diterima sekarang lebih kecil.

"Dengan nilai ini, kami menganggap bahwa kebutuhan para atlet bisa terpenuhi untuk sementara. Kami minta maaf dari Pemprov Sulsel kiranya bahwa pemberian bonus ini hanya bisa kami berikan sejumlah itu," kata Suherman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us